Part 2

2.6K 120 0
                                    

Joy menyingkirkan Haera supaya Haera bisa duduk di samping setelah itu Joy pergi ke kamar dan beristirahat, jujur saja Joy pusing memikirkan semua ini.

Sama seperti Joy, Haera juga pusing dengan semua ini. Dia tidak tahu hal ini akan terjadi, diasingkan saja membuat dia menderita dan sekarang dia dijual untuk dijadikan budak seks Joy.

Haera bersyukur Joy baik kepadanya dan Joy tidak seperti apa yang dibayangkan, tapi Haera sadar dia budak dan Joy tuannya jadi dia tidak bisa menempatkan posisi dia sebagai teman untuk Joy.

Haera melihat jam sudah menunjukkan pukul 10, dia ragu untuk masuk ke kamar Joy tapi dia tidak mau Joy marah padanya. Dengan berat hati, dia memilih masuk dan melihat Joy sudah tidur di kasurnya.

"Tidurlah di sampingku bukan di sofa atau di lantai," perintah Joy dengan mata terpejam.

Joy belum tidur pulas jadi dia tahu Haera masuk ke kamarnya, sebelum Haera tidur di tempat lain jadi Joy menyuruhnya tidur di samping tempatnya tidur.

Haera terpaksa tidur di samping Joy, Joy membuka matanya memastikan kalau Haera tidur di sampingnya. Dia tersenyum setelah itu dia menyelimuti tubuh naked Haera karena dia bukan orang jahat yang membiarkan Haera kedinginan.

"Tidurlah, jangan memikirkan apa pun. Selama kamu bersamaku, kamu aman," kata Joy sebelum terlelap.

Haera memilih beristirahat karena dirinya juga cukup lelah, keesokan harinya Haera bangun lebih awal. Dia memilih ke dapur untuk membuat sarapan walaupun dia sendiri tidak tahu apa makanan kesukaan Joy.

Tidak lama, Joy terbangun. Dia memilih mandi barulah dia ke dapur. Di dapur, dia melihat Haera yang sedang memasak bahkan kehadiran Joy saja tidak Haera sadari.

"Berhentilah masak dan mandi dulu," perintah Joy.

Perkataan Joy membuat Haera menoleh, jujur saja Haera kaget dan tidak tahu Joy sudah di dapur. Selain itu Haera tetap naked, dia malu bahkan sangat malu tapi dia tidak punya hak lagi atas tubuhnya.

Setidaknya Haera mendapatkan tuan yang baik dan mengerti dirinya saja sudah lebih cukup walaupun dia harus menahan malu karena tubuhnya harus dilihat Joy setiap harinya.

"Saya akan mandi setelah masak, nona," tolak Haera.

"Panggil saya Joy bukan nona dan mandi dulu sana biar masak aku teruskan, tidak ada bantahan. Untuk handuk dan sikat gigi sudah ada di kamar mandi dan itu masih baru," perintah Joy.

"Baik, nona," balas Haera pasrah.

Haera ke kamar mandi sedangkan Joy melanjutkan apa yang Haera masak, untuk masak memasak tentu saja Joy ahlinya karena dia tinggal sendiri jadi harus bisa masak.

15 menit kemudian masakan sudah matang bertepatan dengan Haera yang sudah mandi dan menghampirinya.

"Duduk dan makanlah, pilih duduk sendiri di kursi atau duduk dipangkuanku?" tanya Joy.

Joy langsung makan tanpa menunggu jawaban Haera, Haera terpaksa duduk di kursi yang berhadapan dengan Joy.

Haera tidak mungkin duduk dipangkuan Joy, apalagi dia tahu Joy akan serius melakukan hal itu jika dia menolak.

Haera makan dengan tenang, Joy yang melihat Haera duduk di depannya langsung tersenyum. Setidaknya Haera mendengarkan perintah dia, dia melanjutkan makannya.

Setelah makan, Joy langsung ke ruang kerja sedangkan Haera membereskan piring-piring kotor dan mencucinya.

Walaupun Haera budak seks tapi dia melayani kebutuhan Joy sehari-hari sekaligus membersihkan apartemen Joy.

Joy membiarkan Haera membersihkan apartemen, setidaknya Haera punya kerjaan dan tidak bosan di apartemen saja.

Joy kembali melanjutkan pekerjaan kantor, sesekali mengecek email siapa tahu sekretarisnya mengirimkan pesan.

2 jam kemudian, Haera yang sudah membereskan apartemen Joy sungguh kelelahan tapi dia membuat minuman untuk Joy karena dia tahu Joy lebih lelah darinya.

Haera mengetuk pintu dulu setelah diizinkan barulah dia masuk, di ruangan itu Joy masih fokus dengan pekerjaannya.

"Joy, aku bawa minum untukmu," kata Haera.

Sebenarnya Haera risih karena dia memanggil Joy dengan nama tanpa embel-embel nona tapi dia tidak mau Joy murka karena menolak keinginan Joy.

Joy menghentikan pekerjaannya dan menatap Haera, dia melihat Haera keringatan.

Joy menyuruh Haera menaruh minuman di meja, setelah itu Joy mengelap tubuh Haera yang keringatan dengan sapu tangan.

Perlakuan Joy yang tiba-tiba membuat Haera kaget tapi dia tidak mundur atau menjauhkan tangan Joy dari tubuhnya.

"Lain kali, kalau lelah itu istirahat bukan mengerjakan hal lain lagi. Kamu budak seks bukan pembantu, tidur di sofa gih dan tidak terima bantahan," ungkap Joy dibalas anggukan pasrah.

Haera memang lelah tapi dia tidak ngantuk dan terpaksa dia harus tidur di sofa yang ada di ruang kerja Joy sedangkan Joy memastikan dulu apakah Haera tidur atau belum?

Setelah memastikan Haera tidur, dia melanjutkan pekerjaan yang tertunda dan sesekali minum minuman yang dibuat Haera. 1 jam kemudian, Joy menyelesaikan pekerjaan kantor.

Dia melihat Haera yang sudah terlelap, dia menggendong Haera ala bridal style ke kamar. Di kamar, dia membaringkan Haera di kasur dan menyelimutinya.

Sedangkan Joy, dia memilih masak untuk makan siang. Dia tahu Haera bisa masak tapi tugas Haera melayani dia bukan menjadi pembantunya.

30 menit kemudian, Joy sudah menyiapkan makan sekaligus membereskan alat-alat yang tadi dia gunakan lalu dia membawa makanan ke meja makan.

Tidak lama, Haera keluar dan menghampiri Joy. Dia kaget melihat Joy menyiapkan makan siang untuk mereka yang seharusnya dia yang mengerjakan.

"Joy, ini tugasku," kata Haera.

"Sejak kapan budak seks merangkap pembantu? Diam dan segera makan," tegas Joy membuat Haera diam.

Haera bingung di satu sisi dia budak seks tapi dia tidak menjalankan tugasnya untuk melayani Joy di ranjang karena Joy menolak.

Tapi di sisi lain, Haera ingin melakukan aktivitas lain yang bisa meringankan pekerjaan Joy seperti beres-beres apartemen, masak atau mencuci.

Haera duduk dan mulai makan makanan yang Joy buat, masakan Joy sangat enak. Dia tidak bisa melawan keinginan Joy karena Joy tuan atas tubuhnya saat ini dan Joy bebas melakukan apa saja terhadap dirinya.

Setelah makan, Haera ingin mencuci piring-piring kotor dan Joy mengizinkan asalkan dia tidak terluka dan dia senang diizinkan membantu.

Setelah mencuci piring, Haera menghampiri Joy dan berdiri di sampingnya. Hal ini membuat Joy geram, dia tidak masalah melihat tubuh naked Haera yang cukup menggoda baginya tapi dia tahan.

Tapi Joy tidak suka budaknya menjadi pajangan dan menunggu dia suruh barulah Haera mengerjakan.

"Duduk bukan bergaya patung, jangan ku suruh duduk baru duduk," tegas Joy tanpa menatap Haera.

Haera menuruti keinginan Joy dan duduk di sampingnya tanpa disuruh dua kali.

TBC...

10. MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang