Part 10

1.1K 70 0
                                    

Sejak Haera nikah dengan Joy panggilan untuk Jun dan Yura tentu saja berganti menjadi papa dan mama begitu juga dengan Imel.

"Selamat ya, Ra," kata Imel.

"Makasih, kak," balas Haera.

"Kamu kasih asi dulu untuk anak kita, Ra. Untuk papa, mama, kakak-kakakku yang cantik silahkan keluar.

"Aku tidak mau kalian melihat aset kesayanganku yang berharga untuk dipertontonkan secara lama," kata Joy sekaligus mengusir.

Haera malu mendengar kata-kata Joy yang tidak pernah difilter saat bicara sedangkan Jun dan Yura terkekeh lalu keluar berbeda dengan Yuki yang memukul kepala Joy kembali, Joy mengusap kepalanya yang sakit.

"Omongan difilter dulu, ada bayi," tegas Yuki.

"Iya, iya, maaf ya kakakku tercinta. Silahkan keluar dulu, pintu keluar ada di belakang," kata Joy mengusir halus.

Haera dan Imel hanya geleng-geleng kepala melihat perdebatan kakak adik yang terus berlangsung, Imel langsung menarik Yuki keluar daripada berlama-lama di dalam yang membuat keributan tambah panjang.

Setelah mereka keluar dan menyisahkan Joy saja, Haera membuka kancing baju rumah sakit dan menaikkan Bra nya dan mengarahkan putting susunya ke Rei.

Rei minum dengan lahap, Joy yang melihat itu tentu saja pengen. Joy melepaskan baju rumah sakit dan Bra yang Haera gunakan lalu dia menghisap putting susu Haera yang menganggur.

"Aaahhhhhh Jjjjooooyyyy,"

"Jjaannggaann sseekkaarraanngg,"

Desahan dan penolakan Haera tidak membuat Joy berhenti, dia terus menghisap asi milik Haera. Haera pasrah dengan Joy yang tidak mendengarnya, dia terus mendesah sambil mengendong anaknya yang masih nyusu.

"Jjjjooooyyyy aaaaddddaaaa aaahhhhhh Rrreeiii dddiii sssiiinnii,"

Joy menghentikan nyusunya dan menatap Rei yang anteng menyusu tanpa memperdulikan dia yang mesum di depan Rei setelah itu dia melihat Haera yang kelelahan, membuat dia menyesal apalagi dia tahu Haera pasti lelah setelah melahirkan.

"Maaf aku tidak mendengarkan kata kamu tadi, aku terlalu nafsu dan asi kamu enak banget. Boleh aku minta lagi nanti setelah Rei tidur?" kata Joy hati-hati.

"Iya tapi besok saja ya, sungguh aku lelah hari ini," balas Haera.

"Tentu, habis nyusu Rei langsung istirahat," kata Joy diangguki Haera.

Awalnya aku berpikir, aku akan menderita karena aku menjadi budak seks dengan orang yang tidak aku kenal. Ternyata aku salah, aku beruntung dijual dengan keluargaku yang tidak pernah menyayangiku.

Aku bisa bertemu dengan Joy yang merupakan kebahagiaanku saat ini, aku bahagia bisa menikah dengannya walaupun kami sejenis.

Aku tidak mempermasalahkan itu dan lebih bahagia lagi saat Rei hadir di tengah-tengah keluarga kami, makasih Joy, aku cinta kamu, batin Haera.

Dari dulu, aku tidak pernah memikirkan hal lain apalagi memikirkan masa depan hingga kamu hadir mengubah segala cara pandang ku, aku tahu awalnya kita terpaksa dan aku terus menjaga mu hingga akhirnya aku terpaksa mengambil masa depanmu.

Awalnya aku membenci diriku karena merusakmu tapi semua berubah, aku menjadi cinta dan tidak ada di dunia ini yang lebih berharga dibanding kamu dan Rei.

Aku bersyukur papa dan mama mempersatukan kita dengan cara yang salah walaupun begitu aku akan jaga kalian selalu, aku akan menghabisi siapa saja yang menghancurkan kebahagiaan kita.

Tidak peduli dia keluarga atau bukan, jika dia menyakiti keluarga kecilku maka orang itu sudah ku anggap musuh dan mereka salah mencari lawan.

Aku sayang dan cinta kamu, Rei cepatlah dewasa supaya kelak kamu bisa membantu papa melindungi mama, batin Joy.

Joy melihat anaknya yang haus setelah Rei kenyang barulah Joy membantu Haera memakaikan Bra dan baju rumah sakit lalu Joy menaruh Rei ke keranjang bayi.

"Kamu tidurlah, biar aku yang jaga Rei kalau dia haus akan aku bangunkan kamu," kata Joy.

"Apa tidak masalah aku meninggalkan kamu tidur?" tanya Haera ragu.

"Aku tidak masalah sayang, kamu yang lelah dan tugasku sekarang menjaga kamu dan Rei di sini. Tidurlah dengan nyenyak, aku pastikan tidak ada satu orang pun yang akan menganggu kamu tidur," balas Joy diangguki Haera.

Haera tidur dengan Joy yang berjaga, keluarga Joy juga sudah masuk setelah Haera tertidur karena Joy memanggil mereka kasihan kalau disuruh tunggu di luar.

Sedangkan yang berjaga di luar hanya bodyguard saja hingga setengah jam kemudian, Kenny memberitahu kalau keluarga Vander ada di depan.

Joy keluar untuk tahu apa yang mereka inginkan, Jun yang saat itu ingin menyusul ditahan Yuki karena Yuki sendiri yang akan mengawasi Joy jadi Jun mengizinkan dan kembali duduk.

"Wow, masih berani nunjukin muka lu di sini setelah menyindir istri gue. Hebat juga nyali lu, ada apa keluarga Vander yang terhormat hingga sekeluarga datang ke sini?" kata Joy datar.

"Kami mau mengambil anak perempuan kami," balas Lila selaku mama Haera.

"Anak perempuan? Apa aku tidak salah dengar? Begini ya nyonya Vander yang terhormat, saya sudah tahu silsilah keluarga anda bahkan publik sudah memberitahu bahwa keluarga Vander hanya punya keturunan laki-laki dan kalian ingin mengambil istri saya pulang.

"Suatu kesialan bisa melayani debat anda, anda ingin istri saya bukan? Maka kalian semua bertarung dengan saya, jika saya kalah maka kalian berhak mengambil istri saya tapi jika saya menang, saya pastikan keluarga Vander akan miskin detik itu juga dan semua media akan menyiarkan berita kebangkrutan kalian selama sebulan penuh.

"Perlu kalian ketahui, kalian salah memilih lawan. Keluarga Vander itu ibarat semut yang sekali dinjak langsung mati, selangkah kalian salah maka kalian miskin. Pikirkan baik-baik dan satu lagi, sampah seperti kalian hanya membuang waktuku," jelas Joy panjang lebar dengan ekspresi datar.

Rendy yang geram dengan perkataan Joy langsung memukulnya, sayangnya Rendy kurang cepat sehingga Joy lebih dulu menghajar Rendy hingga tersungkur ke belakang.

Yuki hanya merekam kegiatan adu debat keluarga Vander, Yuki akan turun tangan jika keluarga Vander cukup keterlaluan setidaknya Yuki punya bukti kebejatan keluarga Vander.

"Wow, baru diperingatkan sudah mengibarkan bendera perang. Siapa lagi yang mau maju? Jangan kalian pikir, saya akan berubah pikiran setelah salah satu dari kalian sudah menyerang.

"Makanya sebelum bertindak pakai dulu otaknya bukan digadaikan sehingga kalian bodoh apalagi si bodoh tadi, sok jagoan tapi berkelahi saja tidak bisa. Maju sampah!" murka Joy.

Perkataan Joy mengundang emosi keluarga Vander, bodyguard sudah ingin membantu Joy tapi Yuki melarang mereka dan Yuki hanya menyuruh mereka menonton hingga Joy sendiri yang meminta bantuan.

Yuki tahu kebiasaan Joy, Joy paling tidak suka perkelahian dia diganggu orang lain kecuali dia sendiri yang meminta bantuan.

TBC...

10. MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang