Joy membantu Haera melepaskan gaun yang dia gunakan setelah Haera naked barulah dia melepaskan kemeja yang dia gunakan.
Joy langsung mencium bibir Haera dan Haera membalas ciuman mereka, sambil Joy menuntun mereka mendekat ke kasur.
"euummm,"
Desahan keluar dari mulut Haera, Haera mengalungkan tangannya di leher Joy sedangkan Joy malah asik meremas kedua payudara milik Haera.
Setelah puas di bibir, Joy mendorong pelan Haera hingga posisi Haera tiduran dan Joy berada di atasnya. Haera melepaskan tangannya dari leher Joy dan merentangkan tangannya membiarkan Joy leluasa atas tubuhnya.
Joy yang bisa leluasa akhirnya turun ke leher Haera, dia membuat banyak tanda kepemilikannya di sana membuat Haera terus mendesah dan sesekali menyebut namanya, setelah puas membuat tanda.
Joy menghisap rakus puting susu Haera sedangkan tangan kirinya meremas payudara dan dua jari tangan kanan aku masukkan ke vagina Haera.
"Aahhhhhh eeennnaakkk Jjjjooooyyyy,"
Setelah menyusu, Joy turun tepat di depan vagina Haera lalu menjilati vaginanya yang sudah basah.
"Aaahhhh teeerrrusss Jjjjooooyyyy, leeebbbiiihh ccceeeppaatt aaaahhhhh,"
Akhirnya Joy menjilati vagina Haera dengan sangat cepat karena dia tahu Haera ingin orgasme.
"Aakkkuuu tttiiidddaaakk ttaaahhaann aaaahhhh, aaakkuuu mmmaaauuu kkkkeeeelllluuuuaarrrr aaahhh,"
Haera orgasme yang pertama, cairannya banyak keluar dan Joy menghisapnya sampai habis setelah pemanasan, Joy mengarahkan juniornya ke vaginanya Haera dan memaju mundurkan dengan tempo cepat.
"Aaahhhhhh ttteeerrruuusss Jjjjooooyyyy,"
"Eeennnnaaakkkk aaahhhhh,"
"Leeebbiiihh cccceeepppaaatt aaahhhhh,"
Joy memaju mundurkan juniornya lebih cepat setelah beberapa menit akhirnya mereka sama-sama orgasme di dalam vagina Haera yang membuat cairan mereka banyak yang keluar dari selangkangan Haera karena tidak dapat menampung semuanya.
"Tidur ya, kamu sudah lelah," kata Joy dibalas anggukan.
Mereka tidur saling berpelukan di tambah junior Joy masih di vagina Haera lalu Joy menyelimuti tubuh naked mereka.
Keesokan harinya, mereka bangun kesiangan dan keluarga sangat memaklumi hal itu. Haera yang bangun pertama hanya memandangi Joy yang masih terlelap.
Haera tidak ada niatan untuk membangunkan Joy karena dia tidak mau Joy terganggu, tidak lama Joy terbangun dan mencium bibirnya sekilas membuat dia kaget.
"Pagi, sayang," sapa Joy.
"Pagi, Joy," balas Haera.
"Mandi yuk terus sarapan nanti tambah kesiangan lagi," kata Joy diangguki Haera.
Joy langsung memeluk Haera bahkan tidak membiarkan Haera pergi lalu mereka ke kamar mandi bersama-sama dan Haera mendesah karena gerakan yang dia lakukan.
Di kamar mandi, mereka hanya mandi karena Joy tidak ingin istri tercintanya jatuh sakit apalagi mereka bangun kesiangan hari ini. Setelahnya, mereka ganti pakaian dan turun ke restoran hotel.
"Ini dia pengantin yang sudah ditunggu sedari tadi," sindir Yuki.
"Biasalah kak, lelah kita," balas Joy santai.
"Berapa ronde, Joy?" tanya Imel tersenyum.
"Satu saja, kasihan Haera kalau lebih," balas Joy santai sedangkan Haera malu-malu.
"Duduk dan makanlah," perintah Jun ke mereka.
Joy menarik pelan Haera untuk duduk di pangkuannya lalu dia menyuapini Haera di depan banyak orang tanpa malu berbeda dengan Haera yang sudah merah mukanya karena malu dilihatin.
"Joy, aku malu. Aku makan sendiri saja," bisik Haera.
"Biarin saja, ngapain malu. Biar seluruh dunia tahu kamu istri aku, buka mulutnya," bisik Joy diangguki Haera.
Haera tidak meneruskan perdebatan karena dia yakin dia akan kalah mengingat Joy lebih pandai bermain kata-kata dan romantis.
Keluarga Aleo yang melihat itu biasa saja karena mereka sudah paham dan tahu betul, Joy anak yang tidak tahu malu sekaligus tidak peduli sekitar jika sudah nyaman.
Setelah makan, Joy pamit ke mereka untuk ke kamar karena mereka harus siap-siap ke bandara menuju tempat honeymoon mereka.
Satu minggu telah berlalu, selama seminggu itu Joy mengajak Haera keliling ke tempat yang belum pernah dia kunjungi. Haera sangat bahagia, dia tidak berpikir dirinya akan sebahagia ini mengingat keluarganya yang tidak peduli.
Selama honeymoon, Joy hanya 2 kali melakukan seks karena tujuan dia membawa Haera untuk jalan-jalan dan bersenang-senang jadi seks bisa kapan saja.
Hari ini Joy mengajak Haera ke mall untuk membelikan apa saja yang Haera suka walaupun sejak awal, Haera sudah menolak tapi dia tetap memaksa hingga Haera mau.
Setibanya di mall, Joy mengajak Haera untuk berkeliling sayangnya mereka berhenti saat seseorang menyindir Haera. Satu hal yang paling Joy benci, ada orang yang menghina atau menyindir istrinya termasuk keluarganya.
"Udah sampah jadi budak pula," sindir Rendy, kakak kedua Haera.
Joy tidak terima Haera disindir langsung memukul Rendy, keluarga Aleo selalu diawasi bodyguard pribadi jadi dia sudah menyuruh bodyguardnya untuk menahan sekaligus melindungi Haera.
"Joy stop, aku mohon," mohon Haera berusaha melepaskan diri.
Joy tidak mendengarkan perkataan Haera dan aksi perkelahian terus terjadi, Joy yang ahli bela diri hanya terkenal dua kali pukulan berbeda dengan Rendy yang sok jagoan.
Dia malah pingsan dan babak belur, kalau ditanya apa ada yang melihat kejadian itu? Tentu saja ada, tapi mereka ngapain? Cuma nonton saja, membantu? Tidak ada yang berani apalagi mereka tahu Joy, menghalangi dia sama saja bunuh diri.
Joy menghampiri Haera saat dia selesai berkelahi, dia melihat Haera menangis entah siapa yang Haera tangisi dan dia yakin bukan untuk dia tapi untuk Rendy.
Joy menarik tangan Haera pelan menuju mobil, dia tidak mood lagi berada di mall. Haera hanya diam mengikuti, di mobil hanya diam dan masing-masing memakai seatbelt sendiri.
"Jika kamu marah aku pukul orang tadi, marah saja sekarang," kata Joy tanpa melihat Haera.
Haera hanya diam menunduk tanpa membalas perkataan Joy, hal ini membuat Joy sangat kesal.
"Katakan kalau kamu marah, Ra!" bentak Joy memukul stir mobil.
Haera ketakutan melihat Joy emosi terhadapnya apalagi dia tidak pernah dibentak Joy dan Joy tidak menyadari hal itu.
"Aku takut Joy, hiks," lirih Haera.
Joy menghentikan mobilnya di tepi jalan, dia mengatur emosinya dan melihat Haera yang menangis.
"Maaf membentakmu tadi, maaf juga aku memukul kakakmu, aku tidak suka dia menyindirimu walaupun dulu kamu budakku tapi kamu sudah jadi istriku," kata Joy lembut.
"Aku tidak peduli dengan mereka lagi Joy, aku takut kamu terluka apalagi kamu perempuan," balas Haera menatap Joy.
"Buktinya aku baik-baik saja, Ra. Kita ke tempat bermain yuk sebagai ganti tidak jalan-jalan keliling mall tadi," kata Joy menghapus air matanya.
"Iya, Joy," balas Haera.
Joy menghubungi Kenny untuk menutup tempat bermain karena dia mau hanya mereka saja di tempat itu dan dia tidak mau terjadi sesuatu juga dengan Haera.
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
10. Mine
Short StoryBudayakan membaca sebelum lanjut! Cerita ini G!P (Girl x Girl Futa) Kalau tidak tahu, cari tahu dulu apa itu futanari sebelum baca cerita ini. Kalau sudah tahu, kalian bebas mau membacanya atau mengabaikan cerita ini. Tapi, kalau kalian tidak suka a...