16×4÷32+(-5)+11

1K 302 55
                                    

"Bang, kayanya lo harus kirim tim lo sekarang deh"

"Ngga bisa, rumah gue udah di kepung sama anak buah orang orang gila itu"

Sunghoon menelan keras ludahnya, "Jaga diri lo baik baik, janji habis ini kita harus ngopi bareng sambil ngeroasting popo barbie lagi"

"Iyaa, gue janji"

Pemuda itu menghentikan percakapannya. Samar samar ia mendengar langkah kaki yang memasuki ruangan itu. Entah kenapa.. Dirinya seakan akan sudah siap mati sekarang.

"Sunghoon! Kamu ga apa apa kan nak?"

Sunghoon menoleh mendengar suara itu. Itu adalah suara ayah sambungnya. Langsung saja Sunghoon berlari memeluk ayahnya untuk mendapatkan rasa aman.

"Ayah kenapa bisa ada disini?"

"Harusnya Ayah yang bertanya, untuk apa kamu kesini Sunghoon? Ayah sedang mengorek kasus penculikan disini, kamu lupa Ayah seorang polisi?"

Sunghoon memejamkan matanya. Mengelus elus punggung ayahnya sambil mengucapkan rasa syukur yang begitu besar.

"Kamu ke asrama Ayah sama teman teman ayah ya? Disana ada tempat aman"

.
.
.

"Eh itu siapa bos?", tanya salah satu rekan sang Ayah

"Ini anak Sulung ku, dia lagi ngelakuin tour eh tiba tiba ga sengaja ketemu di jalan, yasudah aku ajak mampir kesini", jelas pria itu sambil mengedipkan mata kanannya

Sunghoon diantarkan menuju kamar Ayahnya. Ayahnya tak habis habis bercerita tentang perjalanannya dan Sunghoon sangat suka mendengarkan hal itu.

"Sunghoon kira, ga ada yang tau soal kasus penculikan ini"

"Enggak kok, kami hanya ga mau kasus ini melebar hingga ke telinga si pelaku, jadi kami menutup kasus itu tapi tetap mengoreknya"

"Ini kamar Ayah, kalau ada apa apa cari aja ayah di ruangan yang di pintunya ada namanya Ayah"

Pria tua itu pamit, meninggalkan Sunghoon seorang diri disana. Err, maksudnya bersama Sunoo.

"Sudah, kamu sudah bisa bergerak sekarang"

Sunoo berkedip. Kemudian tersenyum hingga matanya menghilang, "Makasi ya kak Hoonie untuk ga ninggalin Sunoo sendirian tadi"

Sunghoon mengusap kepala Sunoo, "Ninggalin anak kaya lo sendirian adalah kebodohan terbesar yang ada di bumi"

"Kalau di neptunus gimana?", Sunoo mengangkat kepalanya untuk menatap wajah Sunghoon. Orang baik pertama yang ia temukan, yang rela meluangkan banyak waktunya untuk menyelamatkannya.

"Gatau deh, eh kan lu bilang disana ada CCTV nya, trus kenapa kita ga di tangkap sejak awal ya?"

Sunoo mengangkat kedua bahunya sambil menggelengkan kepalanya, "Entah, emang kaka mau ketangkep?"

Sunghoon memerhatikan kamar Ayahnya. Di meja terdapat fotonya, Ibunya, serta sang adik. Sunghoon tau jelas Ayahnya sangat menyayangi keluarganya.

Setan apa yang merasuki Sunghoon, tiba tiba dirinya ingin cemilan. Di tariknya laci di meja itu, mencari sesuatu untuk dimakan. Tapi dirinya malah menemukan hal lain.

"Lho, ini kan foto Ayah", ayah yang di maksud adalah ayah kandungnya.

"Kangen banget sama Ayah"

"Kak Sunghoon tau siapa ayahnya kak Sunghoon?", Sunoo tiba tiba datang dari belakang Sunghoon

"Jelas gue tau lah, nanti kita cari juga ya orang tua kandung lo"

Sunoo memerhatikan polaroid yang si pegang Sunghoon, "Kak, di belakangnya itu tulisan apa?"

Yang mendengar hal itu langsung saja memutar polaroid yang dipegangnya, "8 agustus saat 8 tahun yang lalu, ohh ini mah ulang tahun terakhir papah"

"Memang Ayahnya kak Sunghoon meninggalnya kapan?"

"25 Mei 8 tahun yang lalu, ehh"

"GIMANA CARA NGAMBIL FOTONYA KALAU SEANDAINYA WAKTU ITU BOKAP GUE UDAH MENINGGAL?"

...

Halo apa kabar? Baik kan? Syukurlah kalau begitu.

Bentar lagi end nih, ±3 episodean lagi. Ga tau juga kalau saya iseng ya di lanjutin. Tapi cerita utamanya bentar lagi tamat:D

Terimakasih sudah membaca mohon maaf jika ada kesalahan. Sesungguhnya manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Tetap semangat dan jaga kesehatan

"Doll Maker"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang