8×5÷4-6=#DM

1.4K 399 27
                                    

Jari Sunghoon menari diatas papan ketik itu. Dirinya mencari info tentang penculikan dua tahun yang lalu. Penculikan serentak yang sempat ramai diperbincangkan.

"Mana ya, ada beberapa nama korban yang ditulis kan?"

Sunghoon melihat data diri korban penculikan itu. Rata rata, ralat maksudnya semua korban adalah anak yang memiliki keistimewaan yaitu memiliku visual unreal. Kemudian merupakan seorang yang memiliki kepribadian ceria.

"Kasus ini sudah ditutup tahun lalu dengan alasan korban korban telah ditemukan tapi sudah pada meninggal, heleh orang mayatnya aja ga di kebumikan kok, bilang aja ga ketemu"

"Rata rata korbannya itu dari kota A dan kota B, cuma kota C aja yang aman"

"Eh tunggu tunggu, berarti kan... Kemungkinan mereka berada di kota C"

"Yahh okay, besok kita akan melakukan tour untuk ke kota C"

.
.
.

"Nanti kalo lu lihat sesuatu yang familiar bilang ya, siapa tau bisa jadi petunjuk", Sunghoon memasangkan sabuk pengaman pada Sunoo. Sunoo hanya duduk dan mengangguk setiap mendengar perintah Sunghoon.

"Huh, okay Sunghoon lu pasti bisa ngejalanin ini", Sunghoon menginjak gas nya. Mobil itu berjalan mengikuti kemana si pengemudi membawanya.

Tak ada percakapan diantara mereka. Sunoo yang terbiasa diam dan Sunghoon yang tidak pandai mencari topik. Andai saja Sunghoon tau bahwa sebelum menjadi boneka, Sunoo adalah anak yang sangat banyak omong.

"Kenapa kita kesini?", tanya Sunoo dengan wajah pucatnya.

"Buat cari kera sakti", jawab Sunghoon asal.

Perjalanan menuju kota itu kurang lebih membutuhkan waktu satu jam dan mereka baru menempuh setengahnya. Lelah dengan perjalanan yang jauh, Sunghoon pun memutuskan untuk mencari rest area.

"Lo mau makan apa? Eh lo sebenernya makan ga sih?", Sunghoon mematikan mesin mobil itu. Berniat membeli makanan di warung terdekat.

Sunoo membalas dengan gelengan. Entah bagaimana caranya, orang orang setengah Dewa itu mengubah dirinya menjadi benar benar seperti  boneka. Namun, dirinya masih bisa berbicara dan berjalan walaupun kesusahan.

Sunghoon menganggukan kepalanya sekilas. Ia pergi ke warung itu sendirian. Membiarkan Sunoo sendirian di mobil. Pemuda itu memesan kopi dan roti bakar. Kemudian menikmatinya perlahan.

"Hey", sapa seorang yang tak dikenal. Mungkin hanya sekedar untuk basa basi. Yang disapa pun membalas dengan santainya.

"Dari mana?", tanya orang itu

"Gue dari kota B, ini mau ke kota C, lu sendiri?", tanya balik Sunghoon.

"Ohh gue mau ke kota B, adik gue mau sunat, lu ke sana mau ngapain?", jawabnya sambil menyalakan sepuntung rokoknya.

Sunghoon menyeruput pelan kopinya, "Liburan doang sih"

"Bareng adek lo?"

"Kaga, sendirian"

"Trus yang di mobil lo itu siapa?"

Sunghoon berfikir sesaat, "Oh itu boneka gue, emang mirip manusia", alibinya

"Wahh bagus bener boneka lu, beli dimana?"

"Di toko mana gitu gue lupa, kenapa? Lu suka?"

Orang itu mengangguk, "Iyaa, lu ga ada niatan buat ngejual? Kalo lu jual gue beli dah"

"Kagaa, itu pesenan adik gue, yang ada ntar dia ngambek kalo gue ga jadi bawain"

"Ck, ayolah gue beli berapa pun harganya"

"Ga dulu deh, gue duluan ya kopi gue dah habis nih", Sunghoon segera mengemasi barang barangnya. Meninggalkan pria itu sendirian.

Ia masuk kedalam mobilnya dengan cepat. Memutar mobilnya, tidak jadi pergi ke tujuan awalnya.

"Kak.. Ke,napa putar arah?", tanya Sunoo yang heran dengan Sunghoon.

"Ada barang yang ketinggalan"

"Penting ya?"

"Banget"

"Bukan barang yang ketinggalan, gue cuma punya perasaan buruk sama orang yang gue temuin di warung tadi"

...

Halo, saya baru selesai semua urusan penting saya. Akhirnya bisa up lagi.

Maaf ya untuk keterlambatannya. Semoga suka. Terimakasih sudah membaca tetap semangat dan jaga kesehatan.

-yvan

"Doll Maker"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang