8×2÷4+2.5×2=#DM

1.2K 299 64
                                    

"Gue mau ke ruangan Ayah, lu ikut ya gue trauma lu ilang tiba tiba"

Sunghoon menggendong Sunoo seperti biasanya. Dia keluar dari kamar itu, mencari ruangan kerja Ayahnya.

"Ayah, Sunghoon boleh masuk?"

Tak ada jawaban dari dalam. Sunghoon langsung saja masuk kedalamnya. Ruangan itu tak beda jauh dengan ruangan dimana ia menemukan Sunoo.

Matanya lagi lagi melihat ke polaroid ayah kandungnya. Ayahnya menggunakan pose duduk di foto itu. Wajahnya sangat tegang.

Ia hanya melihat sesaat kearah foto itu. Saat ia kembali memasukannya ke kantong celananya. Ia tersadar, di ruangan itu terdapat boneka yang sama persis dengan ayahnya. Matanya, pakaiannya, bahkan cara boneka itu tersenyum.

Sunghoon membeku. Fikiran negatifnya sudah menjalar kemana mana. Merasa ada yang akan datang ke ruangan itu, Sunghoon segera mencari tempat bersembunyi.

Dan... Ya, dia memutuskan bersembunyi dilemari besar itu bersama Sunoo.

"Bos, dia sudah tau soal organisasi ini, lalu kenapa bos tidak membunuhnya saja?", ucap seseorang yang Sunghoon tak tau itu siapa.

"Bodoh, dia itu putra istriku, aku belum siap ya mengeluarkan uang ku untuk pemakamannya", jawab Ayahnya

Tangan Sunghoon membekap mulutnya sendiri. Buru buru ia mengeluarkan ponselnya, teringat ia sempat memindahkan data penting dari ponsel wanita yang ia buat pingsan.

"Pdf data diri korban, dimana tadi"

Untuk pertama kalinya ia membuka file pdf itu. Dirinya sangat terkejut dengan apa yang ia baca dihalaman pertama.

"Percobaan pertama, Seungcheol usia 31 tahun"

Seungcheol, adalah nama kandung Ayahnya. Ayahnya juga seorang polisi, sama seperti Ayah sambungnya. Saat itu, Ayahnya pergi dinas bersama temannya alias Ayah sambungnya. Jadi selama ini ayahnya meninggal karna menjadi bahan percobaan untuk diubah menjadi boneka?

Dan sialnya percobaan itu berhasil.

"Anak ku itu terlalu pintar untuk dikelabui, untungnya dia adalah anak yang penurut juga kepada Ayahnya"

"Jadi bagaimana jika kita jadikan dia produk terbaru kita? Agar sama seperti Ayahnya"

Kakinya gemetar. Tak menyangka Ayah sambungnya yang selama ini dia banggakan, berencana ingin mengakhiri hidupnya. Matanya menatap Sunoo dengan berkaca kaca. Menyalurkan rasa terimakasih karna berkat Sunoo, dirinya dapat mengetahui watak Ayahnya yang sebenarnya.

Kedua pria tua itu meninggalkan ruangan itu. Sunghoon pun ikut keluar dari persembunyiannya. Berniat melarikan diri dari bangunan itu.





"Ayah, Sunghoon pamit pergi ke supermarket deket sini ya, bentar aja kok", bohongnya

"Mau beli apa kamu?"

"Mau top up yah, soalnya Sunghoon beli barang online"

"Oh yaudah, jangan beli makanan ya disini udah banyak soalnya"

"Siap"

Sebelum pamit, Sunghoon membawa semua perlengkapannya ke depan pintu gerbang. Agar ketika pamit kepada sang ayah, ayahnya tidak curiga.

Kini Sunghoon sudah keluar dari bangunan itu dengan mudahnya. Segera ia mengganti pakaiannya. Itu adalah salah satu trik yang diajarkan Almarhum ayahnya ketika melarikan diri.

"Kalau saat itu Sunghoon pakai baju merah, langsung ganti bajunya pakai warna lain ya, soalnya mereka bakal cari Sunghoon dengan patokan warna baju Sunghoon", Begitu pesan yang di dapatnya

"Kak, aku cape", keluh Sunoo yang selalu berada di pelukan Sunghoon.

"Maaf ya, gue janji sebentar lagi ini bakal selesai"

"Kaka tau kenapa kaka ga di kasi beli makanan?"

"Ngga tau, kenapa memangnya?"

"Soalnya menurut pengalaman aku dulu sebelum di ubah jadi boneka, bakal di buat ga makan selama beberapa hari, trus trus, kita semua si masukin ke dalam ruangan gitu, trus di setrum sampai ga sadar diri"

"Trus trus"

"Pas bangun bangun aku lihat yang lain udah berubah jadi boneka, aku juga udah berubah, tapi aku satu satunya yang masih sadar alias aku produk gagal"

"Jadi?"

"Gimana kalau kita balik ke sana? Ayah kak Sunghoon ada rencana ngubah kaka jadi kaya aku kan? Nah pas kita sudah masuk ke pabriknya, kita langsung cari cara buat selamatin anak anak yang lainnya"

...

Halo, gimana? Ada yang sudah ngeduga ga kalau dalangnya itu ayah tirinya sunghoon?

Makasi ya sudah mampir. Semoga suka, tetap semangat dan jaga kesehatan

-Yvan

"Doll Maker"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang