PROLOG

910 176 36
                                    

Derap langkah kaki di atas genangan air hujan terdengar menggema di suatu gang sepi ketika ia baru pulang dari kuliah malamnya.

Langit semakin gelap akibat hujan yang terus mengguyur kota Seoul malam ini. Gadis itu hanya ingin cepat-cepat pulang sebelum bajunya total basah.

Lee Dahyun namanya. Gadis berusia 21 tahun, ia adalah seorang mahasiswi yang sekarang berada di semester 5 yang hanya bisa menghadiri kuliah malam karena pekerjaan paruh waktunya di siang hari.

Langkahnya tiba-tiba terhenti saat ia mendapati seseorang yang telah basah kuyup dengan kulit pucat berdiri di samping tiang listrik di ujung jalan. Awalnya Dahyun mencoba mengabaikan karena ia merasa tubuhnya sudah sangat kedingingan, tapi sifat baik yang ditanamkan sejak kecil oleh kedua orangtuanya menolak ketika melihat orang asing yang terlihat seperti pria itu ambruk dengan lutut menopang tubuh.

Dahyun segara berlari menghampiri orang itu yang ternyata benar adalah seorang pria dewasa.

"Permisi Tuan, apa kau baik-baik saja? Hujan semakin lebat, sebaiknya kau berteduh, Tuan."

Pria itu mendongak dan menatap Dahyun dengan tatapan yang sulit di artikan, dia hanya diam kemudian menarik gadis itu untuk duduk tanpa melepas pandangannya,membuat Dahyun mulai dihantui perasaan takut.

"T-tuan.."

"Aku—" ucapan pria itu terhenti karena tiba-tiba tubuhnya ambruk dengan kepala jatuh tenggelam di bahu Dahyun.

Sontak, mata gadis itu membulat karena fisik pria yang sedang bersandar padanya sekarang begitu rupawan,tapi bagaimanapun ini bukanlah sesuatu yang menguntungkan karena ia sama sekali tak mengenal pria asing ini

"Tuan anda bisa berjalan kan?" Dahyun mencoba menggoyang-goyangkan tubuh pria asing itu pelan agar menjauh darinya. Namun yang didapat didengarnya hanyalah gumaman tak jelas.

Dahyun merasa sial ketika ia melirik sekitar dan tak ada satu orangpun, ia tak mungkin meninggalkan laki-laki ini begitu saja dan tiba-tiba mendengar kabar bahwa ditemukan sesosok mayat tergeletak karena kedinginan,itu sama saja dia mengabaikan pria asing ini sampai mati.

Tidak-tidak, dalam hati Dahyun tak ingin mengalami penyesalan.

"Bagaimana kalau kau ikut aku pulang untuk sementara?"

Pria itu mengangguk lemah, kemudian Dahyun melepas cardigan oversize nya dan memakaikan pada pria asing itu, walaupun agak susah karena beban pria yang ternyata sangat tinggi ketika berdiri,Dahyun mencoba memapah dengan tenaganya.

Dahyun tak tau, kebaikannya itu akan membawanya ke dalam situasi yang tak pernah ia duga sebelumnya.

.

Tiba-tiba dapet hilal cerita fantasi pas ada kelas haha,sumpah cover aja blm kebuat.

Kl vote nya nyampe 30 an aku lanjutin ceritanya.

MYSTERIOUS MAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang