MM : 07

410 130 28
                                    

NORMAL POV

Ketika langit mulai gelap, Jeong Jae mengendap-ngendap ke penjara khusus para Nephilim yang ada di bawah istana.

"Pangeran, kau tidak bisa masuk." ujar salah satu dari penjaga penjara, mereka menghadang jalan Jeong Jae dengan tombak besar

"Siapa yang bilang begitu?" balas Jeong Jae sembari menggeram.

Sebelumnya dia bahkan boleh masuk kemana saja,siapa yang berani memberi perintah untuk melarangnya masuk seperti ini.

"Aku"

Bunyi geretan sayap besar dari sesosok Demon yang baru menuruni tangga membuat Jeong Jae otomatis menggeret.

Disanalah, Jeon Woo,sang petinggi Demon yang memiliki peran penting dalam kerajaan.

"Matamu tak bisa bohong Jeong Jae,kau menyuruh Raja untuk menempatkannya dalam penjara paling ringan,padahal kau tau dia adalah putri kerajaan Nephilim." ujar Jeon Woo datar,tanpa takut ditantangnya sepasang mata elang dari calon raja Demon itu.

Seperkian detik kemudian, Jeon Woo mengalah dia mendekat dan menepuk pundak Jeong Jae pelan, "Jangan sampai kau terperdaya dengan kecantikan mereka, tujuan utama kita adalah menghancurkan peradaban para Nephilim itu."

Melihat diamnya Jeong Jae membuat Jeon Woo berpikir bahwa kata-katanya di telan benar oleh pria itu,Jeon Woo pun berbalik untuk kembali ke istana, namun pada langkah ke lima,seluruh tubuhnya tak bisa bergerak. Begitu menoleh,kelima penjaga penjara pun mengalami hal yang sama sepertinya karena lilitan ular dari tanah.

Saat itu Jeong Jae menyeringai,"Kau tidak bisa melarangku,Jeon Woo." ujarnya sebelum masuk dalam ruangan menuju penjara dimana para Nephilim di kurung.

~Mysterious Man~

"Jeong Jae, bagaimana bisa—"

"Akh." Dahyun kaget saat tiba-tiba pria itu ~tentu saja Jeong Jae, yang tengah memeluk pinggangnya ini mengangkat kini memindahkannya kesamping, menghindari sosok yang mulai menghampiri Dahyun.

Pria dengan tatapan elang itu menatap tajam sosok petinggi itu—Jeon Woo. "Jangan ikut campur, Jeon Woo."

Jeon Woo balik membalas tatapan tajam Jeong Jae, "Bagaimana bisa aku tidak ikut campur, aku adalah petinggi kerajaan, dan Shin Dae sudah—" perkataannya terpotong saat Jeong Jae melayangkan pukulan pada Jeon Woo, sehingga petinggi Demon itu terjatuh ke lantai.

Para petinggi lain sontak ikut berdiri karena suasana dalam ruangan mulai panas.

"Shin Dae masih hidup! buktinya ada dihadapanmu!" bentak Jeong Jae, kembali menarik Dahyun kesampingnya.

Dahyun hanya bisa terdiam menanggapi apa yang terjadi, ia sama sekali tak mengerti tentang Shin Dae, Nephilim, kerajaan atau apapun itu.

Sekarang Jeon Woo menyeka darah yang muncul disudut bibirnya, mata rubahnya makin menajam dan berubah menjadi jingga. Begitu dia berdiri, dia mengendus bau Dahyun sampai sekali lagi Jeong Jae mendorongnya

"Aku sama sekali tak bisa mencium aroma Nephilim dari tubuhnya."

Dahyun kembali mengernyitkan alisnya saat melihat sayap Jeon Woo yang mulai membuka dan mengatup, sedangkan Jeong Jae malah memasang wajah stoic-nya.

"Aku tahu itu, karena aku membawanya dari dunia manusia." ujar Jeong Jae yang langsung menoleh pada Dahyun.

Jeon Woo membelalakkan matanya, "Du-dunia manusia katamu?" bentak petinggi Demon itu dengan suara rendahnya. "Kau gila Jeong Jae!"

"Terserah, aku yakin dia adalah reinkarnasi dari Shin Dae, wanitaku." jawab Jeong Jae kesal, bahkan perang antar mata jingga dan merah itu masih belum lepas sedikitpun dari tadi.

Dahyun semakin tidak mengerti, reinkarnasi katanya? apa dia pernah hidup dimasa lalu?

"Jangan asal membawa manusia kedunia kita, Jeong Jae!" Bentak Jeon Woo, dengan cepat dia melesat dan melayangkan satu pukulan pada Jeong Jae.

Jeong Jae memberi tatapan meremehkan dari pria yang terus mencampuri urusannya itu, dia kembali bangkit dan sayap hitam pekat hingga menyentuh lantai itu muncul dibalik tubuh Jeong Jae, mengepakkannya dan terlihat besar,berbeda dengan milik Jeon Woo. Tubuh Jeong Jae melayang saat kepakkan dari sayapnya semakin cepat, dan melesat menuju Jeon Woo.

SET.

BUAGH.

Kali ini Jeong Jae menyerang Jeon Woo dari belakang, melesat bagaikan kecepatan cahaya. Alhasil, Jeon Woo membentur dinding sampai retak. Disaat mereka saling melayangkan pukulan dan serangan, terlihat para demon lain yang tadinya hanya menonton mulai melerai.

"Hentikan, Yang Mulia, Petinggi Jeon! Kenapa kalian berkelahi di tempat persidangan,hah?!" bentak salah satu dari mereka.

Baik Jeong Jae maupun Jeon Woo akhirnya menghentikan pertempuran kecil mereka—ah mungkin tak bisa dibilang pertempuran kecil, dengan darah disetiap sudut bibir dan tubuh mereka, juga sebagian isi diruangan itu porak poranda. Abaikan, kini ekspresi Jeong Jae kembali seperti biasa,matanya kembali berubah hitam,dan sayap dipunggungnya kembali menghilang.

"Lagipun, dimana manusia yang mirip Mendiang Ratu Shin tadi?" tanya sosok yang membantu Jeon Woo berdiri.

Mendengar itu, sontak Jeong Jae melihat ketempat dimana Dahyun berdiri tadi, nihil, gadis berkulit putih itu tak ada ditempatnya tadi.

"Cih! Karenamu dia berhasil kabur lagi!" Bentak Jeong Jae kesal.

Jeon Woo hanya diam menanggapi perkataan sang raja demon, dia hanya meringis memegangi perutnya yang sempat ditendang Jeong Jae.

Jeong Jae akhirnya pergi dengan tergesa-gesa melewati pintu besar itu, tentu saja mengejar Dahyun.

Sekarang Jeon Woo mulai berpikir begitu melihat punggung Jeong Jae yang perlahan menhilang, apa mungkin gadis manusia itu adalah reinkarnasi dari istri Nephilim Jeong Jae yang sudah tiada sejak beberapa abad yang lalu? Jika memang benar, gadis yang dilihatnta tadi tak mungkin tau apa-apa tentang masa lalunya.

Jeon Woo sudah berhasil berdiri dengan tegap, mata rubahnya menatap lurus kedepan. "Seo Jung, Kim Tae,aku butuh bantuan kalian." Ujar Jeon Woo tanpa menoleh.

Kedua sosok yang dipanggil tadi, maju dan menghampirinya. "Tentu." Jawab keduanya.

"Cari gadis manusia tadi sebelum Jeong Jae menemukannya. Aku akan memikirkan apa yang harus kita perbuat padanya nanti."

Setelah dua orang yang disuruhnya ikut berlari untuk mencari Dahyun, saat itu Jeon Woo menarik sudut bibirnya, "Shin Dae,kau mencoba hidup kembali ternyata."

TBC

emg spesialis genre dakjal sok-sokan nulis fantasi ya gini, absurd, telen telen aja ya kawan alurnya walaupun rada ganyambung😭🙏🏻

MYSTERIOUS MAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang