MM : 09 (NC)

920 132 46
                                    

NORMAL POV

Jeong Jae membuka dress biru berbahan sutra dengan sedikit kasar. Jeong Jae hampir gila mencium aroma bunga yang makin semerbak dari tubub sang Nephilim di bawah kungkungannya.

Saat itu wajah Shin Dae memerah, dia mencoba menggunakan sihirnya untuk lepas namun tak bisa, Jeong Jae cukup licik, dia sudah mematikan akses sihir dari luar, bahkan untuk dirinya sendiri.

Bibir Jeong Jae kembali mencium Shin Dae dengan penuh kelembutan, namun lama kelamaan menjadi panas dan penuh gairah, membuat hasrat nafsu milik Shin Dae pun perlahan bangkit begitu Jeong Jae melepas jubahnya. Shin Dae bahkan memejamkan matanya,memilih menikmati alur ciuman sang Demon yang mendominasinya.

Mata elang Jeong Jae terlihat lebih gelap ketika ciuman itu terlepas. Gerakannya sedikit tak sabar. Shin Dae menjerit kecil ketika Jeong Jae mulai menyentuh lehernya mengitari jarinya di sepanjang kulit Shin Dae.

Bahkan, Shin Dae tak sadar pakaiannya telah dilepaskan oleh Jeong Jae sepenuhnya. Ia baru sadar dan melenguh geli ketika dirasanya rambut Jeong Jae menyentuh pangkal pahanya.

"Jeong Jae—ah!"

Terlambat, Jeong Jae sudah membuka lebar kedua kakinya dan tanpa basa basi mendekatkan kepalanya ke daerah paling intim milik seluruh makhluk berjenis kelamin perempuan. Shin Dae mendesah kuat, punggungnya naik turun, dan geraman Jeong Jae pun terdengar membalas. Jeong Jae menyerang tanpa ampun, mengambil apapun yang mengalir keluar dari miliknya. Sampai Shin Dae merasa dunia disekelilingnya berputar dan menggelap, ia pun mengerang menyerukan kepuasan seraya menyebut nama Demon yang dari awal membuatnya berada dalam masalah.

Shin Dae masih berusaha bernapas ketika Jeong Jae menaikkan kepalanya dan mencium daerah antara kedua dadanya. Saat itu Shin Dae pun meraih kepala Jeong Jae, menariknya hingga mereka bertatapan. Namun setelah terdiam cukup lama, akhirnya Shin Dae melingkarkan kedua tangannya di bahu kekar Jeong Jae.

Tubuh Jeong Jae seketika menegang ketika Shin Dae mendekatkan kepalanya hingga menyentuh dadanya, "Jantungmu, berdetak sangat kuat," ujar Shin Dae.

"Karenamu," wajah Shin Dae otomatis memerah, seketika jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya.

"Apakah ini baik-baik saja? Kau dan aku berbeda,"

Jeong Jae mendekatkan wajahnya, menyatukan hidung mancungnya dengan hidung Shin Dae, "Dari dulu Nephilim dan Demon selalu bermusuhan, apa kau mau menciptakan sejarah baru dalam peradaban bersamaku?"

Hembusan nafas Jeong Jae malah membuat suatu adrenalin di dalam diri Shin Dae membuncah, entah kenapa, dia penasaran, dan dia ingin melakukan itu dengan Jeong Jae.

Kedua tangan Shin Dae menahan wajah Jeong Jae , kali ini ia yang memulai. Ia mencium Jeong Jae dengan lembut, yang tentu saja dibalas Jeong Jae dengan senang hati.

"Kalau begitu, mari kita lakukan," pinta Shin Dae sambil menaruh tangan Jeong Jae di dadanya. Bibirnya masih bersentuhan dekat dengan bibir Jeong Jae.

"Mulai hari ini, kau milikku."

Setelah mengatakan itu, Jeong Jae langsung menyentuh, menjilat, meremas, bahkan menggigit apapun yang ia jangkau. Namun Shin Dae tak keberatan. Dan suara Shin Dae justru makin membangunkan gairah Jaeong Jae.

Jeong Jae agak kaget, namun sama sekali tak keberatan ketika Shin Dae ikut serta menjelajahi tubuhnya. Walaupun awalnya tubuhnya terus menegang, tapi Shin Dae dapat mengatasi itu dengan kelembutannya. Awalnya dengan jari, namun kemudian saat hasrat telah mengambil alih, lidah dan mulutnya lah yang menghangatkan tubuh Jeong Jae. Membawa Jeong Jae tenggelam dalam erangan kenikmatan saat mulut hangat sang Nephilim menjamu miliknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MYSTERIOUS MAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang