0.6

51 48 8
                                    


"Rahasia yang tertutup,
mungkinkah akan terbongkar"
...Aurora Ayisanda...









....c....

Malam ini, sepertinya akan terasa sangat panjang,

Dunia ku kini seakan begitu berat.

Semuanya selalu berulang ulang,

kejadian itu selalu berulang ulang,

tahukah kau?? Diri ini sangat takut akan hal itu, lantas mengapa? Mengapa kau selalu menganggapnya remeh!!.

Ketakutan ku sepertinya kau anggap
Sebuah permainan,

Kesedihanku apakah kau anggap sebuah lolucen?

I'm not oke, but..

I don't fucking care, itu yang slalu ku ucapkan dalam benakku,

Namun nyatanya diri ini adalah pembohong yang buruk.

Kenapa selalu saja kau tak mengerti!!,

kau itu tau!! Namun mengapa dirimu selalu menolak seolah olah kau tak mengetahuinya.

Diri ini selalu bertanya tanya mengapa kau lakukan ituu? Mengapa dunia yang ku jalani tak seindah dunia yang kau lalui dulu!!.

Tanpa rasa malunya kau meminta pembenaran tanpa memperdulikan sebuah kebenaran.

Kau menuntut kepercayaan dengan mempertunjukan sebuah kebohongan,

Bahkan lucunya semua itu seakan terlihat seolah olah aku yang mengabaikan suatu keyakinan.

Ku pikir aku yang na'as, namun nyatanya kau lah yang pembawa sialnya.





Setelah mengobrol, bermain, dan bercanda gurau seperti biasanya, kami pun pulang ke rumah masing masing.

Jakarta kini mulai cukup sepi, jalanan pun tak sepadat waktu aku berangkat memasuki jalan raya ini.

Untung sepi, mana udah jam 10 malem lagii, abis ni gue di kunci pintu sama mama, entar kalo gue disuruh bobo di luar gimana ni?* gerutu ku.

"Ini semua salahnya si Rangga yang sok akrab itu!!, bangke bat dah! gue yang gelagapan jadinya jawabin semua pertanyaan Gia ama Melisa mana ga masuk di otak semua lagi!! Aghaak kesel guaaa!" teriak ku sambil melaju menembus jalanan sepi itu.

"(La, jadi maksudnya lo masuk SMA MAHESA JAYA pas lulus kelas9 ya, berarti PLSnya di sana dong?" Tanya Melisa.

"Ya iya lah dodol,  dimana mana masuk sekolah awal pertama ya ngelangsungin PLS dulu!"jawab Gia

"Yee... bukan nanya eluu, geer banget si jadi orang" cetusnya langsung dijawab mentah tatapan sinis di Gia.

"Iyaa gue PLS di sana puas lu"

DESTINESIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang