chapter 4 [siblings]

227 17 2
                                    

"auch!" athanasia meringis kesakitan saat ia merasakan sihir lys mengenai lengannya

"Gerakan mu terlalu lambat" ucap lys kemudian menjentikan jari nya, memunculkan bola bola es lagi.

"Maaf kakak" eira atau athanasia mengelus lembut bagian lengan yang terkena bola bola es lalu memosisikan diri kembali

Lys menjentikan jari lagi dan bola bola es pun lansung terbang melaju ke arah eira, kali ini eira berhasil menghindari 3 bola bola es dan menangkis 2 bola bola es. Tersisa 1 bola bola es yang masih mengikuti diri nya yang tengah berlari mengelilingi hutan mencari cara agar bola bola es itu dapat di kalahkan.

Tiba tiba saja ide muncul di kepala eira, ia membalikan badannya dan menatap bola bola es tersebut. Eira mengingat ingat sihir apa yang mungkin bisa di gunakan.

"Lique." Langsung saja setelah eira mengucapkan mantra tersebut bola bola es tersebut mencair setengah, eira segera menghancurkan sisa bola bola es yang tidak mencair menggunakan pisau belatinya. Eira berjalan kembali menuju tempat lys berada

"Bagus eira. Sepertinya kau sudah bisa mengendalikan sihir mu.. mencairkan setengah bola sihir ku merupakan sebuah kenaikan pangkat untukmu yang bahkan sebelumnya tidak bisa menghindari satu pun bola bola tersebut" lys terkekeh kecil

"Kakak..." wajah eira memerah, ia merasa malu.. memang 8 hari yang lalu ia selalu babak belur ketika berlatih dengan bola bola es ini. Namun sekarang ia bahkan sudah bisa mencairkan setengah dari salah satu bola bola es tersebut, benar kata lys.. ini naik pangkat..

"Baiklah kita sudahi dulu latihan sihir untuk sementara, kita istirahat dulu" lys berjalan lalu mengelus elus rambut eira sedikit

"Baik kakak" eira berlari kecil menuju lys yang sudah berjalan menuju salah satu pohon

Lys menjentikan jarinya dan segera ivy dan icy datang membawa sebuah tas anyaman besar

"aahhh!! icy!!" eira berlari menuju serigala nya dan langsung mengelus bulu bulu lembut sang serigala

"terima kasih ivy" lys mengelus lembut kepala serigala miliknya setelah menerima tas yang di bawa serigala tersebut

"ayo eira, kita makan sebentar"

"baik kakak~~" eira berjalan menuju lys dan membantunya menata makanan yang ada

.

.

.

"euuummmmmm!!! berapa kali pun aku mencoba macaroon khas alastrine memang yang paling enak!!" eira berkata bahagia sembari mengunyah macaroon berwarna silver yang entah keberapa, bisa di bilang eira menghabiskan hampir semua macaroon yang ada. lys pun hanya kebagian 2..

lys terkekeh melihat tingkah sang 'adik'

"yah.. macaroonnya memang enak.. karena buah yang di pakai untuk krim macaroonnya bukan sembarang buah... buah yang di pakai adalah buah castalia, buah khas alastrine. aku sudah pernah menjelaskannya pada mu bukan??"

"un!! buah yang tumbuh di sekitaran perairan alastrine, buah yang rasanya manis dan segar jika di makan langsung, dan buah yang rasanya tak kalah enak jika di olah menjadi selai atau krim. bunga castalia menjadi buah khas alastrine karena buah ini sangat unik bukan?? bentuknya yang seperti beri namun berwarna silver, daun dan batang buah ini memiliki gradasi emas dan hijau. buah castalia adalah satu satunya tanaman yang tumbuh di sekitaran sungai suci alastrine, itulah mengapa nama buah ini adalah castalia yang berarti mata air suci!!" eira menjelaskan panjang lebar semuanya yang ia ketahui tentang buah castalia

"pfft- nampaknya kau sangat menyukai buah castalia sampai sampai mengetahui asal usul dan arti namanya.." lys tertawa yang hanya di tanggapi gembungan pipi oleh eira

"hmmp!!" eira memalingkan wajahnya ke sisi lain menunjukan kalau dirinya sedang 'ngambek' kepada sang kakak

lys kembali terkekeh

"ya, ya.. maaf kan aku adik ku yang imut nan cantik~" eira mencubit pipi eira pelan

"aww! sakit tau!!" eira mengelus pipinya seolah olah ia kesakitan. namun lys hanya menanggapinya dengan dehaman

athanasia menatap lys yang sedang menatap ke arah langit, jika di pikir pikir.. padahal baru 9 hari lys dan dirinya bertemu.. namun lihatlah.. mereka sudah seperti kakak adik kandung..., lys yang merasa sedang di perhatikan pun menoleh

"ada apa ei?? apa ada masalah??"

"a-ah.. tidak kok kak.. hanya saja.. ini pertama kali nya aku merasakan rasanya menjadi seorang adik.. di obelia.. aku merupakan anak satu satu nya dari raja obelia.. a-ah.. bukan berarti aku tidak bersyukur.. hanya saja.. aku sedikit kesepian.. walaupun ada lily, felix, lucas, zenith, dan teman teman ku yang lain.. aku terkadang merasa kesepian... aku ini.. aneh bukan??" eira tersenyum kecut menatap tanah di bawahnya

lys hanya tersenyum tipis

"siapa bilang kau aneh??"

"eh-"

"asal kau tau ya.. aku ini sangat bahagia saat tau bahwa kau akan menjadi adik ku.. karena seperti dirimu.. aku besar sebagai anak tunggal.. orang tua ku selalu sibuk berkelana.. aku selalu di tinggalkan di menara sihir alastrine sendirian sejak kecil.. padahal umur ku sudah lebih dari 100 tahun tapi anehnya aku selalu mendamba damba kan seorang adik.." lys kembali menatap langit biru di atasnya

eira menatap lys tak percaya

"jadi.. bisa di anggap.. kita berdua.. mendapatkan keuntungan masing masing kan?? kau mendapatkan kakak dan aku mendapatkan adik.. sekarang kita tak lagi kesepian karena memiliki satu sama lain.. sekarang kita tak perlu menahan semuanya sendirian.. sekarang.. kita.. tak perlu lagi iri dengan orang lain..." hembusan angin (yang entah dateng dari mana author bingung pengen nambah apa jadi author kasih kata kata klise wp aja :D) dari belakang membuat rambut lys berterbangan ke depan menutupi muka nya yang sedang menatap sendu langit

lys menoleh pada eira

"aneh ya.. padahal baru 9 hari kita bertemu tapi kita sudah membicarakan hal seperti ini" lys berbicara terkekeh sedikit

"tidak.. tidak aneh kok.." eira tersenyum lembut pada lys

"yosh.. baiklah.. sekarang bagaimana jika kita lanjut latihan?? jika kata putri aretha.. 'bercerita tentang hal sedih setelah berlatih adalah hal normal. yang tak normal adalah berhenti latihan karena hal sedih tersebut. jika kalian memang bersungguh sungguh ingin latihan maka kalian harus bisa mengalahkan emosi kalian. emosi memang penting, ego juga. tapi jangan pernah campur adukkan perasaan mu saat sedang latihan'" lys berdiri dari tempatnya berjalan kedepan

"yah.. putri aretha memang kadang cerewet.. tapi.. percayalah.. semua prajurit yang di latihnya selalu berhasil menjadi prajurit elite alastrine" lys lanjut berjalan kedepan dan berhenti di suatu titik

"baiklah eira, kau berdiri di sana. jika kau berhasil melelehkan 2 bola es ku maka aku akan memberikan satu hal apapun yang kau mau. itukan yang biasanya di katakan seorang kakak kepada adiknya??" lys memiringkan kepalanya, telunjuk nya masih setia menunjuk tempat di mana eira harus berada

eira tersenyum, dan mengangguk. ia bangkit dari tempat ia duduk dan berlari kecil menuju tempat yang di tunjuk oleh lys. eira memosisikan diri, kembali bersiap untuk melanjutkan latihannya.

___________________________________________

heyyyyy winters winters tercintaaahh

kembali lagi dengan akuuu, author *ekhem* paling cans sedunia *ekhem*

maaf banget karena yang ini.. agak aneh..

eh- aneh gk sih??

okeh pokoknya author minta maaf bila ada salah kata maupun typo

author harap kalian dapat menikmati sisa hidup- eh- maksudnya author, author harap kalian semua dapat menikmati hari kalian~~

(readers : emang hari bisa di makan??
author : shushhh)

okeh, bye bye winterssss~~

enjoy your day~~~

bye bye semua~~

{yuki - 9 november 2021 - 01:39}

the truthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang