chapter 2 [royals]

271 20 3
                                    

athanasia melihat ke jendala kereta kuda yang ia naiki, ia sedikit gugup untuk menemui para anggota kerajaan alastrine. lys yang melihat itupun terkekeh

"anda tak perlu gugup tuan putri, tuan saya semuanya tidak menggigit kok" lys tersenyum menahan tawa

athanasia yang mendengar itu pun cemberut. memang, mana mungkin anggota kerajaan menggigit orang.. ia hanya gugup karena ini pertama kali nya ia bertemu raja selain ayahnya.

'ayah.. bagaimana ya kabar ayah.. apakah sekarang ia sedang menangis karena kematian ku?? ah.. tidak mungkin.. saat itupun ayah tidak peduli dengan diri ku yang hampir mati..'

athanasia secara otomatis tersenyum kecut, untungnya lys tak menyadari ini

setelah beberapa saat kereta kuda berhenti

"baiklah putri athanasia.. kita sudah sampai" lys tersenyum dan turun lebih dulu untuk membantu athanasia turun dari kereta kuda

athanasia kagum dengan sejejeran maid dan ksatria yang menyambutnya

"selamat datang di istana gladius tuan putri athanasia" para maid dan ksatria berkata membungkuk kan badan mereka sebagai tanda hormat

"mari tuan putri"

athanasia segera berjalan mengikuti lys memasuki istana tersebut

terdapat dua ksatria yang membukakan pintu untuk mereka. saat pintu terbuka, nampak raja yang gagah duduk di singgasana nya. di sebelahnya terdapat sang ratu yang berdiri dengan anggunnya, terdapat juga pangeran dan putri alastrine berdiri di depan tangga menuju singgasana.

"selamat datang tuan putri athanasia. semoga perlindungan pedang alastrine selalu bersama anda" kedua pangeran dan putri membungkuk kan badannya kecil untuk menyambut athanasia

"merupakan suatu kehormatan bisa berada di sini" athanasia balas membungkuk

"selamat datang putri athanasia. baju itu sangat cocok dengan mu, apakah kau menyukai nya?" sang ratu tersenyum pada athanasia

"terima kasih yang mulia, saya menyukai nya" athanasia kembali membungkuk kali ini pada sang ratu

"benarkah?? syukurlah" sang ratu nampak puas dan senang

"selamat datang di kerajaan kami. pasti sangat mengejutkan dan melelahkan atas semua yang terjadi pada mu sebelum kau kami bawa ke kerajaan ini" kali ini sang raja lah yang menyambutnya

athanasia hanya membungkuk, menunjukkan jika ia tak ingin membicarakannya secara lembut

"baiklah.. karena mungkin putri athanasia belum mengenal kita.. bagaimana jika kita perkenalkan diri kita dulu??" sang ratu berusaha merubah topiknya

"ah.. benar. betapa tidak sopannya kami belum memperkenal kan diri kami pada diri mu athanasia" sang raja mengangguk setuju dengan istrinya

"tak apa yang mulia" athanasia meyakinkan dengan senyuman

"baiklah. perkenalkan, aku raja alarick de cordae alastrine." mata abu abu sang raja nampak seperti menyala saat terkena sinar matahari, rambut berwarna coklat nya tertata dengan rapih.

"ini istri ku, ratu mirta de cordae alastrine"

ratu mirta mengangguk pelan. rambut berwarna lavender nya tersanggul rapih, mata emasnya melihat athanasia dengan tatapan lembut

"nama anda sangat cantik yang mulia" athanasia memuji ratu mirta dengan senyuman

"terima kasih" sang ratu balas tersenyum

"dan ini adalah putra sulungku, pangeran arden de cordae alastrine" raja lanjut memperkenalkan anggota keluarganya pada athanasia

"salam putri" arden membungkuk pada athanasia. rambut violet nya di tata dengan gaya rambut curtain, mata abu abu nya nampak menyala seperti sang raja namun lebih lembut

the truthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang