4

118 19 0
                                    

Kini, mereka semua tengah berjalan menuju ke gedung utama karena ada pertemuan disana.

"Ayo cepat! jika kita terlambat, siapa yang tau apa yang akan mereka lakukan kali ini" ucap Isogai ditengah perjalanan.

"Kau benar, terakhir kali kita disuruh membersihkan taman bunga di gedung utama" Okano.

"Itu berat sekali, taman bunga mereka sangat besar" ucap Maehara.

"Itu karena kau lambat" jawab Isogai.

Ren mendengar suara teriakan yang terdengar seperti teriakan Kataoka, Fuwa, dan Hara, segera saja Ren berlari menuju mereka.

Saat sampai disana ia dapat melihat ular berwarna biru yang sangat ia kenali didahan pohon dekat Fuwa yang tidak bergerak karena takut.

Ren berjalan mendekat ke arah mereka, lebih tepatnya ke arah ular berwarna biru tersebut.

Saat sampai di dekat pohon, Ren mengulurkan tangannya keatas batang pohon tempat ulat itu berada. Sontak yang lain berteriak panik dan takut Ren terluka.

"phi" panggil Ren yang sepertinya pada ular tersebut.

Saat namanya dipanggil, ular tersebut menengok ke arah Ren dengan mata berbinar.

"Kemarilah Phi, kau membuat mereka takut" ucap Ren membuat ular itu mulai bergerak menuju ke bahu milik Ren.

"Ren! Berbahaya" panik Yada.

"Tenanglah Yada san, ular ini temanku kok" jawab Ren.

Ular itu masuk kedalam kantung jaket bagian dalam yang saat ini sedang Ren kenakan.

"Kalau begitu, kita harus bergegas, kita pasti sudah tertinggal" ucap Ren lalu lari meninggalkan mereka.

Saat sampai disana, dapat Ren lihat teman temannya yang sudah kelelahan.

Entah kenapa, ia merasa tatapan semua anak anak yang ada di gedung itu menatap ke arahnya dengan tatapan yang aneh.

Isogai mulai meminta mereka semua untuk mulai berbaris.

Mereka semua kini sudah berbaris, ada anak laki laki yang mengejek Nagisa di stasiun waktu itu, Ren memutar bola matanya malas.

Banyak sekali hinaan dan ejekan yang mereka semua lontarkan pada kelas E.

Bahkan saat mereka semua sudah berbaris, para guru malah mulai mengolok olok kelas E. Ren harus lebih menahan amarahnya kali ini.

Semua temannya menunduk, sedangkan Ren menatap guru tersebut dengan tatapan datar yang mampu mengintimidasi.

Hingga Karasuma Sensei dan bitch Sensei datang, membuat mereka semua kagum terhadap para guru dari kelas E.

Dan terdengar bisik bisik dari anak anak kelas lain.

"Hei, guru lelaki kelas E itu masih gagah dan tampan"

"Iya, berbeda dengan guru dan anak lelaki kelas kita yang jelek dan galak"

"Ne ne, aku baru pertama kali melihat anak lelaki berambut silver itu"

"Iya, matanya berwarna merah loh"

"Indahnya, matanya seperti batu ruby yang berkilauan"

"indah? menurutku malah menyeramkan. seperti darah"

"Tidak, matanya seperti batu Ruby hanya saja warnanya lebih pekat"

"Padahal aku berharap ada anak laki laki yang tampan dikelas kita"

Perkataan itu membuat semua anak kelas E memandang Ren, mereka penasaran apakah benar yang dikatakan oleh anak kelas lain.

"kenapa menatapku begitu?" bingung Ren karena dipandang intens oleh teman satu kelasnya.

Ansatsu Kyouhitsu x male readersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang