8

43 7 1
                                    

Ren membuka matanya perlahan. Perutnya terasa sedikit sakit, tapi ia menepis rasa itu dan mencoba bangkit dari tempat tidur.

Kamarnya sepi; tak ada satu orang pun di dalam. Ia memutuskan untuk keluar mencari udara segar.

Ketika kakinya melangkah keluar, ia tak sengaja bertemu dengan Karasuma Sensei di lorong. Sensei tampak terkejut melihatnya berdiri tegap.

"Ren, kau seharusnya masih istirahat. Kau baru saja sadarkan diri," ucap Karasuma Sensei dengan nada prihatin.

Ren tersenyum tipis, berusaha meyakinkan gurunya. "Terima kasih sudah merawatku, Sensei. Tapi aku baik-baik saja kok." Ia menunjuk bekas lukanya yang kini hilang tanpa jejak. "Sudah sembuh."

Karasuma Sensei memandangnya heran, jelas bingung bagaimana Ren bisa pulih secepat itu. Tapi Ren hanya mengangkat bahu, lalu tersenyum sambil melambai. "Aku mau lihat kamar yang lain dulu, ya. Dadah, Sensei!"

Selesai berpamitan, Ren berkeliling mencari teman-temannya. Namun setelah cukup lama berjalan, ia tak menemukan mereka.

Akhirnya, karena lelah, Ren memilih untuk pergi ke game center, menghabiskan waktu sambil mengusir rasa bosannya.

Skipp.

Sekarang sudah malam dan sudah waktunya ia kembali ke penginapan.

Saat sampai dikamar para anak laki laki, terdengar suara berisik,
mendengar itu Ren segera masuk kedalam sana.

"Jadi, Kanzaki yang peringkat pertama ya?" ucap Maehara.

"Yah soalnya tidak ada yang tidak menyukainya"

"Jadi bagaimana Sugino selaku teman sekelompok?"

"Soal itu, kami mendapatkan masalah, jadi aku tak mendapat waktu untuk berbicara dengannya" ucap Sugino.

"Yah, sepertinya kau kesulitan" ucap Maehara.

"Aku ingin tau siapa yang menyukai gadis gadis ini" ucap Mimura.

"Aku tak bisa memilih lebih dari satu!" ucap Okajima.

"Kecuali dirimu, Okajima" ucap Mimura.

"Bagaimana denganmu Nagisa?" tanya Maehara.

"Nagisa, siapa yang kau sukai?" tanya Maehara lagi.

"Eh? A aku..." gugup Nagisa.

"Bagaimana denganmu Maehara? siapa yang kau sukai?" tanya Sugino sepertinya berniat menolong Nagisa.

"Aku? mulutku disegel" jawab Maehara.

"Itu membuatku kesal! Dan yang membuatku tambah kesal, kenapa orang seperti dirimu populer!?" kesal Mimura.

"dia memang begitu" ucap Ren membuat mereka mengalihkan pandangannya.

"Oh, sepertinya kalian membicarakan sesuatu yang menarik" ucap Karma yang tiba tiba masuk.

"Karma! Ren! kebetulan sekali! apakah ada gadis yang menarik di kelas kita?" tanya Maehara.

"Hmm...kurasa Okuda San" ucap Karma.

"Kalau aku sepertinya Nakamura-san" jawab Ren.

Seketika ruangan dipenuhi suara terkejut.

“Wah, tak disangka!” seru Sugaya.

“Pilihan yang menarik! Kenapa kalian pilih mereka?” tanya Maehara.

"Wah, pilihan yang menarik! kenapa?" ucap Maehara.

Karma menyeringai, matanya berbinar iseng. "Soalnya Okuda bisa membuat obat yang aneh, chloroform dan sejenisnya, jadi aku punya banyak pilihan untuk semua keisenganku" ucap Karma.

Ansatsu Kyouhitsu x male readersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang