9

30 4 1
                                    

Ren, yang sejak pagi merasa otaknya semakin mumet, memilih untuk bolos kelas dan pergi ke hutan dekat sekolah. Namun, tempat itu tidak memberikan ketenangan yang dia harapkan. Hutan yang sunyi hanya membuat pikirannya semakin kacau.

Lebih baik kembali ke kelas saja dan bermain bersama yang lainnya, atau menjahili teman teman yang lainnya bersama Karma.

Saat sudah sampai menuju gedung Kelas E berada yang Ren lihat adalah Bitch Sensei menimpa Karasuma Sensei sambil memegang pisau yang biasa digunakan untuk menargetkan Koro Sensei.

Sepertinya mereka sedang bermain pembunuh dan target, nampaknya Bitch Sensei berhasil menusuk Karasuma Sensei.

Dapat dilihat bitch Sensei kini tengah berbicara dengan orang tua yang nampaknya misterius itu.

Ren segera saja pergi menuju kelas untuk menghindari orang tua tersebut namun, sepertinya gagal dikala Bitch Sensei memanggil namanya.

"Ren! Lovro Sensei memanggilmu!" ucap Bitch Sensei.

Mau tak mau, Ren harus mendekat. Sambil menghela napas malas, ia melangkah menuju tempat Bitch Sensei dan orang tua misterius itu berdiri.

“Ada apa, paman?” tanya Ren dengan nada santai, meskipun dia tahu Lovro Sensei tak pernah datang dengan niat baik.

Lovro Sensei tersenyum lebar, mengamatinya. “Tidak apa-apa, rupanya kau sudah setinggi ini ya?” tanyanya dengan sedikit terkejut, melihat Ren yang tumbuh semakin besar. Ren hanya menjawab dengan anggukan malas.

Keheningan sesaat menghinggapi mereka, tapi tiba-tiba Lovro Sensei bergerak cepat, menyerangnya dengan gerakan tak terduga. Ren, yang sudah terbiasa, langsung menghindar dengan gesit, menghindari serangan yang datang begitu cepat.

Lovro Sensei tertawa lebar, jelas dia menikmati kejutan itu.

Ren mengernyit kesal. “Apa-apaan itu!? Kau selalu menyerangku setiap kali bertemu! itu yang membuatku malas menemuimu, paman" kesal Ren.

Lovro Sensei hanya tersenyum sambil mengelus kepala Ren dengan tangan besar dan kasar. “Hanya ingin tahu, ternyata refleksmu semakin cepat juga ya,” katanya sambil tertawa.

"Ya, kau masih sama menyebalkannya seperti dulu kok, paman" kesal Ren sembari tersenyum manis namun tidak bagi Lovro.

"Ya sudah aku pergi dulu, masih banyak urusan" Lovro Sensei berkata sambil melambaikan tangan dan berbalik pergi.

Ren mengangguk antusias, merasa lega bahwa pertemuan itu sudah selesai. “Ya, ya, pergi sana, paman. Jangan ganggu aku lagi.”

Skipp esoknya.

Hari ini kata Koro Sensei akan ada murid pindahan baru dan juga mereka mendapat tambahan dari Ritsu bahwa murid tambahan itu lebih berbahaya dari Ritsu.

Pintu kelas terbuka, menampakan seseorang dengan jubah berwarna putih yang mereka kira dialah murid pindahan barunya.

Dan orang itu malah melakukan trik sulap yang terkesan hebat padahal itu masih tahap awal bagi pesulap, sedangkan Koro Sensei sudah berubah menjadi cairan karena ketakutan.

"Hei Itona! Masuklah!" panggil orang tersebut yang disebut Shiro.

Hanya ada keheningan sehingga dinding disebelah Karma hancur dan munculah seseorang yang langsung duduk tepat di sebelah Karma dan Terasaka.

"Aku yang menang" ucap orang itu.

"Aku telah membuktikan diri bahwa aku lebih kuat dibandingkan dinding sekolah ini" ucapnya lagi.

"Masuknya lewat pintu!" ucap semua yang ada dalam kelas sedangkan Ren hanya diam sambil menatap murid itu.

"Dia Horibe Itona, tolong panggil dia dengan namanya" jelas Shiro.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ansatsu Kyouhitsu x male readersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang