Rahasia

2.5K 244 7
                                    

Tepat 9 bulan sekarang. Setelah hasil pemeriksaan Nayla keluar, tak ada yang tahu penyakit Nayla. Hanya Wendy saja.

"9 bulan ya sekarang Nay?" Tiffany mengusap perut Nayla.

"Iya mah" Nayla tersenyum.

Semakin hari wajah Nayla semakin pucat. Orang-orang berfikir bahwa Nayla hanya kelelahan.

"Sakit pasti?"

"Agak sering ngerasa mules sih mah.."

Nayla mulai menyiapkan beberapa peralatan baby.

"Kurangi gerakanmu Nay"

"Iya pah, siap"

Nayla bahagia tinggal bersama kedua orangtua Jevano.

Gemericik air tiba-tiba terdengar saat Nayla mau naik tangga ke kamarnya.

"NAYLA!"

"Mahhh.." Ketuban Nayla pecah.

Donghae mengendong Nayla dengan cepat. Ia memanggil supirnya.

"Pak cepat!!"

Mereka memang sudah siaga karena usia kandungan Nayla sudah hampir waktunya.

Nayla duduk bersama Tiffany dikursi belakang. Donghae mengambil ponselnya mengabari keluarga Nayla dan Jevano yang sedang sekolah.

Supir mereka melajukan mobil dengan sangat cepat.

"Tahan ya sayang" Tiffany mengusap keringat Nayla yang bercucuran.

"Mahh.." Nayla merintih kesakitan.

Ia merasakan sakit yang sangat-sangat parah.

Jevan!

Iya pah?

Ketuban Nayla pecah. Dateng kerumah sakit sekarang

Baik

Jevano yang mendapat kabar dari papanya langsung meraih tas dan jaketnya.

"Sudah waktunya?" Tanya ketiga temannya.

"Iya.."

"Ikut" semua sahabatnya ikut bolos untuk menemani Jevano.

Jevano langsung mengendarai mobilnya dengan para sahabatnya yang khawatir pada proses kelahiran Nayla.

Siwon dan Yoona yang sedang makan pun langsung meninggalkan makanan mereka dan menuju rumah sakit.

Semuanya nampak gugup. Mereka khawatir karna Nayla mengandung dua bayi.

"Pah?"

"Gapapa. Nayla pasti bisa" Donghae mengusap punggung sang istri yang khawatir.

Jevano dan para sahabatnya datang.

"Nayla?"

"Sudah diruang persalinan Jevan"

Hyunjin, Eric dan Ryujin sama khawatirnya. Mereka berusaha berfikir positif.

Tak lama kemudian, Yoona dan Siwon datang.

"Ayah bunda.." Jevano menyapa sang mertua.

Siwon mengusap punggung Jevano. Semua nampak khawatir didepan ruang persalinan.

1 jam sang dokter didalam bersama Nayla. Suara tangisan bayi terdengar. Satu jagoannya sudah keluar. Jevano dan mereka semua nampak lega. Setelah 10 menit, tangisan bayi kembali terdengar.

Jevano tersenyum lega. Air matanya menetes.

"Kak Wendy?" Jevano dan mereka segera menghampiri Wendy yang baru saja keluar dari ruangan Nayla.

"Jevano. Aku harus bilang sesuatu. Kita keruangan"

Jevano merasa aneh pada raut wajah Wendy yang sangat tegang.

"Duduk.."

"Jevan. Nayla.."

"Nayla kenapa kak?" Tanya Jevano.

"Nayla sakit. Ia kanker rahim stadium 4"

"Kak Wendy bercanda?" Jevano menyeringai. Ia tak percaya.

"Nayla sudah tahu sejak usia kandungan 6 bulan Jevan. Tapi ia menyembunyikannya"

Jevano hanya terdiam.

"Nayla memilih anaknya selamat"

"Lalu apa yang harus ku lakukan?" Jevano tidak tahu lagi harus bagaimana.

"Kita bisa mengangkatnya tapi kemungkinan sembuh sangat kecil.."

"DOK!! BU NAYLA.."

Belum selesai berbicara, suster sudah memanggilnya.

Jevano sadar. Ia segera berlari bersama Wendy keruangan Nayla.

"JEVAN.."

Jevano berdiri tepat didepan pintu memandang sang istri yang sudah pucat dan lemah.

"Kondisinya semakin memburuk dok" ujar seorang suster.

"Sebentar pak. Biar kami memeriksanya" Jevano tetap didepan pintu.

"Naylaaa~" lirihnya.

Sakit melihat Nayla sudah selemah itu.

"Bertahan Nay.." tubuh Jevano merosot.

Tiffany sadar. Ia langsung memegang pundak Jevano.

"Ada apa Jevan?"

"Mah Naylaa~"

"Nayla kenapa sayang?" Tiffany menangkup wajah Jevano.

"Nayla sakit mah. Dia kanker rahim stadium 4"

Semua terkejut dengan pernyataan Jevano. Dada mereka merasa sesak tiba-tiba.

"Naylaa" Yoona lemas, ia juga merosot.

Ryujin sudah menangis mendengar semua itu. Jevano dipeluk Tiffany. Donghae merengkuh tubuh Jevano dan Tiffany dalam satu pelukan.

Siwon juga memeluk Yoona. Ryujin diusap perlahan oleh Hyunjin dan Eric.

Jevano menangis sejadi-jadinya. Yoona juga.

Tit tit tit..

Suara mesin, penyangga Nayla perlahan melemah.

"Nayla.." Jevano mengenggam tangan Nayla.

"Jangan pergi" lanjutnya.

Nayla sendiri sudah terpejam. Ia kritis.

Jevano menangis didepan sang istri yang sudah lemah. Pemandangan itu membuat hati keluarga dan sahabatnya sakit.

"Naylaa.. jangan pergi.. ayo kita rawat bersama Jay dan Jie" punggung Jevano bergetar hebat.

Yoona sudah tak sanggup melihat Jevano yang menangis. Ia memeluk sang suami. Tiffany tetap mengusap punggung Jevano.

"Nayla.."

Tit tit tit tit tit

"Nayla!"

Nayla sudah melemah. Dokter berusaha mengembalikannya.

"Mah.."

Jevano menangis. Kacau sekali.

Tak ada respon lagu dari tubuh Nayla.

Ia sudah tiada.

"NAYLAAA! KAMU HARUS KEMBALI" Jevano meronta namun tertahan oleh Donghae.

"Sabar sayang.." Tiffany mengusap dada Jevano dan memeluknya dari belakang.

"Ayah.. Nayla yah.." Yoona juga. Ia histeris..

Ryujin merosot menangis. Eric dan Hyunjin juga meneteskan air matanya.

"Jevano sayang tenang" Tiffany menangis namun ia harus menguatkan anaknya.

"Naylaaaaa!!" Jevano terluka. Ini luka yang sangat serius untuk Jevano, keluarga dan sahabat Nayla.

Young DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang