Chapter O5

26 15 8
                                    

...

Saat di atas.

" Ini diem diem aja nih? " Tanyaku karna sudah hampir 2 menit saling berdiam diam man.

" Rasanya jatuh cinta tu kaya apa? " Tanya Edzhar.
" Rasanya itu ngga enak, buat aku ya. soalnya sekarang aku lagi jatuh cinta, cuma susah banget ngdapetin hatinya, ya susah, hampa, galau, dilema, dan pasti sehari ga mikirin dia ga bisa. apalagi kalo uda di sadarkan mau bunuh perasaan sendiri juga susah. gitu deh " Jawabku dengan diakhiri hembus nafas pelan.

" Ahaha emang kamu lagi jatuh cinta sama siapa? " Tanyanya.
" Nih yang lagi nanyain "
" Serius? "
" Iyalah "
" Tapi maksud aku, rasa rasa jatuh cinta "
" Oh, serius kamu belom pernah ngerasain jatuh cinta atau pacaran? " Tanyaku karna tidak percaya.

" Boro boro pacaran, temen aja cowok semua " Jelasnya yang membuatku terkejut.
" Ih ati ati, awas ng homo "
" Sendirinya juga awas nglesbi, perjuangin cowoknya biar ga ng lesbi nanti nya " Balasnya dengan wajah datar.
" Ih, susah banget ni orangnya, mana kayanya orangnya udah nganggep aku tu bestpren poreper :) "

" Yaudah yaudah, jelasin gimana rasa rasa awal awal kamu ngrasain jatuh cinta " Tanyanya ulang.

" Setiap kamu di deket seorang itu, jantung kamu akan berdetak lebih cepat, setiap mau tidur pasti kepikiran sama  seorang itu, setiap ada rencana ketemu, kamu tidak akan bisa berhenti tersenyum, dan kalo kamu udah sering ketemu dia, ngga ketemu setengah hari aja udah rindu, setengah hari loh bukan sehari. " Jelasku dengan keringat yang mulai membuat tanganku basah tanpa tersadari.

" Owwh gitu, eh ini tanganmu, astaga abis cuci tangan atau ada hujan nih di dalam diri kamu " Tanyanya dengan candaan yang membuatku tersenyum.
" Ditanyain malah senyam senyum gajelas " Tambahnya.

" Ah ini udah biasa zar "
" Oh gitu "
" Iya, oh ya yauda ayo turun " Setelah aku berkata seperti ini, tanpa jawaban dia langsung pergi meninggalkan ku. Gapapa udah biasa kok sista.

" Kalian berdua cocok nih, gaada niatan nyusul? " Pertanyaan spontan dari Arham yang sedang merangkul istrinya alias Flovie.

" Bener banget " Tambah Flovie yang menatap ku dengan senyum julidnya.

" Ini nih seharusnya paman yang kalian suruh nyusul, yang dipikirin karier mulu " Ucapku.

" Ya gimana, nanggung lah, harus sampai jadi pemeran utama dulu ah di karier " Jawab paman Rakash.

Pemeran utama di karier, mungkin bisa di contohkan seperti produser atau sutrada film, boss di perusahaan, maupun kepala sekolah.

Seusai acara pernikahan selesai, kami semua pulang.
Dimana di rumah malam itu sangat ramai diisi tawaku, paman, Edzhar dan Mild. Kita bermain tebak kata, bertukar cerita, menonton film seru bersama. Sampai sampai kita tidur jam 02.00

Pagi itu Edzhar dan Mild masih tertidur pulas. Dimana setelah sholat subuh aku mandi dan masak. Selesai masak terlihat Mild dan Edzhar sudah bangun dan mandi bergantian.

Dimeja makan.

" Oh iya, paman hari ini bakal pulang telat " Ucap paman Rakash.
" Oh yaudah "
" Udah, kalian makan yang banyak ya, paman berangkat dulu "
" Loh ini baru makan dikit juga, buru buru banget kebiasaan " Ujarku dengan kekesalan.
" Udah udah, ddah "

" Emang paman Rakash kerja apa kak " Saat Mild bertanya itu kepadaku, sontak Edzhar menyenggol sikunya.
" Eh, maaf kalo Mild tanya gini " Tambahnya.

Disitu sontak aku berkata dalam hati, attitude nya 🥺 ahahah

" Eh gapapa, paman itu kerja jadi Koki utama di restoran terkenal di Hangzhou, dia juga Fotografer profesional. " Jelasku.

" Owalah pantes, masakannya enak banget " Ucap Mild.
" Bener " Tambah Edzhar.
" Ahaha iya " Jawabku.

" Aku rencana bakal berenti traveling dulu, jadi aku ngga bisa nemenin kamu balik ke Sydney nya Mild. " Kataku seusai selesai makan dan mulai membereskan meja makan.

" Ohh gitu, kenapaa mau berenti traveling? " Tanya Mild sambil membantu ku membereskan meja makan.

Setelah sudah selesai membereskan.

" Ya mungkin masih ragu kalo ke negara lain lagi tanpa temen. Kan Flovie juga bakal sama suaminya terus " Jelasku sambil mulai mengupas buah apel.

" Emang Flovie tu kaya tangan kanan mu gitu ya " Ucap Edzhar diikuti dengan tangannya yang mengupas pisang.

" Ya ngga juga kali, ya gimana ya, gatau deh " Balasku kebingungan menjelaskan nya.

" Ahaha gitu kak, sekolah ku tinggal 4 hari weekendnya, kalo udah lulus mungkin aku si yang gantiin kak Flovie " Jelas Mild dengan wajah yang seketika berubah murung.

" Loh eh gapapa, nanti kalo lulus kita traveling bareng ahaha, berarti harus buru buru balik ke Sydney dong " Balasku sambil mengunyah apel.

" Aku udah pesen tiket pesawat, berangkat nya ntar malem " Tambah Edzhar dengan berdiri ke tempat sampah membuang 2 kulit pisang yang dia makan tadi.

" Ih sehari lagi kek disini kak, buru buru banget, aku yang sekolah aja biasa aja, ada acara lagi? " Keluh Mild.

" Ahaha bener tu, tapi lebih baik cepet balik Mild, harus mempersiapkan yang dibutuhkan buat sekolah setelah libur panjang " Ujarku dengan mentoel hidungnya.

Mentoel ngga tuh sksksk.

" Yauda mau keluar ngga Zhar? Mild? " Usulku untuk terakhir kali mereka di Hangzhou.

" Kemana? " Tanya Mild.
" Ngga " Ucap Edzhar.
" Ih ikut kak " Suruh Mild dengan memasang raut wajah marah.
" Udah ikut aja Zhar, rumah ini ada penunggunya loh " Ucapku sambil menakuti-nakuti nya.

" Sebenernya gatakut si, tapi daripada kesepian mending ikut. " Jawabnya dengan wajah yang terlihat was was.

" Oh gitu, yauda siap siap gih " Suruhku. Dan akupun pergi memasuki kamar dan bersiap.

Find me on Instagram : @linaalghifar / theyhatesofme
Protes lah di komentar, beri rate dan jangan lupa follow

Next or Unpublish?

EDZHAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang