Chapter O9 : Lembaran baru

15 9 9
                                    


...

Perempuan itu berparas cantik, mempunyai bau wangi yang khas dan lucu.

" Aduh padahal ngga lagi hujan " Ujarku.
Datanglah seorang tukang bersih bersih.

" Aduh maaf kak, tadi lupa buat ngingetin kalo teras sama tangganya belum sempet dikeringin, mohon maaf ya "
" Aduh gimana sih, harusnya dikasih tulisan apa kek " Ucap seorang perempuan satu lagi yang tiba tiba datang.
" Iya saya minta maaf sekali lagi kak " Ucap tukang bersih bersih itu lagi.

" Gimana sih " Keluh perempuan yang protes barusan.
" Udah udah mei " Ucap perempuan yang kutolong.
" Oh iya ini siapa? " Tanya perempuan yang protes.
" Ngga tau si, makasih ya sekali lagi. Dia tadi nolongin aku pas mau kepleset "
" Oh iya sama sama " Balasku dengan senyuman.

2 hari kemudian, dimana aku sudah mulai masuk kuliah pertama. Aku diantar oleh taksi.

Diluar pikiranku, aku kira aku bakal di bully di jauhin, ngga di selamat datang in wkwkkw. ternyata semua diluar dugaan ku.

Dan ternyata aku satu jurusan dengan 2 perempuan yang kutemui 2 hari yang lalu. Dimana kita berkenalan, perempuan yang terpleset bernama Fey, sedangkan yang protes bernama Meisya.

Hari pertama ku di isi dengan jam kosong, dikarenakan dosennya sedang ada masalah. Aku diajak Fey dan Meisya ke kantin kampus itu. Terlihat pria yang waktu itu sempat menolongku.

" Fey? Dia anak kampus sini juga? " Tanyaku sambil menunjuk pria itu.
" Iyalah Phoebe, kalo ngga ngapain dia di kantin sini, kampus ini ngga ngebolehin orang luar masuk kalo ngga berkepentingan " Jelas Fey.
" Owalah, berarti ngga ada tu kaya punya pacar beda kampus terus ketemuannya dikampus ini ? " Tanyaku sekali lagi.
" Iya ngga boleh, dikampus ini juga ngga boleh cinta lokasi, orang yang keciduk pacaran bakal ada sanksi nya " Jawabnya.
" Bener banget bi, anti cinta cinta an kampus ini, tapi banyak si yang nglanggar, Fey aja nglanggar " Tambah Meisya.

" Eh bohong bi, aku mah anak yang jujur dan taat akan perintah " Ucap Fey.
" Ahahaha, ketat banget ya? " Ujarku.
" Ketat ketat gini, tenang aja dosen nya asik asik kok, apalagi kita semua di ajarkan buat jadi orang yang peramah. Yakin deh kamu bakal betah kuliah disini bi " Ucap Meisya cepat.
" Yauda yauda, pasti betah kok, iya kali uda bayar mahal mahal ngga betah " Cetusku dan diikuti tawa kita bertiga.

" Oh ya, ngapain nanyain dia tadi? " Tanya Fey.
" Oh ngga, dia ini tinggal se apartemen sama aku " Jelasku.
" Wih serius????? " Ucap Meisya.
" Iya sebelahan ruangannya, kenapa emangnya mei? " Tanyaku.
" Si Meisya suka sama dia itu dari pertama masuk kampus ini " Ujar Fey.
" Iya, sayang dia tu susah bi " Keluh Meisya.
" Susah gimana Mei? " Tanyaku.
" Susah buat dapetin hatinya " Jelas Meisya.

" Cinta itu sederhana " Ucapku dengan nada.
" Kamu darimana?? Ko tau lagu itu? Itu kan lagu dari Indonesia " Tanya Meisya kaget.
" Pernah suka, terus cari tau artinya, aku pernah banget diposisi kamu mei, terus aku apalin lagunya ahahaha " Ucapku dengan menahan senyum.
" Owalah, bisa bisanya ya, padahal lagu barat banyak yang galau " Ucap Fey.
" Ya gapapa dong, berarti negara ku emang top deh " Puji Meisya untuk Negaranya.
" Ya " Tambah Fey dengan melirik Meisya.
" Ahahaha, oh ya namanya siapa ? " Tanyaku.
" Kenapa kamu ngga kenalan aja? " Ujar Fey.
" Ngga deh " Ucapku.
" Iya ngga usah kenalan, ntar kamu naksir lagi sama dia " Ucap Meisya sambil melirik ke arahku.
" Ih ngga ngga, orang aku udah ada wle " Ejekku.
" Wih serius? Dia dimana? Di China? " Tanya Fey.
" Kalo di china berarti cinta jarak jauh dong, kasian " Tambah Meisya dengan memasang muka mengejek.

" Mending ngjalanin cinta jarak jauh ngga si.. daripada cinta tapi ngga mau ngungkapin " Ucapku dengan tawa.
" Udah pernah confess Mei tu bi, cuma di tolak awokawok " Ucap Fey diakhiri tawa yang pecah.
" Oh " Tambah Mei dengan memutar bola matanya ke arah lain.

" Eh udah udah, sabar ya Mei, perjuangin ayo! Tapi ngga baik juga berjuang sendirian huhu " Ucapku dengan mengepuk bahu Meisya.
" Liet aja, Meisya ngga akan patah semangat! " Ucap Meisya dengan suara yang lantang, yang membuat seisi kantin melihat ke arah kami termasuk pria itu.
" Oh my gosh, Izumi ngliat aku, AAAAAA, iri kan kalian " Tambah Meisya lagi dengan diikuti tawa seisi kantin. Disitu aku benar benar tidak menyangka, ternyata sudah banyak yang tau kalo Meisya memang sangat menyukai pria yang bernama Izumi itu.

" Bi kamu harus sabar dan tahan malu ya berteman sama dia " Bisik Fey ke diriku.
" Aku denger babeee" Ucap Meisya dengan melirik tajam ke arahku dan Fey.

Setelah bercanda dan seru seru an dikantin, pulangnya mereka berdua mengajakku berjalan jalan dulu. Tentu saja aku mengiyakan, hari itu aku sampai lupa mengabari dan merespon chat maupun telpon dari Edzhar.

Jam 20.00 aku masih di apartemen Fey, dan Meisya juga disitu. Kita bercanda dan tertawa, hari itu benar benar membuatku bahagia, dimana aku membuka lembaran baru yang tidak salah.

Ditengah pembicaraan.

" Hp kamu bunyi terus tu " Ucap Meisya yang seusai mengambil minum yang melihat hp ku dicas disamping kulkas.
" Hah, oh iya? Biarin aja " Balasku.
" Ko biarin aja? Siapa tau mama kamu atau ayah kamu bi " Ucap Fey.
" Aku yatim piatu kawan " Ucapku dengan tersenyum.
" Eh kita ngga tau, maaf yaaa " Ucap mereka berdua dan memelukku.
" Ahahhaah ngga apa apa, oh ya kayanya cowoku, aku seharian ini bener bener ngga buka buka hp semenjak sama kalian allahu " Ujarku disusul aku pergi ke arah kulkas dan mengambil hp ku.

Saat kembali.

" Kamu muslim babe? " Tanya Meisya.
" Eh iya Alhamdulillah " Balasku.
" Kita sama babee " Ucap Meisya.
" Maaf kita ngga sama, kita unfriend aja ya Fey " Tambah Meisya dengan mengibas ngibaskan tangannya.

" Oke unfriend!! " Jawab Fey lantang. Disitu aku lumayan merasa bersalah.
" Eh ko gitu, maaf ya Fey " Ucapku.
" Tentu saja ngga akan aku maaffin " Balas Fey yang membuatku semakin mrasa bersalah.
" Eh Bi bi, ngga apa apa astaga, kita udah biasa becandaan kaya gini " Ujar Fey.
" Iyaaa bener " Tambah Meisya.
" Owww hehe " Balasku dengan menahan malu.

" Bentar ya dia telpon " Ucapku.
" Oh okay " Balas mereka.

" Halo za? " Responku. Semenjak berpacaran dengan Edzhar aku memanggil Edzhar dengan nama tengahnya Lukeza.
" Darimana aja? Bukannya udah ngga ada paman " Balasnya dengan nada yang datar.
" Anu, seharian ini ngga pegang hp zaaaa " Balasku.

Pake titik dua aja ya sista.

Edzhar   : ko bisa?
Phoebe  : ya bisa, ini hari pertama kuliah, kenalan sama dosen dosen, dan ng betahin diri itu perlu za
Edzhar   : sesibuk itu? seenggaknya sempetin balas chat aku, atau ngabarin kek, aku juga punya kekhawatiran bi.
Phoebe  : yauda maaf, ada yang mau diobrolin? soalnya aku lagi di tempat temen, ngga enak kalo ditinggal telponan.
Edzhar   : oh yauda lanjutin aja sana, sama temennya
Phoebe  : ih ko gitu si za, marah? maaf, i hope you can understand me darl

Lukeza disconnect calls.

" Allahu dimatiin gitu aja " Gumamku, dan aku langsung kembali ke Meisya dan Fey.

Scroll!

EDZHAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang