열 다섯

6 2 0
                                    

⚠️ WARNING ⚠️

Don't do this around you or your house, and the people around you!

‼️

Meraih kotak P3k di sudut ruangan nya. Mengambil benda yang bernama handsaplast, lalu melilitkan benda bewarna cokelat itu pada ibu jarinya yang kini terluka.

Setelah membalut lukanya dengan handsaplast, Elia berjalan menuju balkon. Menatap langit berwarna biru kehitaman. Mungkin hari ini akan hujan.

Menghembuskan nafas kasar, kedua tangannya beralih menjambak rambut nya. Melampiaskan emosinya, dengan semakin kuat menarik rambut-rambut nya.

"Jika saja aku tak bodoh eomma. Kau tak akan mati." Satu titik air mata keluar dari mata kirinya, kini Elia membiarkan air mata nya terus mengalir. Dan, saat ia mulai menitikkan air mata. Hujan pun tiba, sangat deras disertai petir yang menyambar. Seakan-akan langit mengetahui suasana hatinya, menurunkan hujan untuk sedikit menenangkan dirinya.

Elia menyukai hujan, setiap suara rintikan yang mengenai atap rumah, setiap suara petir yang menyambar, dan aroma tanah yang menyengat dibasahi oleh air hujan. Seperti menjadi alunan ketenangan bagi dirinya.

Menatap langit yang kini menggelap, dengan petir-petir yang menyambar. Elia memejamkan matanya, rintikan air yang halus menerpa wajah nya. Dan ia sangat menyukai sensasi itu.



━━━━━━━✦✗✦━━━━━━━━

In the New York, 2003

" Trust me, daddy loves you very much. "

Anak kecil, tentunya jika mendengar perkataan seperti itu dari ayahnya, akan sangat senang. Begitu juga dengan bocah perempuan yang memiliki mata biru yang indah. Memeluk sang ayah erat.

" Dear papa. " Sedangkan pria yang sedang memeluk anaknya itu tersenyum manis.

" Alright, papa will leave you for a while okay." Sang anak mengangguk mantap. Menatap kepergian sang ayah dari balik pintu ruang bawah tanah, yang ntah dirinya pun tak pernah tau.

Anna, anak itu bernama Anna. Beatriceanna Violence lahir di California, 9 September 1999 dan sekarang umurnya genap 4 tahun. Anak kecil yang ceria, gadis mungil yang tak tau akan semua yang terjadi. Hingga membuat orang-orang yang berada disekitarnya akan merasa iba terhadap dirinya. Tetapi Anna tidak mengetahui semuanya, ia hanya tau bahwa keluarga nya indah, semua menyayangi nya. Tetapi tidak dengan kakak tirinya, Vernon. Lelaki itu sangat cuek terhadapnya, tidak mau diajak bermain ataupun berbicara.

Anna menatap pintu cokelat itu, bingung. Karena tadi sang ibu juga masuk kedalam sana. Walaupun perasaan nya was-was tetapi ia berusaha mengabaikan nya. Ntah kenapa, perasaannya tidak enak.

"Anna!" Panggilan seseorang membuat fokusnya teralihkan. Menatap lelaki tinggi dihadapan nya, Vernon.

"Kakak!" Girangnya dengan cengiran lucu.

Vernon mengabaikannya, menarik lengan anak itu kasar. Membawanya ke pintu cokelat, yaitu pintu ruang bawah tanah. "Kau akan tau alasan ku mengapa aku selalu diam. Dan berani menantang ayahmu." Vernon membuka pintu cokelat itu, mendorong kasar badan mungil gadis kecil itu, Anna dipaksa masuk. Sedangkan anak itu jelas tak mau, berusaha berteriak sekeras mungkin dari balik pintu, namun nihil.

The Criminal Idol [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang