Haii, Yeorobun!
Kalau ada tipo, tandain yups!
Terima kasih.
Selamat baca juseyooo ❤
**✿❀ Kabar Baik ❀✿**
.
.
."Ra ...." Ia menatap Rara yang tengah terbaring di atas bangsal rumah sakit dengan bermacam-macam alat yang menempel di tubuhnya. "Bangun, dong. Gua minta maaf. Maaf gak bisa jagain lo dengan baik selama kenal sama lo. Bangun, ya, Cantik. Kisah kita belum selesai."
Siapa?
Siapa orang itu. Apa maksudnya dengan kisahnya belum selesai? Bukannya di bab sebelumnya sudah jelas bahwa kisahnya usai?
"Ra, bangun, dong. Udahan aktingnya! Si Nanas mau kasih tau kabar baik. Sub judulnya aja 'Kabar Baik', masa lo gak mau bangun buat mengetahui kabarnya, sih?"
"Ra, lo masih marah? Jangan gini, dong. Gak lucu tau marahannya. Udah berapa bulan ini? Lo kok gak mau bangun, sih?" katanya, sambil mengusap lembut punggung tangan Rara.
"Si Nanas ada cover baru. Naskah kita juga alhamdulillah terpilih masuk ke 20 naskah pilihan LovRinz. Lo gak seneng apa? Bangun, ya. Cantiknya aku harus bangun, please ...," lanjutnya tanpa henti berharap.
Apa yang orang itu maksudkan?
"Nanti kita jalan-jalan keliling Bandung lagi. Maaf, ya. Maaf gak bisa tolongin kamu pas hari kejadian. Harusnya aku tau kalo mereka cuman menyudutkan kamu. Maaf ...." Ia mengecup hangat punggung tangan Rara. "Bangun, ya. Kita mau terbit. Nanti kamu sama aku yang sapa pembaca. Si Nanas lagi gak fit. Kasian, padahal bentar lagi dia mau divaksin."
Di dalam ruangan sepi dan ditemani bunyi mesin pendeteksi detak jantung, ia dan Rara terhanyut dalam keheningan. Ia merasa begitu bersalah karena ia terlambat menyelamatkan gadisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Among Us : Beautiful Tragic [✔️]
Teen Fiction[R15+] [End] [versi Wattpad] Genre : Teen Fiction, Mystery, Dark Fantasy Theme: Family, Tragic, a lit of spiritual Nanas sarankan untuk membacanya pas malam (hehe) karena konten cerita ini mengandung unsur horor dan agak thriller. Buat kamu yang pu...