01:09:59

40 21 63
                                    

Playlist | Dreamcatcher - You & I

Haii, Yeorobun!

Up malem nih. Edisi gak tenang. Ehe.
12.21AM

Berikan dukungan berupa tanda hadirnya dong. Pakai emotikon favorit atau emotikon yang mewakili hari ini. (Disini yaa ...)

Kesan pertama Yeorobun ketika baca part sebelumnya gimana?


Selamat baca juseyooo ❤

.
.
.

✿❀Prasangka dan kertas lusuh❀✿
.
.
.

"Kalian inget sama cewek yang kita temui di rooftop waktu itu?"

"Yang mana?"

"Waktu kapan?"

Puja menatap lurus ke arah salah satu pemain basket di lapangan 2 sana. Matanya menatap sekumpulan laki-laki namun, mulutnya mengajak bicara teman-temannya.

"Sabila gak ada, kan, waktu itu, Ja?" timpalnya memastikan, Rista menatap datar kearah Sabila, gadis yang barusan bertanya.

"Cewek satu itu ... setelah gue perhatikan, dia mirip seseorang di sini. Tapi gue gak yakin banyak, sih, kalau-" Ucapan Puja terpaksa disela oleh Loli yang tiba-tiba berteriak lantang. Suaranya yang cempreng, nyaring itu memekakkan telinga mereka.

Terdapat Puja yang sudah menatap tajam untuk Loli, sementara Sabila, Rista, Shara dan Shea yang ikutan berkumpul karena diajak oleh Sabila. Mereka sudah mendesis dan menggerutui tingkah Loli yang sudah membuat sepasang telinga mereka berdengung kesakitan.

"Aaa ... ayang beb Loli gans banget, sih. Padahal cuman lompat dan masukin bola ke ring, damagenya gak main-main sampai ke sini," racaunya sambil menepuk-nepuk dadanya--maksud Loli adalah hatinya--sebagai sebuah majas hiperbola yang ia pelajari. Dasar bucin.


"Kak, mendingan lo daftarin diri buat jadi tim hore di tivi deh, suara lo cocok banget anjir, hahaha." Ucapan Shea banyak mendapatkan persetujuan dari mereka. Mereka tertawa bersama sampai membuat beberapa pasang mata di layangkan ke arah sekumpula gadis-gadis populer itu, menatap mereka tatapan yang tidak suka. Ketawanya membuat mereka tidak nyaman karena mereka seperti kumpulan gadis tidak tahu aturan dan sopan santun seorang perempuan.

Terberkatilah mereka.

"Loli, lo liatin siapa, sih? Kemaren aja teriakin si anak band sampe ketahuan pacarnya, sekarang teriakin siapa lagi?" ledek Shara sambil merangkul pundak Loli yang sedang berdiri sambil memegangi tembok pembatas di lantai dua jurusan TITL.


Di bawah sana tepat di depan gedung jurusan TITL ada sebuah lapangan yang memang sering digunakan olahraga, selain memiliki lapangan memanjang yang biasa di tempati untuk berolahraga, SMK Taruna juga memiliki lapangan lain, berada dibelakang gedung jurusan Tekstil, berhadapan dengan jursan TITL dan Multimedia.

"Siapa lagi kalau bukan Adam? Si Ketos yang kharismatik gak ada tandingannya ... iya, kan, Shar?" rengek Loli pada Shara dengan tatapan mata yang berbinar.

"Bucin."

"Bucin dua," beo Rista dan Sabila.

Puja terdiam sambil memerhatikan gerak-gerik seseorang di bawah sana. Memerhatikan seorang gadis yang sedang duduk di lantai gedung labolatorium fisika di seberang sana, gadis itu sedang menonton pertandingan basket yang biasa di lakukan siswa laki-laki saat jam istirahat pertama. Dan gadis itu adalah Ri, Distarina yang tidak dikenali banyak orang. Itu memang sudah menjadi konsekuensi yang ia jalani saat menerima tawaran pindah sekolah ke SMK Taruna.

[1] Among Us : Beautiful Tragic [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang