Haii, Yeorobun!
Berikan dukungan berupa tanda hadirnya dong. Kasih semangat dong buat aku hehe...
Pakai emotikon favorit atau emotikon yang mewakili hari ini. (Disini yaa ...)Kesan pertama Yeorobun ketika baca part sebelumnya gimana?
Selamat baca juseyooo ❤
....
**✿❀Abimanyu❀✿**
.
.
.Bulan telah berganti, kesibukan kian menanti. Stres pun melanda, menjadikan bahan alasan untuk tidak mengerjakan tugas-tugas menumpuk. Orang tua bilang, kamu kurang iman, berdoa kepada sang Pencipta, sana.
Pada bulan Oktober ini, jadwal memang tidak terlalu padat. Acara kemenangan telah terlaksana beberapa minggu lalu sehingga mengurangi sedikitnya beban untuk para pelaksana. Namun kini, mereka terpaksa untuk menyiapkan persiapan untuk pemilihan ketua OSIS baru, sebagai pengganti Adam.
"Udah ada yang mencalonkan diri belum?" tanya Adam kepada seluruh anggota yang hadir ketika jam pelajaran telah usai.
Seperti biasanya, OSIS dan MPK mengadakan rapat setelah jam sekolah berakhir. Ketentuan yang sudah menjadi peraturan tidak tertulis untuk setiap organisasi. Walaupun terkadang dalam keadaan tertentu, pihak sekolah selalu meminta anggota yang berisikan siswa-siswinya untuk melakukan rapat pada jam pelajaran.
"Belom, Kak."
Adam mengangguk paham, lagipula masih lama. "Udah buat pengumuman di mading belum?"
"Belum juga, Kak."
Adam terperangah, pantas saja kalau belum ada yang mencalonkan diri. Adam terdiam. "Kenapa gak ada inisiatif sendiri, gitu ... baiklah, saya yang salah."
Seketika mereka terdiam. Mereka tahu betul tabiat Adam yang tiba-tiba seperti ini. Mereka tahu Adam lelah. Mereka juga salah, tidak mencoba memberikan Adam pengertian agar beban ketua OSIS yang adam gelar tidak teralu dipikul sendirian oleh Adam. Mereka tersadar. Pada akhirnya mereka hanya bisa terdiam.
"Segera buat pengumuman pendaftaran ketua OSIS periode baru."
"Baik, Kak."
Sebenarnya bukan hanya Adam dan juniornya saja di ruangan ini. Ada Rian, Rika dan Silvia. Namun, mereka tengah sibuk untuk mengerjakan tugas akhir mereka masing-masing, sehingga segala urusan kembali pada Adam seorang.
"Rian, kasih dokumen yang lo pegang ke Rifki."
"Rifki yang mana?" Adam menujuk laki-laki yang sedang memandangi laptop miliknya, duduk bersama temannya yang sedang menyiapkan pengumuman tertulis untuk pendaftaran ketua OSIS baru.
"Itu yang cewek, ngapain, Dam?" Rian bertanya pada Adam mengenai apa yang sedang perempuan lakukan dengan berkerumun.
"Tanyain aja. Gua pulang duluan, boleh gak? Pusing, nih, kepala, mana si Rara gak bisa nyetir motor." Rian merasa aneh dengan Adam yang tiba-tiba bersikap tidak biasa. Mungkin karena kelelahan, Adam menjadi sensitif.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Among Us : Beautiful Tragic [✔️]
Ficção Adolescente[R15+] [End] [versi Wattpad] Genre : Teen Fiction, Mystery, Dark Fantasy Theme: Family, Tragic, a lit of spiritual Nanas sarankan untuk membacanya pas malam (hehe) karena konten cerita ini mengandung unsur horor dan agak thriller. Buat kamu yang pu...