Playlist || Dreamcatcher - Emotion🎶
Haii, Yeorobun!
Berikan dukungan berupa tanda hadirnya dong. Pakai emotikon favorit atau emotikon yang mewakili hari ini. (Disini yaa ...)
Kesan pertama Yeorobun ketika baca part sebelumnya gimana?
Selamat baca juseyooo ❤
.
**✿❀Aura❀✿**
Dilansir dari salah satu kepercayaan, terkait sebuah benda yang memiliki daya tarik untuk bisa ditempati oleh energi atau sebuah aura, memang hidup kita berdampingan bersama manusia dan makhluk lainnya. Maka, jika ada sebuah piano antik yang dikira keramat, bukan berarti benda atau sosok itu pernah hidup, bisa dikatakan bila sosok itu jelmaan dari makhluk. Tetapi memang bentuknya sangat strategis untuk di tinggali 'mereka', selama manusia itu sendiri yang bukan menjadi pemicu utama kemarahan yang mengisi benda-benda semacam itu.
Ingin percaya ataupun tidak, seperti halnya Indra yang percaya namun tidak begitu meyakini hal itu dengan serius seperti meyakini jika operasi yang ia jalani akan berlangsung dengan lancar sesuai harapan. Indra menganggap sama kedua hal itu, percaya namun keyakinannya hanya untuk Sang Pencipta.
Terkait kisah kelam piano antik itu, Indra tidak begitu ingin mengetahuinya. Seumur Abimanyu, anaknya, yang menjadi saksi nyata perihal pernikahannya bersama Diana, Indra tidak pernah ingin mengetahui kenyataan sesungguhnya dari piano antik yang selalu Diana jaga itu. Indra mencoba menjaga Diana dan rumah tangga mereka dengan cara menghormati apa yang Diana jaga. Menghormati Diana tentunya, bukan perihal apa yang Diana jaga. Indra juga harus bertanggung jawab atas hal itu.
***
Rara berada di kursi tempatnya duduk di kelas. Gadis itu sedang duduk dengan bertumpu kepala di atas kedua lengannya yang ia jadikan bantalan kepalanya sendiri. Istirahat kedua belum juga selesai, mata pelajaran sebelumnya juga belum usai, gadis ini tidak ada niatan untuk pergi keluar kelasnya atau pergi kemanapun karena ia tidak berminat.
Awalnya ia tidak ingin berada di dalam kelas tetapi, karena seseorang yang membuatnya tidak betah sedang berada di luar kelas, maka Rara memutuskan untuk berdiam diri di dalam kelas sampai istirahat kedua berakhir. Seharusnya istirahat kedua digunakan untuk melaksanakan sholat, berhubung minggu ini Rara sedang ada tamu bulanan, ia merasa bosan juga berada di dalam kelas yang lumayan sunyi. Saat kepalanya yang bertumpu lengan itu merasa pegal, Rara segera bangkit, ia menolehkan pandangannya ke penjuru kelas. Dilihatnya teman-teman yang melakukan hal serupa dengannya, duduk sambil menempelkan kepala di atas meja dengan tangan sibuk memegangi benda pipih. Karena hari ini adalah hari jumat, maka musala sekolah pasti sedang digunakan salat jumat, lalu yang lainnya sedang masuk kelas keputrian yang di adakan oleh organisasi dan kerja sama dengan guru dalam bentuk mengisi catatan hari jumat.
Rara menghela napas dalam, lalu ia berbalik dan kembali ke posisi yang sama seperti sebelumnya. Rara tak mengetahui ada seorang temannya yang tiba-tiba menghampirinya. Akan tetapi Rara tidak menyadari hal itu sampai temannya itu duduk di hadapan kursi Rara.
Andien namanya, gadis seusia Rara yang paling dikenal dengan gadis peracau karena selalu meracaukan hal-hal yang tidak terlihat oleh teman lainnya. Termasuk Rara, ia juga terkadang tidak percaya dengan apa yang Andien lihat atau yang gadis itu katakan.
"Ra ..."
Rara merasa ada yang memanggilnya dengan sangat lirih. Rara mulai merinding, apalagi ia duduk di jajaran kursi yang sedang kosong. Meski di dekat jendela, Rara tidak merasakan hembusan angin di sini, jendela dalam keadaan tertutup rapat, tetapi Rara merasa merinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Among Us : Beautiful Tragic [✔️]
Fiksi Remaja[R15+] [End] [versi Wattpad] Genre : Teen Fiction, Mystery, Dark Fantasy Theme: Family, Tragic, a lit of spiritual Nanas sarankan untuk membacanya pas malam (hehe) karena konten cerita ini mengandung unsur horor dan agak thriller. Buat kamu yang pu...