Pintu café terdorong pelan dari sisi luar. Memperlihatkan gadis berambut lurus yang mendongakan wajahnya. Seperti orang yang mengintip suasana ruangan barangkali lima detik. Kemudian langkah kakinya mulai menampakan diri dan menginjak lantai pertama café tersebut. Dengan kedua tangannya memegang erat gendongan tasnya menyusuri meja-meja. Akhirnya langkahnya terhenti tepatnya di meja nomor 5.
"Kamu anak Wismagama juga?" tanya gadis itu menyambar tiba-tiba sosok lelaki yang tengah meminum segelas caramel macchiato dingin.
"Oke, sorry asal ceplas-ceplos. Tapi aku gak nyangka ternyata anak Wismagama juga suka nongkrong di sini. Pas jam pulang sekolah malah. Boleh aku duduk disini?" Yang ditanya pun bingung dan akhirnya mengangguk sedikit ragu.
"Tau darimana aku anak Wismagama?" gadis itu agak terkejut mendengar pertanyaannya.
"By the way, kita pake seragam yang sama, loh." Lelaki yang dihadapannya itu sedikit menyesal telah bertanya demikian. Agak malu mungkin, kemudian terdiam.
"Darrel, kan?"
"Kok tau?"
"Selalu ngebucin di kelas aku, XI MIPA 1," jelasnya sambil memindahkan helaian rambut panjangnya ke belakang badannya.
"Kok sendirian? Biasanya gak bisa lepas sama Dafhina." Disebutlah namanya dengan sapaan Darrel dan tak lupa juga mengekor nama mantannya, ia mulai mengembuskan napas panjangnya.
"I'm single. Don't ask me anything about it."
"SERIUS? Sebucin itu kalian dimata aku ternyata bisa putus?"
"Sebenarnya kamu siapa, sih? Turunan malaikat atau iblis yang gangguin aku sendirian siang-siang gini?"
Darrel murka tapi masih ada yang berani melawannya.
"Beneran gak tahu nama aku?"
"Tidak, tapi yang aku tahu kamu juga baru putus dengan cowo idaman satu sekolah."
"Waw, tapi kenal sama mantan aku?"
"Iya, Gavin Bumantara." Setelah menyebut nama itu, Darrel meminum kembali minumannya. Gadis dihadapannya mengulurkan tangannya, lalu memberikan perintah agar mereka bersalaman.
"Farla Aillen, dipanggil Farla, Lala, comel, cantik, manis." Ia terkekeh sedangkan Darrel masih saja menampakan kedataran hidupnya.
"I'm single and now, I'm happy without him. Dicatat, okey!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua lembar kertas kusut
Teen FictionRekomendasi WattpadRomanceID bulan November 2022 Segelas caramel macchiato dan suasana yang tidak terlalu ramai, menemani dua sejoli yang bercerita kisah cinta mereka masing-masing yang baru saja usai. Satu tahun Darrel pupus, begitu juga delapan bu...