04

24 3 4
                                    

••• BAGIAN 4 •••

~○~

Sore ini Aku kembali ke taman, seperti biasa dan di tempat biasa. Aku duduk dengan kaki yang kubiarkan menjutai menyentuh dinginnya air danau sore ini.

Angin sepoi-sepoi membelai wajah dan leherku. Helaian rambut yang menutupi sebagian wajahku, kusimpan dibelakang telinga. Suasana sore ini sangat bersahabat, langit jingga yang cantik di pandang mata, dan burung yang berterbangan kembali kerumahnya masing-masing memperelok pemandangan senja kali ini.

Kedua sudut bibirku terangkat membentuk sebuah senyuman ketika video Akad Nikah Mbak Gita dan Mas Linggar ku putar ulang.

"Qobiltu nikahaha watazwijaha 'alal mahril madzkur wa radhiitu bihi, wallahu waliyu taufiq"

"Bagaimana saksi? Sah?"

"SAH."

"Alhamdulillahirobbil'alamin. Bibarakatil fatihah."

Aku mem-pause videonya. Menatap sekeliling yang masih terbilang ramai.

"Dika, mereka sudah menikah dua minggu lalu. Kita kapan nyusul? Usiaku 20 tahun beberapa bulan lagi dan usiamu 21 tahun 2 bulan lagi."

"Kamu mau tema apa untuk acara ulang tahunmu? Bagaimana kalau komedi, Aku akan berdandan seperti badut untukmu. Perutku besar seperti orang hamil dan wajahku pasti akan terlihat sangat lucu."

"Jangan."

"Dika?"

Ah! Aku berhalusinasi lagi.

Aku memasukkan ponsel ke dalam tasku. Mengeringkan kakiku dan berjalan ke bangku taman tempat yang paling dekat dengan kaleng suratku.

"Aku ada cerita untukmu, Dika."

Aku mengeluarkan selembar kertas dan juga bolpoint, seperti biasa Aku akan menulis apapun yang ingin Aku ceritakan. Karena dengan menulis, aku merasa lega meskipun tidak menerima balasan apapun disini.

Minggu, 31 Oktober 2021

Hallo Dika.

Pertama kalinya Aku menyapamu dengan nama, maaf ya kalau kamu nggak suka.

Penutup bulan ini Aku masih merindukanmu. Eum, sepertinya rindu ini semakin menumpuk, gemas rasanya ingin memutar waktu dan membuat takdir sendiri. Aku ingin menghabiskan waktuku bersama denganmu.

Oh iya, hampir tahun baru. Kamu nggak ada keinginan kembali kesini? Hehe.. Aku nggak maksa, cuma lelah aja sih. Tapi tenang, Aku nggak bakal nyerah, kamu tahu kan aku itu kuat.

Dika

Kamu masih ingat Elisa? Teman SMA dulu. Semoga kamu masih ingat dengan sepupunya juga, Nila.

Semalam aku mimpi buruk. Begini, aku ceritakan semua sampai selesai.

'Aku ke butik Bibi dengan Mbak Gita. Waktu aku nungguin di bangku dekat ruang ganti dan Mbak Gita bertemu dengan Bibi untuk membicarakan sesuatu yang entah apa, aku saja tidak tahu. Aku mendengar musik juga membalas beberapa pesan di ponselku.

Kamu tau? Aku bertemu denganmu disana. Tapi, Aku sedih. Kamu bersama Nila disana, berdua, bergandengan tangan, dan senyum kalian yang sangat hangat menyelimuti.

Aku terus saja mengawasi kalian, sampai akhirnya aku mengetahui apa yang seharusnya tidak aku ketahui. Kamu berpacaran dengan Nila.

Sebenarnya bukan itu masalahnya, tapi Nila memanfaatkanmu. Dia meminta harta, dia minta ini itu padamu, tapi dia memberinya untuk pacarnya yang asli. Dan dengan teganya kamu percaya seolah aku terbuang begitu saja.'

Thank You, My Boy (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang