••• BAGIAN 8 •••
~○~
Hari ini Aku tidak jadi menjadi detektif dadakan untuk masalah Mama dan Papa, karena hujaman petir, hujan badai, angin ribut menyerang bumi tanpa ampun. Seakan marah, petir itu menyambar satu pohon besar sampai tumbang.
Suasana mencekam seperti ini membuatku merasa dejavu. Dulu Dika kalau sedang hujan seperti ini pasti ada di sampingku.
Ya ampun! Kenapa Dika lagi Dika lagi?
Mengingat tentang Dika, Aku jadi ingat radio yang berisi rekaman hadiah dari Dika. Aku belum sempat mendengarnya. Baiklah, mungkin ini waktu yang tepat.
Tombol power aku geser sampai on, tidak lupa juga tombol volume aku stell paling keras. Radio itu aku letakkan di jendela kamarku.
Satu kursi tidak lupa kubawa. Senyumku mengembang, kepalaku nyaman bertumpu pada kedua tangan yang kulipat rapi.
Drrtt...
Radio itu mulai mengeluarkan suara. Huh, antusias sekali rasanya.
"Hallo."
"Haii"
"Reisha masih ingat Dika?"
"Masih dong, kan Dika tak terlupakan."
"Dika lemah banget ya? Ngomong-ngomong Reisha udah punya pacar? Dika boleh nggak? Kalau Dika bilang 'Dika sayang Reisha', 'Dika kangen Reisha', 'Dika pengen ketemu Reisha' sekali aja, sebelum Dika tutup usia?"
"Haha.. Dika salah, Reisha masih nunggu Dika padahal."
"Tapi kayanya nggak bisa ya? Reisha nggak ada disini. Harapan Dika terlalu tinggi ternyata. Reisha itu sulit digapai."
"Yang sebenarnya itu Dika yang sulit digapai, Dika pergi sampai-sampai nggak bisa kembali."
"Reisha jangan khawatir sama Dika ya. Dika sekarang bahagia banget, mungkin karena Dika bakal punya kehidupan baru di alam sana. Tapi yang penting, Dika sayang Reisha. Reisha jangan lupain Dika ya? Reisha cinta terakhir Dika, Reisha jiwanya Dika, Reisha segalanya bagi Dika. Sayangnya Dika, Cintanya Dika, pokoknya segalanya sampai Dika mati. Bahkan mati pun Dika bakal Sayang terus sama Reisha."
"Reisha juga kok, Sayaaaannggg banget sama Dika."
"Oh iya, Dika punya hadiah buat Reisha. Hadiahnya ada sama Mas Linggar. Kamu tahu kan? Dia orang baik, orang yang berperan penting dan sangat berarti di hidup Dika setelah kamu. Mas Linggar super heronya Dika, dan Reisha wonder womennya Dika."
"Haha.. padahal Reisha itu lemah, yang kuat itu cuma Dika sama Mama. Dan soal hadiahnya, Reisha udah nerima, masih disimpan. Nanti deh, Reisha baca."
"Dika juga punya permintaan, Dika minta Reisha jangan lupain Dika ya? Tapi, bukan berarti Reisha harus bareng Dika. Dika cuma minta itu aja, selebihnya Dika minta Reisha jangan nangis. Bahagia Reisha yang sebenarnya pasti datang."
"Siap Paduka. Kan Reisha udah janji waktu itu, tapi janji juga Dika jangan cemburu disana. Ini kan permintaan Dika, kan?"
"Dika minta maaf nggak bisa menuhin janjinya sama Reisha, Dika malu. Dika nggak punya keberanian, hahaa cemen ya? Parah banget Aku ternyata."
"Bukan cemen, tapi Dika masih harus berjuang waktu itu."
"Reisha, Dika punya lagu buat Reisha. Dengerin ya, tapi maaf kalau suara Dika merdu alias merusak dunia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You, My Boy (ON GOING)
Teen Fiction[On Going] °°Aku terlalu bodoh, menunggu seseorang yang tidak pasti kehadirannya, hingga aku mengabaikan seseorang yang sudah hadir dihidupku, mengisi ruang kosong di hatiku, dan menjadi bagian di setiap langkahku.°° ▪︎▪︎Reisha Mauri▪︎▪︎ Yok baca...