Lapangan kini tampak penuh dengan siswa kelas XII IPA-2A. Hari ini mata pelajaran pertama dikelas Ervan adalah penjas yang artinya semua siswa harus berganti pakaian olahraga tanpa terkecuali. Dan harus mengikuti kegiatan olahraga pagi ini.
Dengan bimbingan guru olahraga, semua melakukan pemanasan sebelum memulai kegiatan inti. Untuk kegiatan ringan dan tidak menuai resiko jatuh atau mendapat luka, Ervan masih diperbolehkan ikut bergabung.
"Sekarang silakan jika ada yang ingin melanjutkan dengan olahraga lainnya. Tapi ingat setelahnya kalian harus bereskan dan kembalikan alat-alat yang sudah kalian pakai ke tempatnya." Tutur pak Hendri setelah selesai melakukan kegiatan pemanasan.
"Siap pak."
"Untuk Ervan, kiranya kamu bisa dipercaya untuk memegang janji kamu pada ayah kamu." Ervan mengangguk patuh saat namanya disebut dan menjadi pusat perhatian.
"Van main basket yok, gue ajarin deh." Ajak Abi karena sedari tadi Ervan hanya duduk-duduk dipinggir lapangan persis seperti Tasya dan Kiara sahabatnya kalau lagi alay nggak mau kena matahari.
Ervan menggeleng sambil tersenyum menolak ajakan Abi bermain basket walaupun ia sangat ingin merasakan rasanya melempar bola keatas ring. "Lo aja deh Bi, gue lain kali."
"Ah Lo mah nggak asik, ayo lah bro." Hasut Abi pantang menyerah.
Ervan tersenyum mendengar hasutan Abimana yang diucapkannya berulang kali. Tiba-tiba bola mendarat tepat di tengkuk Abi dan dengan segera Abi menoleh kebelakang memastikan siapa yang melempar bola kearahnya. Dengan geram Abi mempraktekkan gaya kucing mencakar-cakar di udara. Sedangkan Tasya terbahak melihat reaksi Abi yang lebaynya amit-amit.
"Cocok banget Lo jadi personil trio macan bi." Seru Tasya masih terbahak sambil mendekat kearah Abi dan Ervan. Berakhir duduk disamping Ervan.
"Lo nggak main?"
"Tasya! Ih, lu mah jahat banget. Masa gue ditinggalin sih. Awas ya lo!" Belum sempat Ervan menjawab pertanyaan Tasya seorang siswi berlari sambil berteriak kesal memanggil Tasya.
"Wah ini ya anak barunya? Duh ganteng banget si jadi pengen pacarin." Seloroh Kiara heboh.
"Enak aja! Pacar gue nih." Sahut Tasya membuat Ervan terkejut dengan pengakuan Tasya.
"Lo mah semua dianggap pacar sampe anak presiden yang masih bayi aja lu ngaku jadi pacarnya." Ejek Abi enteng. Sedangkan Tasya hanya mencebik membalas ejekan Abimana.
Saat lagi asik-asiknya bercanda ria tanpa terasa jam olahraga mereka sudah habis. Yang mana semua siswa harus menyudahi kegiatan seru mereka dan mengikuti jam pelajaran selanjutnya.
o0o
"Mau kemana sya? Kok ngajaknya gue" setelah bel berbunyi menandakan istirahat, Tasya buru-buru menarik Ervan keluar kelas sambil membawakan tas Ervan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Free Me
Teen Fiction"Main layang-layang, main bola, bahkan main sepeda pun belum pernah gue rasain selama gue menghirup oksigen." "Cita-cita gue... bebas" _______________________~o~_______________________ Masa anak-anak serta masa remaja seharusnya menjadi hal paling...