TIDAK ADA UNSUR LGBT SAMA SEKALI
DAN KARAKTER COWOK YANG KUJODOHKAN DENGAN MC KUUBAH JADI CEWEK GENDERNYA
STOP BILANG BOOK AKU INI YAOI DAN SEBAGAINYA SAKIT HATI TAHU AKU BACANYA
My story doesn't exist on wattpad's other websites
Ceritaku hanya ada...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.
Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.
Happy reading
🐰 Dari hari ke hari
Kouki saat ini sedang melihatku berlatih di sekolah karasuno karena kedua tangan kouki belum pulih sepenuhnya jadi touchan melarangnya sekolah namun kouki malah menghampiriku ke sekolah.
"Suga-san yakin middle blocker aoba johsai tidak akan memberitahu soal latihan karasuno ini kepada pelatihnya?" Tanya Tanaka.
"Dia adikku tanaka tidak mungkin dia akan melakukan hal licik itu." Ucapku.
Kouki hanya diam saja dan kedua telapak tangannya masih diperban karena belum pulih sepenuhnya.
"Kalian boleh istirahat dulu." Ucap Daichi.
Aku datang menghampiri kouki dan membantu nya minum karena aku tahu pasti kouki kehausan.
"Kau lapar tidak?" Tanyaku.
"Ya sedikit lapar." Ucap Kouki.
"Aku akan memesan makanan kesukaanmu." Ucapku.
"Boleh aku ikut dengan niisan?" Tanya Kouki.
"Boleh ayo." Ucapku.
Kouki bangun dan menjaga kedua tangannya yang masih diperban dan aku hanya mengawasi saja tidak bisa membantu karena aku takut mengenai tangan kouki yang terluka.
"Bagaimana kalau aku gendong saja?" Tawarku.
"Eh tidak perlu!" Pekik Kouki.
"Ayo aku sudah lama tidak menggendong adikku." Ucapku.
Aku berjongkok di depan kouki dan kouki naik ke punggungku walaupun kesulitan karena tidak bisa menggunakan kedua tangannya.
"Tanganmu ulurkan ke depan saja agar aku bisa menahan tubuhmu." Ucapku.
"Jangan mengenai telapak tanganku." Ucap Kouki.
"Tidak akan." Ucapku.
Kouki mengulurkan kedua tangannya dan aku memegang kedua pergelangan tangan kouki agar kouki tidak terjatuh.
"Aku ke kantin dulu sebentar." Ucapku.
"Ya baiklah suga." Ucap Daichi.
Aku keluar dari gym dengan kouki yang berada di gendonganku dan kurasa kouki cukup berat padahal tubuhnya kurus.
"Kau banyak makan di rumah touchan ya?" Tanyaku.
"Mama yang selama ini menyuapi aku jadi aku hanya membuka mulut saja." Ucap Kouki.
