Pesan Penyesalan

72 8 3
                                    

(N): sebelum membaca, author sarankan membaca sambil mendengarkan lagu 'Regret Message' versi jepang dengan penyanyi aslinya
agar feel nya lebih kerasa.
Oh iya, ini juga adalah chapter terakhir dari fanfic atsuosa ini.

Happy reading~(๑و•̀ω•́)و

Osamu memandang pasir pantai dengan tatapan kosong.

Kenangan-kenangan nya bersama atsumu berputar kembali bagaikan kaset film rusak yang terus berputar kembali.

Osamu terduduk lemas dipasir pantai dan menggunakan kedua kaki nya sebagai sandaran kepalanya.










































"Oi, Tsumuu!! Itu pudding gw!!"

"Nanti gw ganti, sans aja samu"

"Lu udh ngomong kek gitu 5 hari yang lalu!!"

"nanti gw ganti kalo udah kerja"

"HEH, ANJ*NG BALIKIN PUDING GW!!"

"GK MAO!!"

"Tsum, balikin gk!"

"Gk mao, ih!"

"Bangst balikin"

"Gk!"

"Terserah lah"

Osamu melepaskan puding yang sempat ia rampas dari atsumu.

"Lu ngasih buat gw? Makaseh"

"kgk, sebagai ganti nya uang jajan lu gw pake beli puding"

"HEH, ADEK LAKNAT BALIKIN UANG JAJAN GW!!"

"gk mau, bwee!"

Osamu menjulurkan lidahnya dan kata-kata ejekan.

"SAMUUU!!!!"



























"WEH, AER NYA DINGINN!!"

"Ya emang dingin lah, goblk!!

Ini air pantai, bukan aer dirumah!!"

"tapi kan lagi terik matahari"

"terus? Kan gk ada hubungannya"

"kalo lagi terik matahari, ya berarti

Aer pantai harusnya Panas dong!!"

"Tsumu, bego. Gk gitu juga anjer"

"Ya kan bisa aja"

"dahlah, lelah punya kembaran kek lu.

Mending gw jadi anak tunggal aja selamanya."ujar osamu

"idih, nanti kalo udh jadi anak tunggal

Baru nyesel, nanti nanges 'tsumu lu jahat, ninggalin gw'.

Padahal lu sendiri yang pen jadi anak tunggal"

"Gw gk nangis ye, malahan seneng lu gk ada"

"..."

Hening



Masih hening











"HAHHH?!"

"gk usah teriak anjirr"

Regret Message Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang