Osamu membenamkan wajahnya ke meja nya.
Semua orang dikelas menatap nya heran terkecuali ginjima, vina, koharu, salsabila, suna, & (name).
"lu gkpp? dah makan belom?"tanya vina
Osamu tidak menjawab, ia mengangkat kepalanya dari meja.
Beranjak dari kelas dan pergi ke tamanc belakang sekolah.
Osamu duduk dibangku yang terdapat didekat pohon bunga sakura yang belum mekar.
Ia meratapi segalanya.
Kepingan-kepingan memori itu berputar didalam ingatannya bagaikan kaset film yang terus terulang.
Tanpa ia sadari, sedari tadi adag 4 orang sedang mengintip.
Namun osamu tidak terlalu mempedulikannya.
Ia tetap saja memandang ke atas melihat pohon bunga sakura dengan tatapan kosong.
"WOYY, SAMUU!!!"teriak atsumu
"Apa sih, njirr"
"Bagi bentou lu! Punya gw abis"
(Bentou adalah tempat bekal dijepang [kalo gk salah, author juga lupa:v])
"idih, enak aja. Sono minta punya si vina atau salsa kek"
"vina gw minta bentou lu boleh gk?"
"hmm..gk"
"sals-"
"gk, gw pen makan"
"haru~ bagi dong"
"ogah, gw belom makan dari pagi"
"sun-"
"punya gw dah abis dari tadi"
"ih, kalian jahat! gk mau bagi!"
Semuanya tertawa mendengar perkataan atsumu
"napa pada ketawa, njirr?!"
"kelakuan lu kek bocah tau gk"jawab osamu
"kita ini kembar, jadi itu sama aja lu ngatain diri lu sendiri"
"gw anak tunggal, lu anak pungut tsum"
"HEHH, GW KAKAK LU NJEM!!"
Osamu hanya memandang kembarannya dengan wajah datar, suna yang sudah siap merekam perkelahian itu untuk dipost di instagaramnya (gk tau mau sensor gimana lagi) biasalah, namanya juga admin lambe turah.
Sedangkan ketiga gadis itu hanya bersweatdrop melihat kelakuan miya kembar.
"Masa-masa itu.."
Bel berbunyi namun osamu tetap berada disana
"kita biarin aja kek gitu?"bisik koharu
"biarin aja, lagian dia keknya lagi sedih gegara tsumu belom bangun"jawab salsa
"kalean pen masuk atau bolos?"tanya vina
"tungguin woy!"suna
Semuanya sudah masuk kedalam kelas tersisa osamu sendirian dibangku taman.
"Menyedihkan.."
"kata-kata itu.."gumam osamu
"Hei, berhenti menangis. Lu cengeng bet dah"
Osamu tersenyum terpaksa menatap langit biru.
Ia merindukan suara yang selalu mengisi hari-hari nya.
Ia merindukan suasana yang berisik.
Ia rindu seseorang yang memberinya toss saat latihan digymnasium.
Ia rindu pada kembarannya, atsumu.
Pulangnya...
Osamu izin tidak mengikuti latihan dan turnamen dulu.
Mereka berlima pulang bersama seperti biasanya.
Hanya saja ada yang berbeda semenjak mereka berjalan pulang.
Para gadis yang biasanya mengoceh itu sekarang diam membisu begitu pun dengan osamu yang biasanya selalu meminta agar ditraktir.
Tapi kalau suna memang sudah biasa karena ia sibuk dengan ponselnya.
"hei"panggil suna
"hm?" semuanya menoleh ke arahnya
Tatapan mereka...
Begitu berbeda hari ini terutama osamu.
Tatapannya..
Kosong.
"kalian semua kenapa?"
"gkpp"jawab mereka bersamaan.
"ini gk ada yg beres"batin suna
Dirumah osamu...
"tadaima.."
"hening...seperti biasanya"gumam osamu
Hari ini osamu tidak mengirimkan kertas berisi harapan itu karena ia terlalu kelelahan.
Setelah mandi, makan malam, osamu tidur disamping kakaknya.
Entah kenapa osamu ingin sekali tidur disamping atsumu.
"oyasumi, tsumu.."
Osamu mengecup singkat dahi atsumu sebelum tertidur.
TBC..
Entahlah, kawan.
Author cuma ngetik apa yang ada diotak author.Jaa..matta nee, minnasan..
-Sekian
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret Message
RandomIa mendekatkan wajahnya ke wajah ku dan berbisik "Gw sayang sama lu" Dan setelah itu tidak terdengar suara lagi, bahkan hembusan nafas. Ia telah berpulang pada yang kuasa. Aku menatap kertas yang ku tulis dan memasukannya ke dalam botol, menghanyutk...