291021

23 6 0
                                    

Hanbin menghentikan mobilnya tepat didepan seorang gadis yang tengah berdiri disamping jalan.

Ia menurunkan jendela mobilnya, niat menggoda sang gadis yang merupakan kekasihnya ini, tapi ia urungkan niatnya saat melihat ekspresi yang begitu kacau.

Hye mi langsung masuk ke mobil tanpa mengucapkan sepatah katapun, ia duduk tepat di samping kursi pengemudi.

"Jalan bii." Kata Hye mi lirih, ia sadar hanbin melihatnya dengan tatapan heran.

Hanbin pun menjalankan mobilnya menuju apertemen Hye mi.

Sepanjang jalan suasana hening, tak ada suara dari keduanya.

Hanbin menepikan mobilnya, dia tidak tahan dengan suasananya, tidak biasanya kekasihnya seperti ini, kecuali saat dia sedang marah atau sedih.

"Kenapa berhenti?." Tanya Hye mi , melihat hanbin heran.

"Kamu marah karena aku telat menjemput?." Tanya hanbin.

"Aku tidak marah, bii." Sang gadis menundukkan kepalanya karena hanbin menatapnya sangat intens.

"Terus ada apa dengan ekspresi wajahmu? dan kenapa diam saja dari tadi? Tidak biasanya seperti ini , kecuali saat kamu marah sayang." Hanbin melunakkan tatapannya.

" Liat aku, coba ceritakan padaku.?" Hanbin menggenggam tangan Hye mi dan  mengelus dengan lembut.

"Aku hanya lelah dengan pekerjaanku bii, dan teman kerjaku yang sudah aku angap seperti adik dikeluarkan dari tempat kerja."  Hye mi menatap hanbin dengan mata berkaca-kaca.

"Kenapa dikeluarkan?" Hanbin.

"Aku tidak tau pasti kenapa, aku dengar dia kabur saat masih jam kerja, tapi atasan tidak memberikan toleransi, ia langsung dikeluarkan begitu saja."  Hye mi meneteskan air matanya.

"Dia awalnya ada di devisi yang sama denganku, anaknya memang banyak tingkah, tapi soal kerja dia sangat oke."

"Satu devisi ada 3 orang, Ada aku dia namanya Hyuno dan satu lagi bernama hana . Aku yang paling tua diantara mereka berdua, Hana dan Hyuno seumuran."

"Aku yang paling tua yang sering mengawasi dan bertanggung jawab dengan pekerjaan kita. Kita juga saling melindungi satu sama lain, kerja tim kita juga bagus, tapi dia tiba-tiba dipindah tempat, dan seperti yang kamu tau aku mendapatkan anak baru yang tidak pernah cocok denganku dan hana."

"Salah satu moment yang aku suka adalah ketika Hyuno dan Hana bertengkar tidak jelas , aku hanya memperhatikan saja dan berakhir dengan hana ngadu kepadaku hahaha lucu pokoknya."

"Kaya aku mengawasi Dua adikku yang sedang  bertengkar,pahamkan maksudku.?" Tanya Hye mi setelahnya.

"Aku paham.." hanbin tersenyum sebagai tanggapan.

"Tapi menurutku, mungkin dia melakukan banyak kesalahan kepada atasanmu atau ada alasan lain sehingga atasanmu langsung mengeluarkannya, kamu tau sendiri bukan dunia kerja seperti apa."  Hanbin mencoba memberikan pengertian.

"Saat bersamaku dan Hana, pekerjaan Hyuno tidak seberat sekarang karena aku hanya membiarkan dia mengerjakan pekerjaan dengan Hana saja dan aku melakukan pekerjaan ku sendiri, dan dia akan membantuku langsung saat aku keteteran." Hye mi.

"Itu yang membuatmu sangat kecapean.?" Hanbin benar-benar tidak habis pikir dengan kekasihnya, ia membiarkan tubuhnya sangat kelelahan agar teman kerjanya nyaman bekerja dengannya.

"Lebih baik lelah badan bii, dari pada lelah badan fikiran dan hati, aku tidak pernah mempersalahkan hal itu.." Hye mi menghapus air matanya mengunakan punggung tangan hanbin yang masih ia genggam.

"Tapi yang membuatku kesal, karena dia keluar devisiku juga yang kena getahnya, pokoknya setiap kali ada yang keluar devisiku yang kena, jangan-jangan atasanku ada dendam pribadi." Hye mi🙄

"Jangan berfikir seperti itu, atasanmu pasti tau kinerjamu dan Hana , makanya selalu dikasih orang baru." Hanbin.

"Tapi anak baru selalu takut denganku " Hye mi 😩😩😩

"Gimana gak takut, tatapan matamu kalau liat orang baru kaya sinis gitu hahaha ditambah temperamenmu buruk sekali akhir-akhir ini." Hanbin sedikit tertawa.

" Emang mataku gini bii 😩😩 "

" Iya emang gitu, apalagi kalau natap orang yang bener-bener gak suka, serem beneran sayang, auranya beneran menakutkan,  Hana harus dikasih hadiah karena kuat dengamu. " Hanbin  🤣🤣👏👏.

"Hanbin menyebalkan, huawaaaaah eomma."  Hye mi 😩😩

"Mukanya jangan gitu nambah jelek nanti Hahahaha. " Hanbin.

"Tuhkan kamu makin nyebelin ngambek aah." Hye mi membalikkan tubuhnya , membelakangi hanbin.

"Ada gitu ngambek ngomong." Hanbin.

"Pokoknya ngambek sama hanbin." Hye mi.

"Yakin ngambek?" Hanbin

"Ampun Biiii hahahaha gelii hanbin stopp hahahaha. " Hye mi tertawa geli karena hanbin menggelitik pinggangnya.

"Masih ngambek.?" Hanbin menghentikan tangannya.

"Masih Hanbin nyebeliiiiiin hahahaha stoooopppp gellliiii hanbin hahahaha stoooopppp hahahaha." Hye mi kembali kegelian karena hanbin menggelitiki lagi.

"Masih ngambek gak? Kalau masih aku gelitikin lagi nih." Hanbin mengambil ancang-ancang untuk menggelitik pinggang Hye mi.

"Udah gaak , udah gak ngambek ko." Hye mi menyeka matanya karena tertawa tadi.

" Kalau gitu peluk sini." Hanbin merentangkan tangannya.
Hye mi langsung masuk kepelukaan hanbin.

" Sudah lebih baik." Hanbin mengelus punggung Hye mi lembut.

"Sudah, gomawo bii." Hye mi mendongkahkan wajahnya menatap hanbin dengan lembut, tatapan sinis itu sirna setiap kali bersama hanbin.

"Lain kali kalau ada sesuatu ceritakan saja padaku, jangan pendam sendiri oke."  Ucap hanbin kemudian mengecup bibir Hye mi sekilas.

" Akan aku usahakan." Hye mi melepaskan diri dari pelukan hanbin  dan kembali duduk dengan posisi awal.

"Jangan terlalu memendamnya sendiri itu tidak baik sayang." Hanbin.

"Aku paham bii, ayook kita pulang ini sudah larut malam, kamu tidak mau dimarahin Kyuhyun bukan.." ucap Hye mi , ia langsung mengahadap kearah depan.

"Kenapa tidak jalan." Tanya Hye mi heran, hanbin tidak kunjung menjalankan mobilnya. 

"Cium dulu." Kata hanbin dengan suara aegyo.

"Cuuuuuppp...." Hye mi mencium bibir hanbin sekilas.

"Lagi Lagi Lagi." Kata hanbin semangat.

"Kalau gak mau yaakk kitaaaaa....."

Cuupoo Cuuuuuppp Cuuuuuppp Cuuuuuppp
Hye mi mencium bibir hanbin bertubi-tubi, tapi ketika dia ingin menjauhkan wajahnya, tengkuknya ditarik hanbin, membuat bibir keduanya kembali bertemu.

"Menyebalkan." Hye mi menjauhkan wajahnya setelah hanbin melepaskan ciuman mereka.

"Menyebalkan tapi suka hahaha." Akhirnya hanbin menjalankan mesin mobilnya, dan melaju menuju apertemen kekasihnya.
.
.
.
.
.
End

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear Hanbin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang