041021

33 5 0
                                    

"Hanbin kamu ada didalam." Ucap Hyemi yang baru tiba diaperteman hanbin.

"Oh ya tuhan, my eyes." Hye mi langsung menutup matanya.

"Pakai bajumu, bii." Ucap Hye mi, ia membalikkan badannya, kekasihnya ini benar-benar, Shin terkejut saat sampai diruang tengah,ia melihat hanbin duduk dengan celana dalamnya saja.

"Aku biasa seperti ini kalau dirumah sayang." Ucap hanbin.

"Aku tau, setidaknya pakai celanamu sekarang." Hye mi masih membelakangi hanbin.

"Harusnya kalau mau datang bilang, agar aku memakai pakaianku.." ucap hanbin tepat dibelakang Hye mi.

"Yak tuhan.." Hye mi Terlonjak kaget.

Hye mi menatap hanbin tajam, yang ditatap hanya tertawa.

Hanbin berjalan menuju sofa, untungnya sekarang ia sudah memakai celana treningnya walaupun tubuh bagian atas masih telanjang ,jika tidak kue yang hye mi bisa melayang ke pantatnya.

"Kebiasaan banget sih kalau didalam rumah gak pakai baju, kalau ada orang lain yang masuk gimana, atau sesaeng yang menaroh cctv disini gimana? Kesenangan nanti mereka." Ucap Shin kesal.

"Yang datang kesini hanya eomma appa hanbyul kamu shamchon sama manager, dan tenang aku sudah mengecek seluruh ruangan ini, dan aman tidak ada namanya cctv." Kata hanbin dengan senyum lebar.

"Untungnya saat kamu datang aku tidak telanjang hahaha aauuh sakit." Hanbin mengelus-elus pinggangnya yang tadi dicubit Hyemi.

"Aauuuuhhh jangan cemberut seperti itu, rasanya aku ingin mencium bibirmu yang manyun ini." Tangan hanbin menyentuh bibir Hye mi yang manyun, tapi langsung di hadiahi pukulan sayang dari Hye mi di paha hanbin.

"Ya Tuhan, Sakit sayang." Walaupun tangan Hye mi kecil setiap kali ia memukul rasanya sangat sakit.

"Oke oke aku berhenti." Hanbin yang tadi ingin menggoda Hye mi lagi langsung berhenti saat tangan Hye mi siap melayang ketujuhnya.

"Kasar sekali sih sama pacar." Tangannya masih mengelus-elus pahanya.

"Kamu sih nyebelin." Hye mi menyadarkan kepalanya di bahu kanan hanbin, melingkarkan tangannya di pinggang hanbin.

"Menggodamu itu sangat menyenangkan hehehe." Tangan kanannya menarik pinggang Hye mi agar mudah memeluknya.

"Nyebelin." Hye mi kembali mencubit pinggang hanbin, tapi tidak keras.

"Sensitif banget hari ini, biasanya juga gpp." Ucap hanbin lirih tentu saja masih didengar Hye mi.

"Arraseo Arraseo." Hanbin melihat Hye mi yang menatapnya tajam, yang tentu saja tidak terlihat menyeramkan bagi hanbin.

Sepertinya benar-benar lagi PMS deh. Monolog hanbin.

"Kamu baru pulang kerja.?" Tanya Hanbin memulai obrolan, yang Hanya dijawab sebagai anggukkan.

"Kenapa tidak langsung pulang?" Tanya Hanbin lagi.

"Kamu tidak suka aku datang." Hye mi langsung melepaskan diri dari pelukan hanbin, dan menatap hanbin kesal.

"Ya Tuhan bukan begitu maksudku sayang." Hanbin kembali menarik Hye mi ke pelukannya.

"Aku takut kamu kecapean, dari tadi kamu sensitif banget." Hanbin membelai rambut Hye mi.

"Mianhaeeee." Ucap Hye mi lirih.

"Tidak perlu minta maaf, kamu tidak bersalah." Hanbin.

"Selamat atas konser pertamamu bii, maaf aku tidak datang kemarin, tapi aku menonton konsermu kok." Kata Hye mi dengan tangan yang pergerak abstrak di perut hanbin.

"Bagaimana penampilanku.?" Tanya Hanbin dengan menahan geli.

" Sangat WOW, Kamu tau aku masih tidak menyangka kamu melakukan konser, ini masih seperti mimpi, hampir 2tahun susah sekali melihat aktifitasmu, sekarang sangat aktif, aku bahagia melihatnya." Shin masih asik dengan kegiatan tangannya.

"Penampilanmu benar-benar luar biasa, saat Di hanbin mewawancarai B.i benar-benar lucu, aku tertawa bagaimana bisa kamu kefikiran seperti itu. "

"Aku akan menangis saat lagu Then dan Re-Birth dinyanyikan, tapi kamu tau sendiri aku tidak bisa benar-benar menangis, tapi hatiku sesak." 

"Aah pas lagu remember me dan gray, aku benar-benar ingin membukusmu membawanya pulang, kamu benar-benar mengemaskan."

"Semua penampilanmu aku sangat suka apalagi efek dan tata panggungnya, benar-benar keren, simple tapi WOW." ucap Hye mi semangat.

"Berhenti sayang." Hanbin menahan nafasnya.

"Kamu ingin aku berhenti berbicara?" Tanya Hye mi sedih.

"Bukan itu, tapi tanganmu. Berhentilah bergerak, kamu tak ingin yang dibawah sana bangunkan." Hanbin mengatur nafasnya.

"Hehehe mian." Hye mi menjauhkan tubuhnya dari hanbin dengan wajah tanpa dosanya.

"Nakal." Hanbin menyentil jidat Hye mi pelan.

"Jangan menerkam ku bii." Hyemi bangkit dari duduknya dan bersiap berlari.

"Mau kemana?" Hanbin memegang tangan   Hye mi yang akan berlari, menarik tubuh Hye mi dan tepat duduk dipangkuan hanbin.

"Kau tidak akan melakukan apapunkan." Hye mi menyilangkan kedua tangannya didadanya.

"Jika kamu melakukannya, siap-siap dibunuh Kyuhyun oppa."  Ancam Hye mi saat hanbin menarik kepelukaanya.

"Aku hanya ingin memelukmu, tapi jangan banyak bergerak , kamu bisa benar-benar membangunkannya." Hanbin.

Hye mi hanya diam menurut, posisi mereka saja sudah bahaya apalagi jika dia banyak tingkah, bisa habis dia.

Posisi Hye mi duduk dipangkuan hanbin, yang saling berhadapan, semoga tidak ada setan' lewat yang bisa bikin mereka hilang.

"Aku benar-benar merindukanmu sayang."  Hanbin menyamankan posisinya.

"Terimakasih karena sudah bersamaku sampai sekarang, terimakasih sudah mencintaiku, tetap cintai aku dan sayangi aku, aku anak baik ko." Hanbin.

"Tidak perlu berterima kasih, aku dan lainnya yang harus berterima kasih karena kamu sudah bertahan hingga detik ini, bangkit lagi untuk kami, tanpa kamu minta aku dan lainnya akan terus mencintaimu menyayangimu dan mendukungmu bii, mari kita berjalan dijalan berbunga bersama-sama." Hye mi mengelus-elus rambut Hanbin.
.
.
.
End.

Dear Hanbin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang