Dinginnya angin malam tidak dihiraukan seorang gadis yang tengah duduk disebuah bangku yang terdapat di sungai Han.
Gadis yang mempunyai nama Shin Hye Mi, duduk dengan wajah tertunduk, air matanya tak berhenti sendari tadi.
Ia sangat merindukan kekasihnya, yang entah dimana sekarang.
Ia terus terisak, beruntung saat ini malam hari Jadi tidak ada orang yang akan melihat dirinya yang sedang menangis seperti ini.
Tanpa Hye mi sadari ada sesosok lelaki yang berdiri dengan jarak 1 meter didepan. Ia berdiri membelakangi Hye mi, ia adalah hanbin, kekasih Hye mi yang tak ada kabarnya selama berbulan-bulan.
" Kenapa kamu menangis seperti itu Shin Hye mi.?" Tanya Hanbin.
Hye mi yang mendengar namanya disebut langsung melihat kesumber suara, disana ia melihat sosok yang sangat ia rindukan. Walaupun ia tak melihat wajahnya, ia bisa mengenali tumbuh kekasihnya.
"Kenapa kamu merindukanku sedalam itu? Kau tau aku selalu dihatimu. Tapi kenapa kamu menyiksa tubuhmu karena merindukanku?." Tanya hanbin dengan nada sedih, ia ingin membalikkan badannya, tapi ia tidak bisa.
"Kenapa kamu bisa mencintaiku sedalam ini? Cintailah dirimu sebelum mencintai orang lain." Hanbin.
"Aku tau bagaimana perasaanmu, karena aku juga merasakannya. Tapi tolong Jangan terus menyiksa dirimu karena merindukanku, sayang." Hanbin mengepalkan tangannya dengan erat karena ia semakin mendengar tangisan kekasihnya semakin keras.
Hanbin ingin membalikkan badannya dan memeluk kekasihnya dengan erat , tapi keadaan tidak mendukungnya.
Sedangkan Hye mi, semakin keras tangisannya, ia ingin lari dan memeluk hanbin, tapi badannya seperti kaku, tak bisa ia gerakan sama sekali.
"Maafkan aku sayang yang membuatmu menjadi seperti ini, tolong tersenyumlah kembali seperti semula, maafkan aku." Hanbin.
" Tolong bersabar sebentar lagi, aku akan membalas semuanya, aku akan memberikan kebahagiaan sebanyak mungkin, sebanyak tangisan yang kamu keluarkan selama ini." Hanbin
"Tolong tetaplah berdiri dengan tegak disampingku maupun ikon, tolong terus mendukung mencintaiku dan ikon." Hanbin.
"사랑해 보고싶다 미안해요" Hanbin kemudian berjalan secara perlahan meninggalkan kekasihnya, air matanya telah keluar sendari tadi.
"Hanbina, tolong jangan pergi." Hye mi menangis semakin keras ia ingin mengejar kekasihnya tapi tubuhnya sama sekali tidak bisa bergerak.
"Oppa ini bukan salahmu, kembalilah, aku berjanji tidak akan seperti ini lagi, hanbin oppa jangan pergi, tolong jangan tinggalkan aku seperti ini." Hye mi terus berusaha mengerakkan tubuhnya.
"Hanbin oppa aku berjanji akan menjadi lebih kuat lagi, akan terus berdiri disampingmu, aku akan mendukung ikon layaknya aku mendukungmu, tapi tolong kembalilah. 😭😭😭😭 " Hye mi.
" Oppa semuanya akan baik-baik saja, tolong jangan tinggalkan aku seperti ini, hanbin oppa 😭😭😭" Hye mi semakin keras menangis saat melihat sosok hanbin semakin tidak bisa ia lihat.
" HAAAAANNNBIN OPPPA HANBIIIN OPPA ." Hye mi terus berteriak memanggil hanbin.
.
.
.
.
.
.
Jinan yang saat ini tengah menjaga kekasih dari leadernya yang saat ini , entah koma atau pingsan , merasa khawatir saat melihat air mata Hye mi keluar." Apa yang kamu impikan, sampai kau gelisah saat tidur seperti ini.?" Tanya Jinan lirih, dan menghapus air mata Hye mi.
.
.
3 hari lalu tepat diatap apartemen, saat Hye mi menangis meminta maaf kepada Jinan, tubuhnya langsung jatuh pingsan.Jinan yang melihat itu langsung kaget, tapi berbeda dengan Kyuhyun ia melihatnya begitu santai seolah itu hal biasa baginya.
Kyuhyun yang membantu mengendong Hye mi menuju apartemen Hye mi, mengatakan kepada Jinan agar tidak khawatir.
Kyuhyun bilang itu hal biasa yang terjadi kepada Hye mi, ia terlalu sering menahan tangisannya dan saat ia menangis ia akan pingsan, dan fakta lebih membuat Jinan kaget adalah Hye mi akan sadar sekitar 3 atau 4 hari kemudian.
Dan kebukti sudah 3hari ini Hye mi asik menutup matanya, Jinan bobby dan Kyuhyun bergantian menjaga Hye mi.
.
" Sadarlah Hye mi, jangan membuat hanbin disana semakin mengkhawatirkan dirimu." Kata Jinan sambil mengelus lembut tangan Hye mi yang terdapat infus.Jinan menidurkan badannya disamping tubuh Hye mi, ia benar-benar lelah, badannya lelah, fikirannya juga lelah.
Setelah Jinan masuk kealam mimpinya, sosok Hye mi yang 3hari ini asik dengan alam mimpinya, akhirnya membukakan matanya secara perlahan.
Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, menyesuaikan penglihatannya.
Hye mi mendengus kasar saat menyadari tangannya diinfus, ia melepaskan infusnya dengan kasar.
"Sial, berapa lama aku tidur.?" Ia bertanya pada dirinya, badannya terasa kaku saat ini.
"Jinani.?" Ia kembali mengerjapkan matanya, takut ia salah lihat.
"Sial, kenapa kamu merepotkan banyak orang Shin Hye mi." Hye mi memukul kepalanya pelan.
Ia merasa kesal pada dirinya karena terus merepotkan orang lain, terutama Jinan dan Bobby, yang terus menghibur dirinya sejak hanbin menghilang.
Hye mi memiringkan badannya, ia memperhatikan wajah Jinan yang sedang tidur.
"MIANHAE, karena terus merepotkan dirimu oppa." Hye mi mengelus rambut Jinan dengan pelan.
"Seharusnya kamu tidak usah menjagaku seperti ini, kamu pasti lelah karena mengurusi semua hal, menjaga adik-adikmu."
"Jinan oppa, kamu adalah Hyung terhebat, kamu rela mengurus 6 orang yang tak mempunyai ikatan darah denganmu sama sekali, kamu memperlakukan mereka layaknya adikmu, kamu memastikan kebahagiaan mereka tanpa memikirkan kebahagiaan dirimu sendiri."
"Mianhae, karena aku kekanakan."
"Mulai sekarang aku akan lebih kuat lagi, aku akan mendukung kalian layaknya aku mendukung hanbin."
"Jinan oppa gomawo mianhae saranghae." Setetes air mata keluar dari pelupuk mata Hye mi.
Hye mi langsung membalikkan posisi tidurnya, ia tak ingin menangis lagi, ia tak ingin terus merepotkan banyak orang, ia akan berusaha lebih kuat lagi, itu tekat dia sekarang.
.
.
.
.
End