Untuk pertama kalinya setelah tiga bulan aku bisa melihat dirinya lagi.
Tapi betapa hancurnya aku saat melihat kondisinya saat ini. Pipi yang terakhir aku liat 3 bulan lalu masih terlihat berisi, sekarang terlihat sangat tirus, tubuhnya bahkan semakin kurus 😭😭.
Aku terduduk lemas disamping meja makan, bahkan gelas dan ponselku yang aku gunakan tadi sudah hancur berserakan dilantai.
Tak ada air mata yang keluar dari mataku, Hanya rasa sakit didada yang membuatku sulit bernafas.
Aku terus memukul dadaku pelan, berharap rasa sakit itu menghilang.
"Hanbinnie ,hanbine, hanbine." Aku terus memanggil nama hanbin, seseorang yang sudah membuatku kehilangan cahaya dalam hidupku selama 3 bulan ini.
Rasanya aku ingin menangis meraung-raung, tapi entah itu sulit. Mungkin air mataku habis karena terus menangis 3 bulan ini.
Aku perlahan bangkit dari posisi tadi, memegang dadaku yang semakin sesak rasanya, aku berjalan kearah kamarku dengan perlahan.
"Hanbine." Nama itu terus keluar dari bibirku.Betapa rindunya aku kepada kekasihku ini.
Sesampainya dikamar, Aku mengambil ponselku yang aku gunakan khusus untuk berhubungan dengan hanbin.
Aku menghubungi no hanbin, yang memang hanya no dia yang ada di ponsel ini. meletakkan ponsel disamping telingaku, berharap bukan suara operator yang selama 3 bulan ini yang aku dengar.
Aku bersyukur karena kali ini bukan operator yang menjawab, melainkan panggil yang bisa dihubungi.
"Hanbin tolong angkat." Aku sedikit cemas karena hanbin tidak menjawab panggilanku.Aku kembali menghubunginya.
"Hello." Terdengar suara yang sudah aku rindukan selama 3 bulan ini.
"Hanbinnie, are you oke.?" Tanyaku khawatir.
"Aku akan menghubungimu lagi nanti." Bukannya menjawab, hanbin malah memutuskan panggilanku.
Aku sedikit kecewa, tapi aku bersyukur bisa mendengar suaranya lagi, dan tdi suara hanbin terdengar buru-buru.
Aku melihat jam di ponselku, yang menunjukkan hampir pukul 23.34, dan ia baru keluar dari ruang interogasi.
"Aku harap kasus mu cepat selesai sayang 🙏🙏." Doaku.
Aku duduk di ranjang ku, mengambil laptop yang berada disamping ranjang.
Aku menyalakan laptop dan berseluncur dimediasi sosial, Aku terus mencari info tentang hanbin diinternet.
Hatiku semakin hancur saat melihat pemberitaan yang tidak sesuai fakta, tapi aku bersyukur hanbin memiliki fans yang sangat menyayangi dia melindungi dia semampu yang mereka bisa.
Yang aku bisa lakukan hanya mereport dan menjelaskan info yang sebenarnya, hal yang sama dilakukan iKONIC dan Binic lakukan untuk melindungi hanbin.
Rasa kantukku tadi seketika hilang, aku hanya fokus mereport dan mewanti-wanti agar orang-orang tidak menyebarkan foto terbaru hanbin dan mempercayai info yang beredar.
Aku terus melakukannya hingga waktu menunjukkan pukul 3 pagi. Aku melihat ponselku, dan betapa terkejutnya aku saat ada 25 panggilan dari hanbin.
Aku tidak menyadari karena ponsel ini dalam mode silent. Aku langsung melakukan panggilan video, berharap hanbin belum tidur.
Hampir 10 menit tak ada respon, dan mencoba memanggilnya kembali.
"Hello." Terlihat hanbin dilayar ponselku, matanya masih terpejam, aku yakin ia sudah tidur tadi.
