13

39 10 0
                                    

Hallo Pren ✋✋

Kangen gk???
GK jadii udhh

Pren gw cuma mau bilang jangn lupa follow WP gw sebelum membaca okeyy💕💕

TERUSS JANGAN LUPA VOTE COMEN NYAA 😘😘😘😘

DAHH SAMPE SINI DULUU BYEEE✋✋

Apa pun yg terjadi kedepannya Kita harus mensyukuri nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa pun yg terjadi kedepannya
Kita harus mensyukuri nya


Sekarang di markas Black Devil begitu rame dengn gelak tawa dari anggota nya yg sedang mengobrol hal yg begitu random.

Apalagi Rafly Erland dan Zidan yg sedang bermain PS, mereka saling berteriak satu sama lain.

"Woyy anjing Lo dan!!"umpat Erland.

"Arghhh Bukan gw Noh si Rafly!!"ujar Zidan

"Apa apa kok gw sihh lu kalii"Ucap Rafly

"Bacot lu bertiga!!"sentak Andrian yg jengah dengn mereka bertiga yg saling menyalahkan.

"Dah lahh ogah, gw main sama kalian."Ujar Zidan, dia pun langsung berdiri dan menuju ke dapur.

"Dihh ngambekan Lo dan kek cewe"Ucap Erland.

"Dav"panggil Altario.

"Apa"jawab Devan

"Nanti malam jangan lupa"ucap Altario, dan di angguki Devan.

"Jam berapa nanti??"tanya Nathan.

"10"jawab Altario, Dan di angguki Nathan.

Akhirnya mereka pun saling diam, Tetapi tidak lama kemudian suara dari 3 orang yg sedang memperebutkan sesuatu.

"HEH LU APA APA SIHH LAND!!"sentak Zidan.

"Apaan sih kok gw Noh Rafly,"Ucap Erland

"Kok gw??ini kan punya gw, yg beli juga gw ngpain kalian ngaku²", Ujar Rafly.

"Gak mana ada ini gw yg beli,kalo gk Percaya tanya aja noh sama nando,"Ujar Zidan yg berusaha Menarik Sodanya.

"Lah apa apa kok bawa² nama gw??"tanya Nando

"Biasa udh"celetuk Nathan, Dia heran kepada tiga sahabat itu. Tidak ada yg mau ngalah satu sama lain.

"An, Urus mereka"suruh Devan kepada Andrian, dia sudah jengah dengan tiga sahabat nya itu.

Devan pun beranjak dari duduknya dan berjalan menuju ke lantai atas, dimana letak kamarnya.

Memang di markas Black Devil, sudah tersedia apa saja dari dapur kamar mandi, kamar tidur pun ada, sudah lengkap seperti rumah saja yaa.

Devan memang menyediakan semuanya itu, Dan dia juga sudah menganggap markas itu adalah rumah keduanya.

"Udh diem lu pada,gk cape tiap hari berantem??"sela Andrian, kepada Zidan Rafly dan Erland.

Red Blood And Black Devil [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang