Pagi yang cerah dimulai orang-orang sedang bersiap ada yang berangkat kerja, sekolah dan lainnya. Seperti biasa jalanan di ibukota di pagi hari begitu macet dan sampai berlama-lama dijalan.
"Bang masih lama gak sih cape tau, mana panas lagi" ujar violet mengeluh.
"Sabar kek, ini lagi macet anjir" kesal satria
"Gak kayak di Bali, enak jarang macet gini" gerutu violet tapi masih bisa terdengar oleh satria.
"Ye namanya ibukota vio, pasti setiap harinya macet, lagian hidup Lo udah enak dibali malah mau tinggal di Jakarta lagi" ujar satria.
"Kan udah tau gimana aku tinggal di Bali sering di abaikan sama ayah bunda, bang" ujar violet
"Iya juga ya, sabar ya vio gue yakin hidup Lo disini bakalan nyaman dan betah"
"Aamiin bang"
"Lagian kenapa Lo gak bawa mobil sih, udah untung punya mobil masih mau naek motor butut gini" sebal satria
"Lagi males bang, kalo Abang mau pake, pake aja" suruh violet
"Oke nanti gue pake deh buat ngegaet semua cewe" ngawur satria.
Pletak...
Violet memukul helm yang tengah di pakai oleh satria.
"Heh, gak boleh ya Abang pake mobil aku buat ngegaet banyak cewe" tegas violet.
"Iya-iya enggak tenang aja vio"
Lampu hijau pun sudah menyala menandakan boleh melanjutkan perjalanan.
Di tengah perjalanan, motor Astrea milik satria tiba-tiba mogok padahal jaraknya ke sekolah violet sudah dekat.
"Bang kenapa sih motornya" tanya violet
"Biasa kumat penyakitnya, udah tua juga lagian" ujar satria
"Kenapa gak beli yang baru sih bang" kesal violet.
"Lo tau sendiri kan vio gimana kehidupan gue sama orang tua gue itu susah, Lo mah enak mau apa aja langsung di turutin, sedangkan gue harus kerja keras dulu buat dapetin sesuatu" jawab satria yang sedang membenarkan motor tua astreanya.
Tes... Tes...
"Maafin vio bang, vio salah udah ngomong gitu sama Abang, makasih juga udah bolehin vio tinggal sama kalian" ucap violet dengan suara yang bergetar.
Mendengar itu satria mendongak melihat wajah violet yang sedang sedih, dan langsung menghampiri violet dan mendekapnya erat
"Eh eh adik Abang gak boleh nangis dong, ini bukan salah vio kok ini udah nasib keluarga Abang gini, jangan nangis ya" ucap satria lembut guna menenangkan violet.
"Hiks... Maafin vio ya bang hikss... Aku beruntung punya Abang kayak bang satria hiks..."
"Iya Abang maafin tapi jangan nangis lagi ya nanti gak cantik lagi loh" satria mengelus lembut rambut violet
Jalan menuju sekolah di lewati ZadaZida bersama Aileen dengan membawa motor masing-masing.
Sampai akhirnya ia melihat orang yang sedang kesusahan dengan motor yang mogok itu dan berniat menolongnya.
Zada melambaikan tangannya menandakan untuk minggir ke pinggir jalan untuk membantu pengguna jalan yang sedang kesulitan itu.
"Assalamualaikum, permisi" ujar Zada
Lelaki itu melepaskan dekapannya pada wanita itu.
"Eh waalaikumsalam, ada apa" tanya satria.
"Motornya kenapa kak, mogok ya" tanya Zada
KAMU SEDANG MEMBACA
Zada Zida Adibrata [END]
Fiksi RemajaBercerita tentang anak kembar Azada dan Azida putra kembar pasangan Ainsley dan Arshavina. Zada kakak dari Zida,ia sangat mencintai adik kelas bernama Violetta Zeela Levronka, gadis imut,cantik,dan sedikit bar-bar. "Jangan suka sama aku kak, karena...