Empat hari berlalu, semenjak hari pertama Takemichi mengalami heat yang lebih cepat dari jadwal biasanya, hingga saat ini dirinya masih tidak tersentuh oleh siapapun.
Selamatnya ada Mochi yang baik karena mau menjaga dan melindunginya dari yang lain, untung saja masih ada satu orang yang normal di dalam lingkungan gila tempatnya berada saat ini.
Namun sepertinya Takemichi terlalu cepat merasa lega, karena sebuah telfon akan menentukan akhir dari tubuh polosnya yang belum tersentuh.
Samar-samar telinganya mendengar suara Mochi yang sedang berbicara di telefon, dan mengatakan dia akan segera pulang secepatnya, sepertinya itu sesuatu yang sangat penting.
Namun tubuhnya masih saja lemas dan terus terasa panas, entah bagaimana caranya agar perasaan aneh tersebut dapat menghilang, setiap bulan mengalami heat tetap saja terasa menyulitkan untuk Takemichi.
Di sudut kamar Mochi merasa gundah, dirinya baru saja mendapat telefon dari sang partner yang menyuruhnya untuk cepat pulang, namun dia juga khawatir akan keadaan Takemichi yang masih belum reda dari masa heat nya.
" Takemichi.. " panggil Mochi sambil membawa segelas air dan obat khusus untuk menekan heat seorang omega.
" Minum ini lagi, dan sepertinya aku harus pergi meninggalkanmu sebentar " ucap nya dengan sedikit keraguan yang tersirat.
Takemichi memaksakan tubuhnya untuk duduk dan meminum obat tersebut, lalu tersenyum ke arah Mochi.
" Pulanglah, tak apa mochi-san . Aku, baik-baik saja " Take terus tersenyum manis agar tidak membuat Mochi khawatir.
Beberapa saat kemudian akhirnya Mochi pergi meninggalkannya sendiri di kamar, Dan heat Takemichi perlahan sedikit tertekan karena efek obat tersebut, namun pheromone omega Take masih terus tercium ke indra penciuman ketujuh pria yang berada di luar kamar miliknya.
Mikey yang melirik Mochi telah pergi meninggalkan mansion , hanya tersenyum tipis dan perlahan melangkah menuju ke kamar Takemichi, bukankah bodoh jika dia tidak menghampiri sang omega tercintanya yang sedang dalam masa heat.
Mikey memasuki kamar dan mendapati Takemichi yang sedang berbaring meringkuk di atas tempat tidur, mendekati tubuh mungil tersebut dan perlahan naik ke tempat tidur untuk memeluk Takemichi.
Memang benar obat tadi dapat sedikit menekan hasrat heat nya, namun tetap saja tubuhnya seperti menginginkan sentuhan yang lebih, rasa itu terkesan menjijikkan untuk logika seorang Takemichi.
Hingga sebuah tangan perlahan menyentuh lembut wajahnya dan membuatnya menatap ke seseorang dengan rambut berwarna putih, sebelum akhirnya sebuah ciuman berhasil membuat tubuh lemah tersebut hilang kendali.
" Eughhh..ahhh..pe..pelann...sshhh "
Erangan demi erangan terus terlontar dari bibir tipis nan merah tersebut, di saat tubuhnya terus di hentak oleh sosok lain yang sedang mabuk akan nafsu.Mikey, tersangka yang telah berhasil menggagahi sang omega manis nya, terus saja menghujamkan penis miliknya dengan dalam dan kuat ke dalam lubang sang omega yang tak hentinya mengerang.
Karena desahan dan erangan terus menggema nyaring terdengar, hal itu berhasil mengundang ke enam pria lain yang akhirnya telah berdiri di depan pintu kamar Takemichi sambil memasang senyuman tipis penuh arti.
" Lihatnya, ketua mengambil start duluan " ucap Sanzu dengan asal seperti biasanya,
Sedangkan kakucho malah bersiul santai sambil melirik ke arah Takemichi yang terlihat lemas di bawah sang ketua,
" Terlihat menggoda "
" Lalu, kapan giliran kami? Ketua.. " ucap Ran yang perlahan merenggangkan dasinya dan berjalan mendekat ke arah tempat tidur lalu berjongkok tepat di depan wajah Takemichi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slave [ End ]
FanfictionBonten X Takemichi Hanya berharap saya tidak plin plan dengan pair awal dan tidak ada tambahan pair. 😭