Di sinilah Takemichi berada, entah kapan dan bagaimana dirinya berakhir berada di tempat asing yang berbeda, namun kali ini tempat tersebut terlihat sangat mewah, berbeda dengan tempat kumuh di mana dirinya berada sebelumnya.
Dia hanya mengingat seseorang dengan pria yang memiliki warna rambut seperti warna permen kapas, yang menyuruhnya untuk menelan sebuah obat dengan warna mencolok.
Dan setelah itu dirinya hanya merasakan pusing,hingga perlahan kesadarannya mulai menghilang.
Terbangun di sebuah ruangan seperti kamar, keberadaan tubuhnya di atas tempat tidur yang empuk, juga tangan maupun kaki yang terbebas dari belenggu ikatan, lalu pakaian kumuh yang telah tergantikan dengan piyama bersih yang terlihat lucu.
Takemichi merasakan sedikit keanehan dengan situasi yang di alaminya, dia paham sekali bahwa dirinya telah di beli oleh seseorang dari tempat pelelangan tersebut.
Namun apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa dirinya menjadi sedikit terawat seperti ini? Bukankah seharusnya dia mungkin saja berada di gudang, atau sedang bersiap untuk mendengarkan perintah pekerjaan barunya sebagai pelayan? Pesuruh atau mungkin pekerja kasar lainnya?.
Sedikit terbuai dengan fikirannya, hingga suatu perkiraan membuatnya langsung menegangkan rahangnya dengan ekspresi kekhawatiran yang nyata. Apakah mungkin? Jika dirinya akan di jadikan pemuas nafsu oleh pria yang membeli dirinya itu.
Pemikiran Takemichi tidak salah sama sekali, karena sebenarnya niat Mikey membeli dirinya memang untuk di jadikan slave pemuas untuk bonten.
Tiba-tiba saja pintu ruangan tersebut terbuka, memperlihatkan sesosok pria dengan luka melingkar yang menghiasi area wajah hingga dekat bagian telinganya, apakah luka tersebut sampai belakang kepalanya fikir Takemichi dengan sedikit rasa penasaran.
Kedua mata berwarna merah yang terkesan menyeramkan namun indah, rambut biru kehitaman yang sedikit berantakan. Seram, adalah definisi yang terlontarkan untuk menggambarkan pria yang berada di ambang pintu saat ini.
" Sudah bangun? Ayo ke bawah, ketua dan yang lain telah menunggu " ucap pria dengan bekas luka tersebut.
Takemichi pun segera beranjak turun dari tempat tidur, dan berjalan mendekatinya, hingga pria itu berjalan mendahului dan Take yang mengekor di belakang seperti anak kucing.
Mereka akhirnya berhenti di sebuah ruang makan, dengan meja makan panjang yang terhiaskan beberapa jenis makanan juga buah-buahan, lalu di selingi gelas yang berisikan macam-macam jenis minuman berbeda warna.
Jangan lupakan terdapat tujuh pria lainnya yang telah duduk di setiap bangku, dengan tambahan satu pria yang tadi anggap saja menjemput dirinya di kamar, jadi total mereka semua terdapat delapan orang.
Empat orang lainnya tentu saja tidak asing di mata Takemichi, karena keempat pria tersebut jelas berada di hadapannya, saat masih di tempat pelelangan.
Dan pria berambut putih pendek yang memiliki tubuh tidak jauh berbeda dengannya itulah, yang telah membeli dirinya dari tempat jahanam tersebut.
" Duduk- " ucap pria dengan rambut putih pendek yang sejak tadi Takemichi perhatikan tanpa sadar, diapun menurut dan segera duduk di salah satu kursi yang kosong.
" Makanlah, lalu setelah ini kita akan memasang tanda untukmu " ucapnya sekali lagi, Take hanya mengangguk dan ada seorang pelayan di tempat itu yang sedang menyiapkan piring untuk Takemichi.
Tempat tersebut memiliki beberapa pelayan, pekerja kebun dan juga penjaga tentunya. Tidak mudah menjadi pekerja di sana, karena sedikit kesalahan saja dan nyawa mereka dapat melayang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Slave [ End ]
FanfictionBonten X Takemichi Hanya berharap saya tidak plin plan dengan pair awal dan tidak ada tambahan pair. 😭