[9. Kekhawatiran]

540 66 0
                                    

Hari Senin jalanan terlihat padat tidak seperti Sabtu atau Minggu yang terbilang lebih lancar, di balkon Apartmennya Nana pusing mendengarkan suara klakson kendaraan yang saling bersahutan disaat matahari sedang terik-teriknya di atas sana. Jeno belum pulang kerja, seharusnya sudah, ia terlambat 15 menit mungkin karena macet. Nana sendirian duduk di balkon dengan secangkir kopi dan laptop yang terbuka. Ia sedang membuat lamaran pekerjaan.

Saat sedang fokus mengetik tiba-tiba saja ia di kejutkan dengan sebuah kecupan di pipinya dan sebuah kotak persegi yang mendarat tepat di depannya. Saat Nana menoleh, ia mendapatkan Jeno berada dekat dengan wajahnya.

"Ini apa?" tanya Nana, menunjuk sebuah kotak yang diberikan Jeno.

"Hadiah, harusnya aku kasih kemarin pas hari Valentine sambil dinner, tapi,,, ya tau sendiri lah."

Nana nyengir. "Hehe, maaf ya."

"Nggak di buka?" tanya Jeno ketika Nana menaruh kembali kotak itu.

"Udah tau isinya apaan."

"Sok tau, emang apa coba?"

"Cokelat kan?"

Jeno menggeleng.

"Terus apa?"

"Buka dulu mangkanya."

Nana kembali mengambil kotak itu, kemudian segera membukanya, ia mengernyit ketika isi di dalam kotak itu tampak tak asing untuknya.

"Ini kan kunci mobil aku, kok ada di kamu?"

"Liat ke bawah coba." titah Jeno.

Nana menurut ia menengok ke bawah, di parkiran tepat di depan gedung Apartement ada mobil miliknya.

"YA AMPUN! GANTENG." tetiak Nana kegirangan, laki-laki itu kemudian berlari keluar, turun ke bawah hanya untuk memeluk Si Ganteng, mobil kesayangannya itu.

Beberapa orang menatapnya aneh, sedangkan Jeno di atas sana terbahak. Kelakuan pacarnya itu benar-benar random, bertemu dengan mobilnya saja sudah seperti bertemu sahabat dekatnya yang telah lama dipisahkan.

***

Naura

|Aa di mana?

|Nau mau ketemu

Di kostan, Neng|

Kenapa?|

|Mau bicara sama Aa

|Nau tunggu di Sheisha, soalnya belum pulang kerja

Oke, tunggu, Aa ke sana|

Nana bangkit dari tidurannya di pangkuan Jeno, tadi ia sedang menonton film avenger bersama Jeno ketika berkirim pesan dengan Naura.

"Mau ke mana?" tanya Jeno begitu ia melihat Nana mengenakan hoodie.

"Mau keluar bentar." Jawab Nana. "Nitip sesuatu nggak?"

"Nggak deh. Kamu jangan lama-lama."

"Iya, paling pulang subuh."

"Mau ditampleng?"

"Mau di blow job aja."

Jeno langsung melotot. "Mulutnya!"

"Tapi mau mereun." Nana tergelak ketika melihat ekspresi Jeno yang tampak tak nyaman. "Hahaha becanda."

Kemudian segera berlari keluar, tak lupa membawa kunci mobilnya. Berkat Jeno, Nana jadi bisa berpergian ke mana-mana dengan mobilnya lagi.

Butuh waktu kurang lebih sepuluh menit untuk Nana sampai di Kafe Sheisha, di sana tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa pelanggan.

Backstreet| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang