Part 23

23.8K 1.8K 170
                                    

Pertemuan Varrel dan Kevin saat itu, membuat pikiran Kevin menjadi tenang.

Kevin juga kembali berkumpul dengan geng nya, karna ia merasa dirinya sudah siap untuk berkumpul lagi.

Soal Mia, ia tetap harus memberi tau Mia apa yang sebenarnya terjadi, walaupun Mia masih tetap menjauhinya.

*****

Pagi hari ini Varrel sangat bersemangat untuk ke sekolah, mungkin karna hari ini hari Kamis.

Mata pelajarannya sangat santai.

Ia berkaca, menyisir jambulnya, lalu mengambil kunci motornya dan segera turun dengan perasaan yang bahagia.

Baru saja ia sudah sampai di akhir anak tangga, ada suara yang menggema,

"Bagaimana Varrel?" Tanya lelaki itu dengan suara yang tegas.

Varrel menghentikan langkahnya, tubuhnya menegang. Ia menengok ke ruang keluarga, ada lelaki yang belum terlalu tua sedang membaca koran.

Itu Papanya.

"Bagaimana pertunangan mu dengan Kimby? Apa perlu kita percepat?" Ujar Papanya yang sedang fokus membaca koran.

Soal pertunangan ini, Varrel sudah sangat muak. Ia mendengus dan membuang mukanya.

"Aku punya pacar" Jawab Varrel dengan suara, mata, wajah yang datar.

Namun, siapa orang yang benar benar ia sebut pacar?

Papa Varrel menghembuskan nafasnya.

"Nanti rasa cinta kamu ke Kimby itu akan tumbuh kalau sudah menikah." Ucap papanya dengan santai.

Varrel geram. Tangannya gemetar siap untuk menonjok apa saja yang ada di dekatnya.

"Aku gabisa" Ucap Varrel dengan nada rendah dan datar.

Papa Varrel menghentikan aktivitasnya, dan menutup korannya.

Ia menatap Varrel dari kejauhan. Dengan wajah yang serius.

"Pertunangan kalian minggu depan." Ucap papanya final. Lalu, ia menyeruput kopi panasnya.

Varrel sangat emosi.

Ia segera keluar dan membanting pintu rumahnya.

Papa Varrel menggeleng melihat kelakuan anaknya itu.

Selama perjalanan, Varrel mengebut dengan sangat kencang.

Orang orang dijalan terus meng-klakson Varrel karna mengebut di jalanan padat.

Untung, Varrel selamat sampai sekolah.

Ia mulai memasuki area sekolah, dan memakirkan motornya, ia membuka helmnya.

Hal itu membuat ketampanan Varrel bertambah 1000% dan membuat para wanita yang melihatnya pun langsung berteriak histeris.

Varrel tidak tertarik, dan mengacuhkan para perempuan itu.

Ia menuju kelasnya, matanya tertuju langsung ke bangku di depannya.

Itu bangku Kevin. Masih kosong. Kevin belum datang.

Varrel melihat jam tangannya, sekarang pukul 06.55 pagi

Sedangkan, 5 menit lagi bel sekolah akan berbunyi.

Dimana anak itu.

*****

Sudah 10 menit lewat, setelah bel masuk sekolah berbunyi.

Varrel terus menatap bangku depannya. Tetap kosong. Varrel mulai khawatir.

Fuck that Bastard! [M-Preg] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang