Part 6

20.3K 1.7K 13
                                    

Itu Varrel..

Hal yang pertama Varrel lihat adalah Kevin. Ketua Galaxy.

"Ahh ternyata bener" batin Varrel.

Kevin yang melihat itu langsung membuang muka dengan malas.

Kevin menguap ngantuk lalu berbicara, "Jadi apa yang lo pada mau ributin?"

"Gue mau lo" Ujar Varrel dengan pandangan dan ucapan yang sangat datar.

Semua yang ada disitu terdiam. Bingung. Apa mereka semua ga salah denger?

"Maksud lo apaan?" Tanya Kevin.

"Ya gue mau lo. Gue sengaja pengen ribut sama geng lo karena gue pengen liat lo" Ujar Varrel panjang lebar.

"Udah? Gitu doang? Emang lo dasar pengecut. Lebay" Ujar Kevin dengan sangat malas.

Lagi lagi Varrel dibuat emosi dengan jawaban Kevin.

"Diem lo anjing" Ucap Martin, salah satu anggota Varrel, Roxel. Lalu Martin ingin menonjok pelipis Kevin, namun Kevin menahannya.

"Tir, bawa Kevin ke markas kita" ucap Varrel dengan santai dan masuk ke mobilnya.

Tirta dan segengnya pun mulai memaksa Kevin untuk masuk ke mobil Martin.

"Bangsat!" umpat Kevin.

Jona dan segengnya ga tinggal diam.

"Ron, lu sama Dio cepet rebut Kevin dari mereka, jangan sampe mereka berhasi bawa Kevin ke markas mereka" ucap Jona dengan serius.

Namun terlambat ketika Aron dan Dio berlari menuju jangkauan mobil Tirta. Namun mobil Tirta sudah tidak ada disitu. Ah sialan.

Tirta menyuruh David untuk menyetir lebih cepat ke markas. Karena Varrel tidak suka menunggu, atau ia akan merusak atau menghancurkan
suatu hal.

Mereka mulai dapat melihat markas tersebut. Besar dan tertutup rapat.

Lalu, mereka menarik paksa Kevin agar masuk ke markas. Varrel sudah ada di dalam dan duduk di singgasananya.

Ia sangat membenci ekspresi datar Kevin itu.

"Lepasin gua bajingan" ujar Kevin dengan datar.

"Hah? Apa? Lepasin lo? Gak akan."

"GUA BILANG LEPASIN GUA BRENGSEK!!" teriak Kevin sangat besar hingga terdengar di satu markas.

"Lepasin dia Tir, bawa dia ke kamar gua" ujar Varrel, lalu Varrel keluar markas sebentar untuk mengecek. Bersih. Tidak ada orang diluar. Aman.

*****

Kevin dilempar di kasur yang bau itu. Ia benar benar ingin muntah sekarang. Ia tidak kuat dengan bau seperti ini.

Tirta dan gengnya keluar dari kamar dan tidak lupa untuk mengunci nya dari luar.

"Sialan bangsat" ujar Kevin dengan geram itu mengepalkan tangannya.

Kevin melihat ruangan itu. Redup, ada gantungan tali, borgol, cambuk, dan alat alat..

Alat alat apa itu..

BDSM

Kevin mulai tidak merasa aman, ia benar benar ingin keluar sekarang.

Ia mencari cara agar bisa keluar dari ruangan yang pengap ini. Ia mencari jendela. Namun tidak ada karena ruangan ini sangat tertutup.

Ia mencari benda benda yang dapat membantunya agar bisa keluar dari tempat sialan ini.

Hingga pada akhirnya..

Pintu terbuka,

Menampilkan seseorang sedang menatap bingung kearah Kevin dengan alis terangkat sebelah

Dan tangan memegang wine yang sudah habis setengah di tangan sebelah kanan nya.

Ia tertawa meremehkan..

"Lo nyari sampe kapanpun juga gabakal ketemu. Ruangan ini full dengan tembok. Jadi jangan harap buat lo nemuin jalan keluar dari sini..

Kecuali gue yang ngeluarin lo"

Haha ia sangat suka permainan ini.

Varrel menutup pintu, dan mengunci nya.

Ia mulai berjalan pelan ke arah Kevin dengan pandangan yang meremehkan.

Kevin hanya menatap datar sambil berdiri, tanpa ada niatan untuk mundur ke belakang.

"Kevin.."

Fuck that Bastard! [M-Preg] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang