Part 29 🔞

43.5K 1.6K 39
                                    

Akhirnya mereka sampai di depan rumah Kevin. Belum sempat masuk ke garasi, Kevin sudah keluar duluan dari mobil.

Kevin memasuki rumahnya terlebih dahulu, ntahlah mood nya sedang tidak baik hari ini.

Varrel menyadari keganjalan pada diri Kevin, lalu segera Varrel mengintropeksi dirinya, ia memikirkan kejadian kejadian yang sebelumnya. Mungkin karna wanita sialan tadi.

Menyesal, ternyata Varrel diam diam men-block semua kontak wanita yang ada di ponselnya. Ia berjanji pada Kevin bahwa ia sungguh sungguh pada lelaki itu. Ia tidak boleh membuat Kevin ragu pada dirinya. Ia serius. Ia sangat serius menjalani ini.

Varrel memasukan mobilnya ke garasi, lalu memasuki rumah Kevin yang terlihat sepi, padahal sebelumnya kedua orangtua Kevin sudah balik kesini terlebih dahulu.

"Varrel!" Baru saja Varrel ingin menaiki anak tangga menuju ke kamar Kevin, namun ada suara perempuan yang memanggilnya.

Ternyata Mami Kevin.

"Ahh..iyaa tante" Jawab Varrel dengan ramah ditambah senyuman termanisnya.

"Panggil saya Mama atau Mami. Karna kamu akan jadi calon mantu saya. Saya percaya sama kamu, saya percayakan Kevin dan calon cucu saya di tangan kamu. Jaga mereka baik baik. Saya dan suami saya sudah bicarakan ini dengan orangtua kamu. Setelah lulus, kalian akan menikah lalu memegang cabang perusahaan dari kami dan orangtua kamu. Untuk sementara, kalian tinggal disini" Kata Mami Kevin dengan panjang lebar. Mami Kevin sangat baik. Tidak seperti Mama Varrel.

Varrel yang di ceramahi panjang lebar hanya bisa mengangguk paham disertai dengan senyuman ramah. Ia merasa bahagia karna telah dapat restu, terlebih lagi orangtua Kevin dapat menerima ini semua.

Varrel mulai memasuki kamar Kevin dengan pelan, ternyata Kevin sedang tiduran membelakangi dirinya.

Varrel memeluk Kevin dari belakang, pelukannya semakin erat. Varrel sangat manja saat ini. Terkadang Kevin bingung dan kesal dengan perilaku Varrel ini.

Biasanya, ada maunya.

"Apaan?" Tanya Kevin dengan kesal. Dirinya sedang tidak mood ditambah dengan kelakuan menyebalkan dari si Varrel.

"Kangen tauu" Jawab Varrel, tangannya mulai menggerayangi bokong dan paha Kevin.

"Shh.. diem.." Ujar Kevin pelan. Kevin memukul tangan Varrel yang nakal. Raut wajah Varrel berubah jadi sedih yang dibuat buat.

"Tahan" Kata Kevin datar.

"Emang ga boleh ya?" Tanya Varrel sok imut sambil menggoyangkan badan Kevin pelan dan dengan sengaja merepetkan badannya ke Kevin.

"Icip doang dikiiiittt" Mohon Varrel, ia mulai mendekatkan wajahnya ke leher Kevin, lalu menciumnya.

"A-aah.. Apaandah" Desah Kevin ditambah dengan kekesalannya. Varrel membalikan badan Kevin agar Kevin menatap matanya. Varrel menatapi Kevin dari mata hingga ke bibir. Sempurna.

"Lu cemburu ya" Kata Varrel dengan nada yang menuduh.

"Ngapain cemburu?" Kevin menjawab dengan sangat cuek dan berusaha membuang muka.

Varrel tertawa ganteng sebentar. "Jangan boong ah" Kata Varrel lalu memeluk Kevin dengan sangat nyaman.

"Gua udah block semua cewe yang ada di hp gua kok" Kata Varrel dengan pipinya yang menempel di dada Kevin.

Diam diam, hati Kevin berbunga bunga, ia menahan senyumannya. Dan, harus tetap stay cool di depan calon suami.

"Gada yang nyuruh padahal" Ucap Kevin berusaha terlihat bodoamat. Varrel yang sedang memeluk Kevin, merasa semakin nyaman seperti bayi. Ia memejamkan matanya seperti ingin tidur.

Fuck that Bastard! [M-Preg] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang