Part 31 🙈

27.8K 1.8K 152
                                    

Selama pembelajaran di kelas, Kevin tidak bisa fokus mengikuti pelajaran. Ia selalu mengintip ke jendela untuk melihat Varrel.

Apa Varrel kuat? Kevin sangat khawatir.

Matahari sangat terik, bahkan Varrel sampai membuka bajunya, dan itu memperlihatkan semua otot otot pada punggung, bahu, lengan sampai ke tangan Varrel.

Untungnya 2 menit lagi bel pulang berbunyi. Kevin tidak sabar. Ia terus menatap jam di dinding.

KRIIINGGG KRIIIINNGGG.

Bel berbunyi, Kevin segera merapikan barangnya dan tas Varrel, ia turun berlari ke bawah dengan cepat.

Kevin terkadang blak blakan, dan melupakan fakta bahwa ia sedang mengandung. Ia sudah sampai lantai 1, dan berlari ke lapangan menemui Varrel.

Melihat Kevin yang berlari dari kejauhan membuat Varrel menggelengkan kepalanya. Hingga akhirnya Kevin sampai dengan terengah engah.

"Kevin, kenapa harus lari lari?" Tanya Varrel dengan sedikit kesal. Ia sungguh takut anak itu kenapa napa.

Namun Kevin menghiraukan ucapan Varrel itu, "Rell, badan lo ada yang sakit?" Tanya Kevin dengan panik. Ia memberikan air putih dingin pada Varrel.

"Gada yang sakit, b aja ah, udah biasa" Jawab Varrel sombong. Varrel mulai membuka tutup botol tersebut lalu meminumnya.

Kevin melihat badan Varrel dari kepala hingga kaki. Terlebih dari jakun Varrel yang bergerak karna Varrel sedang meneguk minumannya.

Shit. Tiba tiba badannya memanas. Karna melihat badan Varrel yang bertelanjang dada, ditambah dengan keringat yang membuatnya semakin panas, dan jangan lupakan otot otot dan kotak kotak pada perutnya. Sangat sangat atletis.

Kevin berdehem pelan. Apa yang ia pikirkan? Lagipula, Varrel ngapain pakai telanjang dada. Mereka jadi pusat perhatian sekarang.

"Lo bisa nyetir?" Tanya Kevin dan segera dijawab oleh Varrel,
"Bisa, santai ae dah ayo lah" Kata Varrel sambil menarik tangan Kevin dengan pelan. Varrel menaruh seragamnya di pundak seperti layaknya handuk.

*****

Sesampainya di rumah Kevin, Varrel berjalan duluan ke kamar milik Kevin. Varrel terlihat sangat lemas. Ia pasti sangat kelelahan.

Kevin yang menyadari itu, berjalan menyusuli Varrel. Ia membuka pintu, ternyata ada Varrel yang tertidur tengkurap dengan bertelanjang dada.

Kevin mendekat kepada Varrel, ia mengelus bahu lebar itu. Varrel yang sadar pun langsung menggenggam tangan Kevin yang berada di bahunya.

"Aduu, badan gua sakit semua" Ucap Varrel pelan dengan mata terpejam. Kevin merasa sedih, "Maaf yaa" Kata Kevin dengan pelan, ia berinisiatif untuk memijat Varrel, walaupun sejujurnya bilang maaf ke orang saja ia sangat gengsi apalagi memijat.

Namun, rasa kasihannya pada Varrel jauh lebih besar. Ia tidak tega. Kevin ingin mengambil minyak di laci bawah.

Namun, pada saat ia ingin beranjak, Varrel menarik tangannya pelan, hingga tubuh depan Kevin sedikit tertarik ke arah Varrel.

"Jangan kemana mana" Ucap Varrel dengan suara beratnya. Ia berbalik menatap Kevin, mendekatkan wajah, lalu melumat bibirnya yang sedikit terbuka, ia juga mengecup leher jenjangnya.

"Hngg..." Desah Kevin, Ia meremat bahu Varrel dengan sedikit kuat. Varrel meninggalkan beberapa bekas pada leher Kevin.

Varrel membalikkan badan Kevin ke tempat tidur dengan pelan dan lembut. Ia kembali melumat bibir manis itu. Kevin pun menikmatinya, tangan Kevin meremat sekaligus mengelus tengkuk Varrel.

Fuck that Bastard! [M-Preg] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang