33. POWER POINT

3.4K 715 1.1K
                                    

⚠️YANG BELUM FOLLOW AKUN WATTPAD KU JANGAN LUPA FOLLOW DULU BIAR BESOK BISA BACA SEMUA PART⚠️

update nih, senang gak?

ketik "hadir" dulu biar ga ghoib!

jam berapa baca part ini?

jangan lupa vote dulu ayyy☁️💓

33

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

33. POWER POINT

KHATULISTIWA membenarkan letak kacamatanya yang sedikit melorot akibat telalu lama menunduk. Pria yang mengenakan kaos pendek berwarna hitam itu terlihat begitu sibuk berkutat dengan latihan soal olimpiade matematika miliknya.

Di atas meja belajarnya, kini terdapat MacBook yang menampilkan aplikasi zoom yang terhubung dengan seorang gadis yang sedang sibuk menyalin catatan.

"Suara gue kedengaran enggak?" Kinan membuka suaranya untuk bertanya. "Sinyalnya agak kabur."

Khatulistiwa yang mendengar itu langsung mengalihkan atensinya dari bukunya. Dia menatap ke layar MacBook yang kini menampilkan wajah cantik Kinan dengan rambut yang dibiarkan tergerai bebas.

"Kedengaran kok, Ay," jawab pria itu sembari tersenyum manis.

Kinan terlihat ikut tersenyum sembari mengangkat jempolnya.

"Baru pertama kali dalam sejarah hidup gue, gue belajar sampai kayak gini." Kinan berkata sembari terus mencatat.

Dia sudah tidak lagi menatap ke arah layar yang menampilkan wajah tampan Khatulistiwa. Fokusnya kini benar-benar tertuju penuh ke arah buku.

Khatulistiwa tertawa mendengar itu. Dia yang baru saja menemukan jawaban dari soal yang ia kerjakan kini membuka suara, "Enak, kan, belajar sama gue? Besok kapan-kapan kita gini lagi ya? Nanti gue gofood-in pizza sama burger."

"Curang banget sogokannya pakai makanan!" seru Kinan.

"Ya udah kapan-kapan ganti jus wortel, mau?" tanya pria itu.

"Enggak! Mati keracunan deh gue yang ada!"

Tawa Khatulistiwa terdengar pelan di seberang sana. "Lebay! Terus maunya digofood-in apa?"

"Pengen nyobain mie gacoan deh. Tadi Rhea habis kirim foto kalau dia habis makan di sana. Sialan emang itu setan satu!"

"Ya udah oke. Mau gue gofood-in sekarang?" tanya Khatulistiwa.

"Enggak lah! Orang udah malam juga! Pengennya makan langsung di tempat."

Walaupun asik bertukar suara dengan Kinan, nyatanya hal itu sama sekali tak mengacaukan fokusnya menghitung angka demi angka.

KHATULISTIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang