37. MEET HIM

3.2K 578 769
                                    

absen dengan ketik "hadir" sebelum membaca!

absen pakai berapa persen baterai kalian pas baca?

selamat malming🐳

37. MEET HIM

OLIMPIADE yang kian mendekat membuat Khatulistiwa benar-benar memfokuskan dirinya untuk belajar dan belajar. Pagi sampai sore belajar di sekolah, kemudian malamnya masih saja membuka bukunya di rumah.

Sebenarnya hal itu memang sudah terjadi sebelum olimpiade, namun entah mengapa yang kali ini rasanya berbeda. Pria itu benar-benar terlihat begitu ambisius.

Hubungannya dengan Kinan bisa dibilang baik-baik saja meskipun jarang berkomunikasi. Akhir-akhir ini ia benar-benar jarang membuka ponsel. Ia hanya akan membuka ponselnya ketika sudah selesai belajar. Pada saat baru sempat membalas pesan Kinan, gadis itu biasanya sudah terlelap dan membalasnya pada esok hari.

Belajar bersama yang biasa mereka lakukan saat malam hari sesekali masih keduanya jalankan walupun hanya sebentar.

Menurut Khatulistiwa, Kinan benar-benar berubah ke arah yang lebih baik. Tanpa perlu ia paksa dan sogok dengan makanan, gadis itu dengan mandiri mulai rajin belajar hingga membuat nilainya sedikit demi sedikit mulai naik.

Pencapaian itu tentu membuat Khatulistiwa merasakan bangga yang luar biasa. Dia bersyukur setidaknya bisa membawa pengaruh baik ke hidup Kinan.

Tentang belajar bersama tadi, ada beberapa hal yang membuat Khatulistiwa malas melakukannya akibat kelakuan Darka yang membuatnya naik pitam.

Kembalinya Darka ke rumah, membuat ia kesal karena kakaknya itu sering kali mematikan sambungan Wi-Fi hingga membuat zoom call antara dia dan Kinan terhenti.

Tak berhenti di situ, Darka juga kerap tiba-tiba mematikan listrik dengan sengaja hingga membuat satu rumah padam dengan tujuan menganggu kencan adiknya. Kakaknya itu benar-benar luar biasa bangsat!

"Gue pinjam bukunya sebentar beneran enggak papa?" Kinan bertanya kepada pria yang saat ini duduk di atas meja sembari menatapnya.

Buku catatan bahasa inggris milik Khatulistiwa Lakeswara kini berada di tangan kanannya. Tadi malam, Kinan memang mengirimkan pesan kepada pria itu jika ingin meminjam catatan bahasa inggris akibat catatannya yang kurang lengkap. Dan alhasil, saat ini Khatulistiwa benar-benar datang ke kelas Kinan ketika bel istirahat dibunyikan.

Khatulistiwa terlihat menggeleng. "Enggak papa, santai aja," jawabnya sembari menepuk kepala gadis itu dengan senyum manis di wajahnya.

"Lo ada pelajarannya lagi kapan? Biar gue bisa cepat-cepat nulisnya." Kinan bertanya kepada Khatulistiwa yang baru saja turun dari meja dan memilih duduk di kursi kosong di sebelahnya.

"Masih minggu depan. Nulisnya santai aja, enggak usah diburu-buru banget. Kalau capek, isti!" pesan pria itu.

Kinan mengangguk. Tangannya kini memasukkan buku catatan milik Khatulistiwa ke tas miliknya.

"Btw, kalimat terakhir yang barusan lo ucapain, lebih cocoknya jadi pesan buat diri lo sendiri, bukan buat gue," ucap Kinan sembari menatap datar.

Khatulistiwa terdengar terkekeh pelan.

"Kalau capek itu istirahat, jangan ditunggu sampai tumbang dulu baru mau istirahat!" pesan Kinan kepada makhluk ambis di sampingnya.

"Iya iya," jawab Khatulistiwa sedikit malas.

"Jangan iya iya mulu tapi dikerjain beneran! Istirahat sebentar enggak buat lo jadi bodoh kok."

KHATULISTIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang