Prolog

92 15 0
                                    

"Ayah mau menikah lagi"

Uhuk. Jennie memukul dadanya beberapa kali karna tersedak. buru-buru ia meneguk segelas air yang Taehyung sodorkan padanya, lalu menatap sang Ayah dengan tatapan juring.

"Dengan bibi pantat lebar?"

"Uh" Namjoon menggaruk keningnya, menunduk, tampak malu-malu sambil mengangguk kecil.

Cih, menggelikan.

Jennie kembali menyomot sandwich nya, tidak peduli. "Aku akan meminta paman Seokjin mengadopsiku— kau menelfon siapa?" Jennie menatap Taehyung yang sudah menempelkan ponselnya di telinga.

"Sekretaris Park. aku sudah lama ingin jadi saudara Jimin"

Namjoon menghela nafas panjang, menatap kedua anak kembarnya secara bergantian.
"Ayolah anak-anak. Ayah lelah mengurus kalian sendirian.. Ayah juga ingin diurus seseorang"

Jennie dan Taehyung saling tatap. Lalu kembali fokus pada makanan mereka. Tidak peduli. Ibu mereka tetap akan menjadi nomor satu. Walaupun wanita cantik itu sudah menjadi abu sekarang.. tapi tetap saja.. sosoknya tidak akan pernah tergantikan.

"Ayah sudah mentransfer uang jajan. Kalian bisa belanja apa saja.. Ayah dengar Channel membuka cabang baru di Seoul"

Sabotase!!!

Dasar pria tua pintar bermobilisasi.

"Aku tetap tidak setuju" Jennie melangkahkan kakinya meninggalkan meja makan.
"Dia kira Ibu seharga baju apa?"

Taehyung menyusul sambil menggendong tas sekolahnya tanpa berpamitan pada sang Ayah.

"Di otaknya hanya ada pantat" bisik Taehyung pada sang adik. "Dia fikir semua wanita seksi hatinya juga seksi?"

"Ayah bisa mendengarmu.. Kim Jennie, Kim Taehyung"

Jennie dan Taehyung langsung berlari mengamankan diri. Telinga Ayah mereka sangat sensitive. Kalau suasana hati Namjoon berubah.. bisa-bisa mereka kehilangan jatah uang saku bulanan mereka.

.

.

.

.

Umbra. 1 Januari 2022

UMBRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang