10

25 5 0
                                    

pukul 9 malam dan Taehyung baru pulang ke rumah. mansion besar itu sepi. Ayahnya masih di kantor karna ada kerjaan lembur, dan Jennie sedang sakit. beberapa maid baru saja turun dari lantai atas sambil membawa nampan, sepertinya Jennie baru saja selesai makan malam. mereka menunduk memberi salam saat melihat tuan mudanya baru saja pulang dengan seragam sekolah lengkap yang masih terpakai rapi.

"Jennie sudah tidur?"

"belum tuan"

Taehyung mengangguk, mempersilahkan mereka untuk kembali bekerja sedangkan ia melangkah menuju kamar adiknya untuk mengecek keadaannya sekarang.

"sudah baikan?"

Jennie terdiam, menggeleng seadanya lalu kembali fokus menekan nekan remot tv baru di kamar yang dipasangkan Ayahnya tadi pagi agar Jennie tidak bosan.

"masih sakit? aku beli ini tadi di mini market" Taehyung mengeluarkan beberapa bungkus heat pad dari dalam tasnya untuk meredakan nyeri menstruasi pertama adiknya.

"aku baca artikel kalau mengonsumsi obat pereda nyeri itu tidak baik. jadi, pakai ini saja ya"

"tapi aku tidak tahu cara pakainya bagaimana, harusnya dibelakang sini ada tata cara—"

Taehyung yang sibuk membolak balikan bungkus heat pad untuk mencari cara pemakaian pun akhirnya kesal, ia menatap adiknya yang ternyata tidak mendengarkannua sedari tadi.

"Jen, lihat oppa"

Jennie malas-malasan menatap kakaknya. ia menunjuk tumpukan pembalut dan heat pad diatas meja riasnya.

"Bibi Hyejin sudah membelikannya. dia juga sudah memberi tutorial cara memasangkannya"

"sudah ya, aku mau istirahat"

Taehyung berdengus menyerah. mungkin karna hormon, Jennie jadi enggan berbicara dengan siapapun. ia pun akhirnya mengangguk lalu mengecup kepala adiknya sebelum pergi ke kamarnya sendiri.

"sweet dream"

.

.

.

.

.

sekolah hari ini masih seperti sekolah yang seperti Jennie duga sebelumnya.

banner berwajah dirinya dan Jungkook masih terpajang di sepanjang lorong kelas. Pak Seo mengaku sudah melepasnya beberapa kali, tapi entah darimana banner-banner itu terpasang lagi seperti tidak pernah ada yang melepaskan sebelumnya.

Jennie mulai enggan. dia sudah tidak peduli lagi dengan rumor dirinya dan Jungkook yang sedang berkencan. dia sedang tidak dalam mood untuk berurusan atau bertengkar dengan siapapun hari ini. bahkan jika anak klub radio kembali membawa namanya dan Jungkook untuk jadi topik utama pembahasan siaran mereka siang ini, ia pun juga tidak akan peduli.

"apa ini?"

Jennie menatap tiga siswi yang baru saja memberikannya beberapa kotak dan surat cinta padanya.

"kau kan sudah punya Jungkook, setidaknya izinkan kami untuk mendekati Jimin dan Taehyung"

WOAH PEREMPUAN GILAA

Jennie melingkis kedua lengan seragamnya. menatap tiga gadis di hadapannya ini dengan tajam. setelah tiga tahun Jennie sekolah dan sebentar lagi dia akan lulus, baru kali ini ada siswi yang berani menantangnya.

"kau fikir saja, memangnya Jimin dan kakakku mau dengan kalian?"

baru ditinggal absen sehari ternyata seluruh siswi sekolah sudah merencanakan hal konyol.

UMBRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang