PROLOG

256 52 25
                                    

Ketika mempunyai mimpi yang besar, jangan kau acuhkan karena kita tidak tahu sejauh apa kita bisa mencapainya.

Azirly Syareva Hardanta seorang mahasiswi di salah satu universitas mengambil jurusan kedokteran. Menjadi dokter adalah impiannya saat kecil. Ketika ditanya ''zir cita-cita lo apa'' dia pasti menjawab ''gue mau jadi dokter''.

Sekarang Azirly di sibukkan oleh kuliahnya, karena tahun ini semester akhir. Untuk sampai di detik ini merupakan pencapaian yang luar biasa baginya.
Tetapi sejak ia duduk di bangku SMP ia selalu ingin mencari tahu tentang kota Tarim. Azirly berfikir kapan yaa bisa ke Tarim untuk memperdalam ilmu agamanya.

Saat masih SMP ia menulis di diary book nya, ''kapan ke Yaman?''. Tulisan itu masih ada hingga sekarang. Betapa besarnya harapan ia untuk pergi ke Tarim, Yaman.
Selain untuk memperdalam ilmu agama di sana, ia juga berharap bisa jumpa dengan idolanya. Ya namanya Alfi dia ini pergi ke tarim saat jenjang SMA. Untuk memperdalam ilmu Allah dan mencapai cita-cita nya untuk menjadi ulama besar.

Azirly mengenal idolanya sudah saat lama, karena selain ia pintar mengaji, dakwah, sholawat. Ia juga pandai dalam berekting di dunia television. Yang membuat Azirly pertama kali mengidolakannya adalah ketika ia membaca Al-Quran saat ekting di televisi. Waktu itu dalam hatinya berkata ''Masya Allah merdu banget suaranya''

Tetapi termuat di pikiran Azirly, bahwa ia butuh waktu yang banyak untuk dapat pergi ke Tarim. Karena masuk kedokteran walaupun ia dapat beasiswa ada banyak uang yang di keluarkannya, entah itu uang untuk beli bahan praktik dan lainnya.

Pada hari ini di universitas nya sedang mengadakan ujian kelulusan. Semua mahasiswa/mahasiswi tidak boleh ada yang datang terlambat karena ujian harus dimulai tepat waktu. Tetapi Azirly malah telat datang .

'' Yahhh... pak..pak tunggu dong gerbangnya jangan ditutup, saya belum masuk'' ucap Azirly kepada pak satpam sambil lari setelah turun dari mobil pribadinya

''Gak bisa, udah jam berapa ini. Kan kata Bu Eva gak boleh ada yang telat hari ini'' ucap pak satpam sambil

'' Yahhh, bapakk please pak boleh yaa sayaa masuk, bapak gak kasian apa sama saya kalau gak ikut ujian nanti saya gak lulus dong pak. Boleh ya pak please'' ucap Azirly sambil mengelurkan tangannya dan memohon supaya di bolehkan masuk

'' Hmmm, yaudah deh tapi nanti kamu yang ngomong sama Bu Eva yaa, kalo kamu yang nyuruh saya bukain gerbang. Nanti saya di marahin lagi'' ucap pak satpam sambil membuka gerbang

'' Yesss, siapp pak kalo itu. Pak Burhan emang satpam terbaik dah'' ucap Azirly sambil masuk ke universitasnya dan berlalri menuju kelas

Setelah sampai di kelas Azirly diam sejenak di depan pintu kelas yang tertutup lalu mengucapkan ''Bismillah''. Dan ia membuka pintu kelasnya.

'' tok tok'' suara pintu yang di ketuk Azirly terdengar

''Assalamualaikum Bu, saya minta maaf kalau telat hadir karena tadi ban mobil saya bocor Bu, dan tidak ada kendaraan umum di sekitar. Saya juga udah pesan ojek online tapi jaringannya hilang terus Bu. Maaf Bu'' ucap Azirly sambil menundukkan kepala dan memejamkan mata

'' Waalaikumsalam, Azirly kamu udah telat 15 menit loh nak. Tapi gak papa karena kamu sudah mengakui kesalahan kamu duluan kamu boleh ikut ujian silahkan duduk'' ucap Bu Eva dosen pembimbing ujian di kelas Azirly

'' Hah, yang bener bu. Makasih ya Bu Eva saya janji gak bakal telat lagi, oiya tadi saya yang minta Pak Burhan untuk buka gerbang, jangan marahin Pak Burhan ya bu karena saya yang salah'' ucap Azirly langsung menegakkan kepala setelah Bu Eva mengijinkannya untuk ikut ujian.

'' Iya Zirly gak papa ibu udah maafin kok, sekarang cepat duduk dan ini soal ujiannya. Kerjakan sebaik mungkin karena waktunya Cuma 60 menit'' ucap Bu Eva memberikan soal ujian kepada Azirly

Sejuta Cahaya Kota TareemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang