BAB 4 - Ditanya Kapan Nikah?

69 28 13
                                    

Bismillah
Hi guys! Alhamdulilah aku udh up part baru nih, hehe. Sesuai janji ku kemarin setelah teaser tayang perdana di igtv @ayaashwriter_ aku bakal rajin up part baru🤩


Jangan lupa, di follow & tonton teaser sejuta cahaya kota tareem yaa!! Ak mau nangis loh nontonya🥺😭

:HAPPY READING 🌟💬📎:
><


Janganlah kamu memfitnah orang lain. Karena sesungguhnya, fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan. Itu yang sedang di rasakan Azirly saat ini. Dia tidak ingin menuduh Selin yang sudah memberikan alamatnya kepada sang Kakak atau bukan.



Tentu saja, Azirly paham. Jika dia langsung bertanya seperti itu kepada Selin, persahabatan mereka berdua akan runtuh. Tak ada lagi yang namanya saling percaya, saling support, saling berbagi cerita.



Keesokan paginya, Azirly kembali berangkat ke kampus. Tapi rasanya, ia masih ingin mendengarkan murottal di HP nya. Suara yang begitu merdu, membuatnya nyaman saat mengulang hafalan. Murottal Qur'an tersebut adalah suara Alfi, ya idolanya Azirly



Banyak yang mendekatkan Azirly, bahkan sudah ada 2 atau 3 orang yang langsung menemui orang tua nya. Tapi Azirly masih menutup hati. Bukan karena takut patah hati, namun ia masih kagum dengan sang idola. Azirly sadar, antara dia dan idola nya bagaikan air dan minyak. Tak akan menyatu saat ini. Azirly di Indonesia sedangkan idolanya, Alfi di Yaman.



Hanya foto dan vidio sang idola yang dapat mengurangi rasa rindunya. Azirly selalu berdoa di setiap sholat bahkan sepertiga malam nya. "Ya Allah, pertemukan hamba dengan Sayyid Alfi. Hamba memohon ya Rabb, pertemuan kita bukan hanya sekedar foto saja. Tapi bisa lebih dari itu" itu adalah doa yang selalu Azirly panjatkan dalam sholatnya. Sekitar 10 tahun Azirly berdoa untuk di pertemukan oleh Alfi.



Hanya takdir Allah yang dapat menjawab semuanya. Manusia hanya bisa berencana, Allah yang menghendaki



Hingga akhirnya, waktu sudah menunjukkan pukul 07.00. Narmala, Ibunya Azirly. Segara mengetuk pintu kamar Anaknya.



Tok tok tok......


" Zirly, udah jam 7 nih sayang. Cepetan ya, Ibu tunggu di meja makan" Narmala memegang ujung pintu


" Iya, Bu. Ini lagi beres-beres tas dulu" saut Azirly


"Yaudah ya. Eh iya, nanti Kamu naik ojol aja gak papa kan? Soalnya Ayah udah berangkat dari pagi jadi mobilnya udah di pake"


" Kalo Zirly naik motor aja gimana Bu?" Azirly kemudian berlari menuju pintu kamarnya dan membuka pintu tersebut


" Xixixixi"



"Boleh aja, tapi emang gak papa Kamu nyetir? Udah gak trauma?" tanya Ibu Narmala. Tentu saja dia nanya seperti itu, karena setiap kali Azirly membawa motor dia selalu terjatuh. Bahkan, bekas lukanya masih ada.

Sejuta Cahaya Kota TareemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang