Pagi ini sungguh cerah, karena musim panas akan segera tiba matahari mulai terbit lebih awal dari biasanya, aku masuk kekamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci muka dilanjutkan dengan membereskan pakaian kotor yang sudah mulai menumpuk.
Hari ini adalah jadwal aku mencuci, aku mengemas pakaian kotor serta perlengkapan mencuci sepeti sabun cuci cair, pewangi dan juga cairan penghilang noda untuk dibawa ke lantai 5, digedung ini ada fasilitas mesin cuci yang diberikan oleh pemilik gedung.
Selagi menunggu cucian aku turun kebawah menuju minimarket terdekat untuk membeli sarapan, aku makan apapun asal harganya masih masuk akal, dan aku terlalu malas untuk masak padahal disetiap lantai memilik dapur bersama yang bisa digunakan.
Selesai sarapan dan mencuci juga menjemur seluruh pakaian aku bergegas mandi dan bersiap-siap, mengenakan baju kaos hitam dan jins abu-abu aku mengikat seluruh rambutku keatas menyisakan poni tipis, dan tepat pukul 09.30 aku berangkat.
"Yoon, hari ini hari pertamaku bekerja"
"do'akan aku ya""Semangat Sunny"
"jangan berdebat dengan pelanggan ya"
"nanti mereka kabur semua""Enak saja"
"aku kan wanita yang ramah dan lembut""Benarkah ?"
"kenapa aku baru mengetahuinya ?""Kau menyebalkan Yoon"
"semoga harimu sial""Baiklah"
"tapi aku tetap mendo'akan harimu menyenangkan Sunny"Aku berjalan kaki menuju tempat kerjaku sambil sibuk berbalas pesan dengan Yoon, kata-kata pria ini memang kadang terasa sangat menyebalkan.
Sejak malam itu aku dan Yoon terus berkomunikasi sebagai seorang teman, memang terasa seperti mimpi aku bisa berkomunikasi intens dengan Idol terkenal diKorea, bahkan kami menyempatkan sesekali bertemu untuk sekedar mengobrol dan bertukar kisah, walau dia harus tetap waspada dan menutupi dirinya agar tidak diketaui publik dan wartawan tapi aku selalu bisa mengenalinya setiap kami bertemu.
Aku bekerja sebagai pegawai partime disebuah cafe didekat kampusku, menejer cafe mengatakan kemampuan bahasa inggris dan koreaku yang lancar itulah kenapa aku bisa diterima bekerja disana, lokasi cafe yang cukup stategis membuat banyak mahasiswa internasional dan turis datang berkunjung hingga butuh pegawai yang bisa melayain bahasa inggris.
Aku bekerja dari pukul 10 pagi hinggal jam 7 malam dengan waktu istirahat selama 1 jam, awalnya menajer memintaku untuk masuk setiap hari, tapi karna aku yang masih mahasiswa setelah berdiskusi aku hanya bekerja hari kamis, jum'at dan sabtu, aku menginginkan hari minggu yang tenang.
Dibandingkan saat dulu aku partime di indonesia, jadwal kerja di Korea lebih fleksibel, aku bisa menyesuaikan dengan jadwal kuliahku bahkan gaji yang diterima tergolong tinggi, aku mendapatkan gaji sebesar 12.000 won/perjam, jadi dalam satu minggu saja aku bisa menghasilkan hampir 3 juta belum termasuk jam kerja lembur.
Selain soal gaji alasanku mencari pekerjaan adalah untuk mengisi waktu luang, Ji Eun juga melakukan partime disebuah salon kecantikan begitu juga Wo Jin, sedangkan Yoon jelas kalau dia adalah manusia yang sangat sibuk dengan segala pekerjaanya, bahkan sering kali dia mampir menemuiku karna sedang lembur menginap dikantornya.
Sudah hampir menujukan pukul 7 malam, aku yang masi sibuk berada di meja pemesanan melayani pembeli yang kiar ramai.
"Silahkan pesananya" aku yang kelelahan, dan lebih memilih menatap layar monitor didepanku.
"Tolong 1 ice Americano dan 1 Frape Green tea" seorang pelanggan mulai memesan menu.
"Ada tambahan tuan ?" tanyaku lagi sebelum melanjutkan kepembayaran
"Tolong sediakan juga waktu seorang teman untuk diajak mengobrol" jawab pelanggan dengan tenang
Aku terdiam membeku dan mulai tersenyum dan menjawab "Maaf tuan kami tidak..." kata-kataku terhenti saat melihat sosok pelanggan yang ada didepan dan akupun tersenyum.
"Bukankah sebentar lagi pukul 7 malam ?" pelanggan itu langsung menjawab lagi saat tatapan kami bertemu.
"haha baik tuan" aku hanya bisa tersenyum lebar sambil memproses pesananya dan menjawab "totalnya 13.400won dan temannya fee"
Aku dan Yoon duduk disebuah taman dengan pemandangn sungai yang indah sambil menikmati minuman yang dipesanya sendiri dicafe tempatku bekerja, betapa bahagianya dihari pertama aku bekerja keras ada seorang teman yang datang menjemputku pulang dan mentraktirku segelas frape green tea.
Aku menceritakan hari pertamaku bekerja dan Yoon mendengarkanya dengan seksama, dia juga mengomeliku saat aku melayani pelanggan tanpa melihat muka sipelanggan.
"Sunny apa kau tau bulan oktober mendatang BTS akan mengadakan konser di Seoul ?" Yoon tiba-tiba bertanya
"Benarkah ? apa V dan Jimin sudah kembali dari wamil ?" aku yang terkejut spontan bertanya kepada Yoon.
"Sepertinya sudah, kenapa bertanya padaku ? bukankah kau seorang ARMY ?" Yoon akhirnya menanyakan pertanyan meledek padaku.
"Aku sedang cukup sibuk menata kehidupakku Yoon, tapi dari mana kau tau ?" aku bertanya sambil menatap matanya
Yoon terlihat kikuk tapi tetap menjawab sambil mengalikan pandanganya "Mm.... aku hanya baru mendengar dari teman kantorku yang juga ARMY"
"Benarkah ?" aku mencoba menggodanya dengan terus metatap wajahnya yang kikuk, " Baguslah, aku rindu melihat mereka berkumpul bersama menari diatas panggung" setelah puas menggoda Yoon aku kembali duduk.
"sudah 5 tahun para member tidak bisa tampil bersama karena jadwal wamil" Yoon mulai bergumam dengan nada rendah.
Sebenarnya aku mendengar gumamanya, tapi aku memilih untuk mengabaikanya agak dia tidak kembali kikuk, tapi setelah itu aku malah menanyakan pertanyaan yang membuat dia terdiam seribu bahasa. "Yoon ... " panggilku
"Apa" jawab Yoon singkat sambil meminum minumanya
"Apa kau mau pergi bersama ke konser itu ?" aku menatap Yoon tanpa ekpresi apapun.
Yoon tersedak, setelah itu terdiam sambil memandang wajahku, dan dengan suara pelan menjawab "pergi bersama ?"
"iyah, Ji Eun bukan fans, Wo Jin apa lagi, jadi aku mengajakmu" aku menjawab dengan cepat.
"maafkan aku Sunny aku tidak bisa, aku ada pekerjaan" Yoon menjawab sambil menunduk.
Aku terdiam sambil memandang kedepan, aku tau betul pekerjaanya, bagaimana bisa aku pergi menonton konser bersama seseorang yang akan tampil dikonser tersebut, tapi aku tetap berusaha bertanya untuk sekedar melihat reaksinya.
Aku tersenyum dan mengatakan "Baiklah, sepertinya aku akan pergi sendiri" sambil kembali menatap wajah Yoon "kau tak perlu merasa bersalah, pekerjaanmu itu penting Yoon"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Yoon is Idol - Min Yoon Gi
FanfictionKisah ini akan terasa nyata, membayangkan masa depan bertemu seorang Min Yoon Gi *** Seketika Yoon menarik tanganku duduk disampinya di sofa depan tv, dia menatapkku dalam seperti bersiap akan mengatakan sesuatu, hatiku deg-degan dan aku terdiam me...